commit to user 45
6. Selanjutnya dilakukan pengecoran dengan menuangkan adukan beton ke dalam cetakan.
7. Kemudian dilakukan pemadatan. Setelah cetakan terisi penuh dan penancapan tulangan baja 12 mm sedalam 15 cm,lalu permukaan diratakan dan dibiarkan
selama 24 jam. 8. Mengeluarkan beton dari cetakan dan diberi tanda untuk masing-masing
sampel. 9. Merawat beton dengan cara merendamnya dalam air selama 14 hari, kemudian
mengangkat dari air dan menyiraminya selama 7 hari dan yang terakhir mengangin-anginkannya selama 7 hari.
3.12. Pengujian Nilai Slump
Slump beton adalah besaran kekentalan viscosity atau plastisitas dan kohesif dari beton segar. Menurut SK SNI M-12-1989-F, cara pengujian nilai slump adalah
sebagai berikut : 1. Membasahi cetakan dan pelat dengan kain basah.
2. Meletakkan cetakan di atas pelat dengan kokoh. 3. Mengisi cetakan sampai penuh dalam tiga lapisan dimana tiap lapisan berisi
kira-kira 13 isi cetakan, kemudian setiap lapis ditusuk dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan.
4. Segera setelah selesai penusukan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat dan semua sisa benda uji yang ada disekitar cetakan harus
disngkirkan. 5. Mengangkat cetakan perlahan-lahan tegak lurus ke atas.
6. Mengukur nilai slump yang terjadi.
3.13. Perawatan Curing
Perawatan beton adalah suatu pekerjaan menjaga agar permukaan beton segar selalu lembab sejak adukan beton dipadatkan sampai beton dianggap cukup keras.
Hal ini dimaksudkan untuk menjamin proses reaksi hidrasi semen berlangsung
commit to user 46
dengan sempurna sehingga timbulnya retak-retak dapat dihindarkan dan mutu beton dapat terjamin.
Pada penelitian ini perawatan dilakukan dengan melepas cetakan setelah berumur 1 hari dan merendam beton dalam air pada hari kedua selama 21 hari. Setelah itu
beton dikeluarkan dari dalam air dan perawatan dilanjutkan dengan diangin- anginkan sampai beton berumur 28 hari.
3.14 Pengujian Kuat Desak
Pengujian Kuat Desak beton hanya sebagai pelengkap, dimana pengujian ini dilakukan untuk menentukan kuat tekan compressive strenght beton dengan
benda uji berbentuk silinder dengan ukuran
ø
15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian kuat tekan beton menggunakan alat uji kuat tekan compressive strenght
machine .
Menghitung kuat tekan beton dengan rumus :
f’c =
A P
dengan : f’c = kuat tekan beton yang didapat dari benda uji Nmm² = Mpa.
P = beban tekan maksimum N A = luas permukaan benda uji mm²
3.15. Pengujian Kuat Lekat
Pengujian kuat lekat dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM terhadap benda uji yang telah berumur 28 hari dengan cara menarik baja
tulangan yang tertanam dalam silinder beton kemudian mencatat gaya yang dibutuhkan.
Langkah-langkah pengujian ini adalah sebagai berikut :
commit to user 47
1. silinder diletakkan pada mesin UTM, dengan baja tulangan menjulur ke atas.
2. baja diklem kemudian pembebanan segera diberikan. 3. mencatat perubahan angka pembebanan saat pengujian berlangsung.
4. membaca dan mencatat nilai tegangan dan regangan yang tertera pada dial gauge
. 5. pembebanan dihentikan setelah mencapai pembeban maksimum dengan
ditandai jarum penunjuk kembali ke titik semula titik nol dan jarum penunjuk yang satunya akan berhenti dan menuujuk pada beban
maksimum yang terjadi.
3.16. Analisis Data dan Pembahasan