Tabel dan grafik hubungan antara Semen replika A dengan Kuat desak, Grafik hubungan antara Kuat lekat dengan Panjang penyaluran Semen replika A

commit to user 83 NO 1 31.0629 0.21885 6181.2 175.289 2 20 18.674 0.1838 7359.9 226.08 3 40 14.076 0.1831 7387.7 260.4 4 60 6.791 0.1802 7507.4 374.89 5 80 3.112 0.1794 7541.7 553.8 6 100 2.546 0.1745 7752.9 612.28 BETON SR A mm mm Mpa Mpa KUAT DESAK KUAT LEKAT PANJANG PENYALURAN PANJANG PENYALURAN SKSNI

b. Panjang penyaluran

Berdasarkan hasil pengujian kuat lekat di dapatkan perhitungan panjang penyaluran baja pada beton, bahwa menunjukkan semakin nilai kuat lekat beton yang menurun seiring dengan bertambahnya kadar penggantian semen dengan semen replika dalam beton, baik penggantian semen dengan semen replika A maupun semen replika B, maka akan bertambah besar nilai panjang penyaluran baja pada beton tersebut. Pada penelitian ini nilai panjang penyaluran beton normal memiliki nilai paling tinggi yaitu sebesar 6181,2 mm untuk panjang penyaluran dan 175,289 mm untuk panjang penyaluran SKSNI, nilai panjang penyaluran optimum pada beton dengan semen replika sebagai pengganti semen terdapat pada penggantian semen dengan semen replika A pada kadar 20 sebesar 7359.9 mm untuk panjang penyaluran penelitian dan 226,08 Mpa untuk panjang penyaluran SKSNI. Dan untuk nilai panjang penyaluran minimum pada beton dengan semen replika sebagai pengganti semen terdapat pada semen replika B pada kadar 80 sebesar 10554 mm untuk panjang penyaluran penelitian dan 694,12 mm untuk penyaluran SKSNI.

c. Tabel dan grafik hubungan antara Semen replika A dengan Kuat desak,

Kuat lekat, Panjang penyaluran. Tabel 4.24 . Tabel kuat desak, kuat lekat, Panjang penyaluran SR A commit to user 84

1. Grafik hubungan antara Kuat desak dengan Kuat lekat Semen replika A.

Dari gambar 4.17 menunjukkan bahwa semakin besar nilai kuat desak pada beton dengan semen Replika A , maka akan besar pula nilai kuat lekat.

2. Grafik hubungan antara Kuat desak dengan Panjang penyaluran

Semen replika A. Gambar 4.18. Grafik hubungan Kuat desak dengan Panjang penyaluran Penelitian Semen replika A Gambar 4.17. Grafik hubungan antara Kuat desak dengan Kuat lekat Semen replika A commit to user 85 Dari gambar 4.18 untuk Panjang penyaluran penelitian dan gambar 4.19 untuk Panjang penyaluran SKSNI menunjukkan bahwa semakin besar nilai Kuat desak beton dengan semen Replika A, maka akan semakin kecil nilai Panjang penyaluran.

d. Grafik hubungan antara Kuat lekat dengan Panjang penyaluran Semen replika A

Gambar 4.19. Grafik hubungan Kuat desak dengan Panjang penyaluran SKSNI Semen replika A Gambar 4.20. Grafik hubungan Kuat lekat dengan Panjang penyaluran Penelitian Semen replika A commit to user 86 Dari gambar 4.20 ntuk Panjang penyaluran penelitian dan gambar 4.21 untuk Panjang enyaluran SKSNI menunjukkan bahwa semakin besar nilai Kuat ekat beton dengan semen Replika A, maka akan semakin kecil nilai Panjang penyaluran. e. Grafik hubungan antara pengantian semen dengan Semen replika A terhadap Kuat desak, Kuat lekat, Panjang penyaluran. Gambar 4.21. Grafik hubungan Kuat lekat dengan Panjang penyaluran SKSNI Semen replika A Gambar 4.22. Grafik hubungan SR A dengan Kuat desak commit to user 87 Dari gambar 4.22 untuk persen penggantian semen dengan semen replika A menunjukkan bahwa semakin besar persen penggantian semen dengan semen replika A, maka akan semakin rendah nilai Kuat desak.

2. Grafik hubungan persen pengantian semen dengan Semen replika A terhadap Kuat lekat

Dari gambar 4.23 untuk persen penggantian semen dengan semen replika A menunjukkan bahwa semakin besar persen penggantian semen dengan semen replika A, maka akan semakin rendah nilai Kuat lekat.

3. Grafik hubungan persen pengantian semen dengan Semen replika A terhadap Panjang penyaluran.

Gambar 4.23. Grafik hubungan SR A dengan Kuat lekat commit to user 88 Dari gambar 4.24 dan gambar 4.25 untuk persen penggantian semen dengan semen replika A menunjukkan bahwa semakin besar persen penggantian semen dengan semen replika A, maka akan semakin besar pula nilai Panjang penyaluran penelitian dan Panjang penyaluran SKSNI. Gambar 4.25. Grafik hubungan SR A dengan Panjang penyaluran SKSNI Gambar 4.24. Grafik hubungan SR A dengan Panjang penyaluran Penelitian commit to user 89 BETON SR B KUAT DESAK KUAT LEKAT PANJANG PENYALURAN PANJANG PENYALURAN SKSNI NO Mpa Mpa mm mm 1 31.0629 0.21885 6181.2 175.289 2 20 13.298 0.1771 7636.5 267.91 3 40 9.054 0.16605 8146.6 324.68 4 60 4.951 0.1466 9229.7 439.07 5 80 1.981 0.1282 10554 694.12 6 100 1.132 f. Tabel dan grafik hubungan antara Semen replika B dengan Kuat desak, Kuat lekat, Panjang penyaluran. 1. Grafik hubungan antara Kuat desak dengan Kuat lekat Semen replika B. Dari gambar 4.26 menunjukkan bahwa semakin besar nilai kuat desak pada beton dengan semen Replika B, maka akan besar pula nilai kuat lekat. Tabel 4.25 . Tabel kuat desak,kuat lekat,Panjang penyaluran SR B Gambar 4.26. Grafik hub.Kuat desak dengan Kuat lekat commit to user 90

2. Grafik hubungan antara Kuat desak dengan Panjang penyaluran

Semen replika A. Gambar 4.27. Grafik hub.Kuat desak dengan Panjang penyaluran penelitian Gambar 4.28. Grafik hub.Kuat desak dengan Panjang penyaluran SKSNI commit to user 91 Dari gambar 4.27 untuk Panjang penyaluran penelitian dan gambar 4.28 untuk Panjang penyaluran SKSNI menunjukkan bahwa semakin besar nilai Kuat desak beton dengan semen Replika B, maka akan semakin kecil nilai Panjang penyaluran. g. Grafik hubungan antara Kuat lekat dengan Panjang penyaluran Semen replika B Gambar 4.30. Grafik hub.Kuat Lekat dengan Panjang penyaluran SKSNI Gambar 4.29. Grafik hub.Kuat Lekat dengan Panjang penyaluran penelitian commit to user 92 Dari gambar 4.29 untuk Panjang penyaluran penelitian dan gambar 4.30 untuk Panjang penyaluran SKSNI menunjukkan semakin besar nilai Kuat lekat beton dengan semen Replika B, maka semakin kecil nilai Panjang penyaluran. h. Grafik hubungan antara pengantian semen dengan Semen replika B terhadap Kuat desak, Kuat lekat, Panjang penyaluran. 1. Grafik hubungan persen pengantian semen dengan Semen replika B terhadap Kuat desak Dari gambar 4.31 untuk persen penggantian semen dengan semen replika B menunjukkan bahwa semakin besar persen penggantian semen dengan semen replika B, maka akan semakin rendah nilai Kuat desak. 2. Grafik hubungan persen pengantian semen dengan Semen replika B terhadap Kuat lekat Gambar 4.31. Grafik hubungan SR B dengan Kuat desak commit to user 93 Dari gambar 4.32 untuk persen penggantian semen dengan semen replika B menunjukkan bahwa semakin besar persen penggantian semen dengan semen replika B, maka akan semakin rendah nilai Kuat lekat. 3. Grafik hubungan persen pengantian semen dengan Semen replika B terhadap Panjang penyaluran. Gambar 4.32. Grafik hubungan SR B dengan Kuat lekat Gambar 4.33. Grafik hubungan SR B dengan Panjang penyaluran penelitian commit to user 94 Dari gambar 4.33 dan gambar 4.34 untuk persen penggantian semen dengan semen replika B menunjukkan bahwa semakin besar persen penggantian semen dengan semen replika B, maka akan semakin besar pula nilai Panjang penyaluran penelitian dan Panjang penyaluran SKSNI. i. Hubungan antara besar pengantian semen dengan Semen replika Kuat desak, Kuat lekat, Panjang penyaluran. Semakin besar penggantian semen pada campuran beton dengan semen replika maka mengurangi kualitas beton yang dihasilkan, beton tersebut akan rendah kemampuan untuk menahan desakan kuat desak maupun kemampuan dalam menyelimuti dan mengikat baja kuat lekat, kuat lekat yang rendah akan menjadiakan besarnya panjang penyaluran tegangngan yang terjadi pada baja yang tertanam pada baja . Pendapat ini berlaku sebaliknya. Dalam hal ini nilai kuat lekat dan nilai panjang penyaluran tergantung dari besar atau kecilnya panjang selip baja yang terjadi pada baja tertanam, panjang selip baja pada baja yang tertanam di dalam beton disebut sebagai nilai sesar. Semakin besar panjang selip baja maka semakin besar nilai sesar, dengan besar nilai sesar akan menjadikan rendah nilai kuat lekat suatu campuran beton dan dengan nilai Gambar 4.34. Grafik hubungan SR B dengan Panjang penyaluran SKSNI commit to user 95 sesar yang semakin besar semakin besar pula panjang penyaluran tegangangan yang terjadi pada baja yang tertanam. Pendapat ini berlaku sebaliknya. commit to user 96

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian beton dengan campuran metakaolin, slag dan kapur padam sebagai pengganti semen dalam variasi perbandingan campuran metakaolin, slag dan kapur padam 1 : 1 : 1 semen replika A SR.A dan 4 : 5 : 1 semen replika B SR.B serta dengan berbagai variasi persen penggantian semen, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kuat lekat rata-rata hasil pengujian beton dengan Semen Replika A campuran 1:1:1 dengan menggunakan tulangan polos 12 mm adalah 0 = 0.21885mm; 20 = 0,1838mm; 40 = 0,1831mm; 60 = 0,1802mm; 80 = 0,1794mm; 100 = 0,1745mm. 2. Panjang penyaluran menurut hasil penelitian pada beton dengan semen replika A campuran 1:1:1 dengan menggunakan tulangan polos 12 mm adalah 0 = 6181,2mm; 20 = 7359,9mm; 40 = 7387,7mm; 60 = 7507,4mm; 80 = 7541,7mm; 100 = 7752,9mm. 3. Panjang penyaluran SKSNI-1991 pada beton dengan semen replika A campuran 1:1:1 dengan menggunakan tulangan polos 12mm adalah 0 = 175,289mm; 20 = 226,08mm; 40 = 260,4mm; 60 = 374,89mm; 80 = 553,8mm; 100 = 612,28mm. 4. Kuat lekat yang paling optimum terjadi pada beton dengan semen replika A campuran 1:1:1 adalah 20 dengan panjang penyaluran yang minimum. Sedangkan kuat lekat yang minimum tejadi pada 100 dengan panjang penyaluran yang optimum. 5. Kuat lekat rata-rata hasil pengujian beton dengan Semen Replika B campuran 4:5:1 dengan menggunakan tulangan polos 12mm adalah 0 = 0,21885mm; 20 = 0,1771mm; 40 = 0,16605mm; 60 = 0,1466mm; 80 = 0,1282mm.