commit to user
8
beton bertulang bekerja menahan beban akan timbul teganagn lekat yang berupa shear interlock
pada permukaan singgung antara batang tulangan dengan beton Istimawan, 1994:181
2.2 LANDASAN TEORI
2.2.1 Pengertian beton
Beton adalah batuan buatan yang diperoleh dengan cara mencampurkan semen, air, agregat halus dan agregat kasar serta dengan atau tanpa bahan tambahan dengan
perbandingan tertentu. Campuran tersebut bila dituang ke dalam cetakan kemudian dibiarkan, maka akan mengeras seperti batuan.
2.2.2 Materi pembentuk beton
a. Semen portland Semen adalah bahan pengikat yang dihasilkan dengan cara menghaluskan
klinker bahan ini terutama terdiri dari bahan – bahan silikat yang bersifat hidrolis , dengan batu gips sebagai bahan tambahan. Dalam beton semen berfungsi untuk
merekatkan butir – butir agregat agar terjadi suatu massa yang kompak dan padat.
Tabel 2.1. Unsur semen Porland
Sumber: Kardiyo Tjokrodimulyo 1996:6
Oksida Kapur Cao
Silika SiO2 Alumunia Al2O3
Besi Fe2O3 Magnesia MgO
Sulfur SO3 Soda Potash Na2O+K2O
60-65 17-25
3-8 0,5-6
0,5-4 1-2
0,5-1
commit to user
9
Namun demikian pada dasar nya ada 4 unsur yang paling menentukan yaitu: 1. Trikalsium Silicate C
3
S Senyawa ini mengalami hidrasi sangat cepat disertai
pelepasan sejumlah besar panas, menyebabkan pengerasan awal, kurang tahan terhadap agresi kimiawi, yang paling menonjol adalah mengalami desintregasi
oleh sulfat air tanah dan juga kemungkinan yang sangat besar terjadi retak- retak karena perubahan volume.
2. Dicalsium Silicate C
2
S Formasi senyawa ini berlangsung perlahan dengan pelepasan panas lambat.
Senyawa ini berpengaruh terhadap proses peningkatan kekuatan terjadi pada umur 14 hari sampai dengan 28 hari dan seterusnya. Dengan kadar C
2
S banyak maka akan memiliki ketahanan terhadap agresi kimiawi yang relatief
tinggi. 3. Tricalsium Aluminat C
3
A Senyawa ini mengeras dalam beberapa jam dengan melepas sejumlah
panas.Kuantitas yang terbentuk dalam ikatan menentukan pengaruhnya terhadap kekuatan beton pada awal umurnya terutama dalam 14 hari pertama.
4. Tetracalsium Alumunium Alumunoferit C
4
AF Senyawa ini kurang penting karena tidak tampak pengaruhnya terhadap
kekuatan dan sifat-sifat semen keras lainnya. C
4
AF hanya berfungsi untuk menyepurnakan reaksi pada dapur pembakaran pembentukan semen.
b. Agregat Halus