commit to user 79
Dari persamaan regresi: Y= 4E-10x² + 2777.x
− 10271. dengan x = 0,25 diperoleh:
Y= 4E-10.0,25² + 2777.0,25 − 10271.
= 694.25 N Kuat lekat = Mpa
4.4.4. Panjang penyaluran
Nilai kuat lekat yang sudah diketahui tersebut digunakan untuk menghitung panjang penyaluran yang optimum pada beton normal maupun beton dengan
penggunaan semen replika.
1. Beton normal dengan semen replika 0
Diameter baja f
= 11,5 mm. Luas tampang baja Ab
= 103,869 mm
2
Tegangan leleh baja fy = 422,430 Mpa
Kuat tekan beton f’c = 31,0629 Mpa
Kuat lekat beton µ = 0.21885 Mpa
Panjang penyaluran = Ld = fy.Ab = 422,430.103,869 = 6181,2 mm µ.
π .
Ø
0,21885.3,14.11,5
Panjang penyaluran SKSNI = 0,02.A
b
.
f
y
c f
= 0,02.103,869 . 422,430
√31,0629 = 175,289 mm
2. Beton dengan Semen replika A campuran 1:1:1
a. Beton dengan Semen replika A 20
Diameter baja f
= 11,5 mm. . .150
11.5 .
694.25 .
. =
= p
f p
d
L P
0.1282
commit to user 80
Luas tampang baja Ab = 103,869 mm
2
Tegangan leleh baja fy = 422,430 Mpa
Kuat tekan beton f’c = 18,674 Mpa
Kuat lekat beton µ = 0,1838 Mpa
Panjang penyaluran = Ld = fy.Ab = 422,430.103,869 = 7359,9 mm µ.
π .
Ø
0,1838.3,14.11,5
Panjang penyaluran SKSNI = 0,02.A
b
. f
y
c f
= 0,02.103,869 . 422,430
√18,674 = 226,08 mm Hitungan selanjutnya disajikan dalam bentuk table 4.22 sebagai berikut :
Tabel 4.22
Hasil Panjang penyaluran.
N0 SR A
Panjang penyaluran mm
Panjang penyaluran SKSNI mm
1
6181.1 175.289
2
20 7359.9
226.08
3 40
7387.7 260.4
4
60 7507.4
374.89
5
80 7541.7
553.8
6 100
7752.9 612.28
3. Beton dengan Semen Replika B campuran 4:5:1
a. Beton dengan Semen replika B 20
Diameter baja f
= 11,5 mm. Luas tampang baja Ab
= 103,869 mm
2
Tegangan leleh baja fy = 422,430 Mpa
Kuat tekan beton f’c = 13.298 Mpa
Kuat lekat beton µ = 0,1771 Mpa
Panjang penyaluran = Ld = fy.Ab = 422,430.103,869 = 7636,5 mm µ.
π .
Ø
0,1771.3,14.11,5
Panjang penyaluran SKSNI = 0,02.A
b
.
f
y
c f
= 0,02.103,869 . 422,430
√13,298 = 267,19 mm
commit to user 81
Hitungan selanjutnya disajikan dalam bentuk table 4.23 sebagai berikut : Tabel 4.23
Hasil Panjang penyaluran.
N0 SR B
Panjang penyaluran mm
Panjang penyaluran SKSNI mm
1
6181.1 175.289
2 20
7636.5 267.91
3
40 8146.6
324.68
4
60 9229.7
439.07
5
80 10554
694.12
6
100 -
-
4.5. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Sewart yang bertujuan untuk membuktikan bahwa kelompok benda uji dari satu jenis terdiri
dari populasi normal.
a. Hasil Pengujian Normalitas dengan Metode Sewart
Sebagai contoh, diambil data pengujian kuat lekat Semen replika A 20. Langkah-langkah pengujian :
1 Menentukan nilai kuat lekat beton rata-rata X X =
n X
X X
X
14 13
12 11
+ +
+
X =
4 209
. 4
624 .
1 245
. 6669
. +
- +
- +
= 0.1055 2 Menentukan simpangan baku S
S = 1
2
- -
å
-
n X
X
n n
i i
S =
S = 0.22617
1 4
229 .
209 .
4 1055
. 624
. 1
1055 .
245 .
1055 .
6669 .
2 2
2 2
- -
+ -
- +
- -
+ -
commit to user 82
3 Mencari kontrol batas atas dan bawah LCL dan UCL Kontrol batas bawah LCL :
LCL = n
S X
3 -
LCL =
- 1055
.
4 22617
. 3x
LCL = -0.2338 Kontrol batas atas UCL :
UCL = n
S X
3 +
UCL = 4
22617 .
. 3
1055 .
+ UCL = 0.4476
4 Berdasarkan hasil diatas diperoleh harga LCL -0,2338 X 0,1055 UCL 0,4476, dapat disimpulkan kelompok data benda uji berdistribusi normal.
Dengan mengambil salah satu sample diperkirakan pula sample yang lain bisa dianggap mempunyai kelompok data uji berdistribusi dengan normal.
4.6. Pembahasan