commit to user
21
2.2.5. Kuat Tekan Beton
Kuat tekan beton adalah besarnya beban persatuan luas. Kuat tekan beton ditentukan oleh perbandingan semen, agregat halus, agregat kasar, air dan berbagai campuran
lainnya. Perbandingan air terhadap semen merupakan faktor utama dalam menentukan kuat tekan beton.
Besarnya kuat tekat beton dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Jenis semen dan kualitasnya, mempengaruhi kuat tekan rata-rata dan kuat batas
beton. 2. Jenis dan lekak-lekuk bidang permukaan agregat, penggunaan agregat batu pecah
akan meningkatkan kuat tekan dibanding penggunaan kerikil halus dari sungai. 3. Perawatan beton harus diperhatikan, sebab kehilangan kekuatan akibat
pengeringan sebelum waktunya sekitar 40. 4. Suhu mempengaruhi kecepatan pengerasan, semakin tinggi suhu semakin cepat
pengerasan pada beton. 5. Umur, pada keadaan normal kekuatan beton bertambah dengan umurnya.
Kecepatan bertambahnya kekuatan bergantung pada jenis semen yang digunakan, misal semen dengan almina yang tinggi akan menghasilkan beton dengan kuat
hancurnya pada umur 24 jam sama dengan semen portland biasa umur 28 hari. Pengerasan berlangsung terus secara lambat sampai beberapa tahun.
2.2.6. Kuat Lekat
Kuat lekat merupakan kombinasi kombinasi kemampuan antara baja tulangan dan beton yang menyelimutinya dalam menahan gaya-gaya yang dapat menyebabkan
lepasnya lekatan antara baja tulangan dan beton Winter, 1993
Pada penggunaan sebagai salah satu komponen bangunan, beton selalu diperkuat batang baja tulangan yang diharapkan baja dapat bekerja sama dengan baik, sehingga
akan menutup kelemahan yang ada pada beton yaitu kurang kuat dalam menahan gaya tarik, sedangkan beton hanya diperhitungkan untuk menahan gaya tekan.
commit to user
22
Menurut Nawy 1986, kuat lekat antara baja tulangan dan beton yang membungkusnya dipengaruhi oleh faktor :
1. Adesi antara elemen beton dan bahan penguatnya yaitu tulangan baja. 2. Efek gripping memegang sebagai akibat dari susut pengeringan beton di
sekeliling tulangan, dan saling geser antara tulangan dengan beton di sekelilingnya.
3. Efek kualitas beton dan kekuatan tarik dan tekannya. 4. Efek mekanis penjangkaran ujung tulangan.
5. Diameter tulangan. Kuat lekat antara beton dan baja tulangan akan berkurang apabila mendapat tegangan
yang tinggi karena pada beton terjadi retak-retak. Hal ini apabila terus berlanjut akan dapat mengakibatkan retakan yang terjadi pada beton menjadi lebih lebar dan
biasanya bersamaan dengan itu akan terjadi defleksi pada balok. Dalam hal ini fungsi dari beton bertulang menjadi hilang karena baja tulangan telah terlepas dari beton.
Meskipun demikian, penggelinciran yang terjadi antara baja tulangan dan beton di sekelilingnya, kadang tidak mengakibatkan keruntuhan balok secara menyeluruh. Hal
ini disebabkan karena ujung-ujung baja tulangan masih berjangkar dengan kuat, sekalipun telah terjadi pemisahan di seluruh batang baja tulangan.
Gambar 2.2
Panjang penyaluran baja tulangan pada suatu struktur balok kantilever
commit to user
23
2.2.7. Panjang Penyaluran