commit to user 39
a. Tujuan : Pengujian ini untuk mengetahui variasi diameter butiran pasir, persentase
gradasi dan modulus kehalusannya. b. Alat dan Bahan :
· Satu set ayakan 9.5 mm; 4.75 mm; 2.36 mm; 1.18 mm; 0.85 mm; 0.30
mm; 0.15 mm; dan PAN ·
Mesin penggetar ayakan ·
Timbangan ·
Pasir kering oven sebanyak 3000 gram c. Cara Kerja :
· Menyiapkan pasir sebanyak 3000 gr.
· Memasang saringan dengan susunan sesuai dengan urutan besar diameter
lubang dan yang paling bawah adalah pan. ·
Memasukkan pasir ke dalam saringan teratas kemudian ditutup rapat. ·
Memasang susunan saringan tersebut pada mesin penggetar selama 5 menit, kemudian mengambil susunan saringan tersebut.
· Memindahkan pasir yang tertinggal dalam masing-masing saringan ke
dalam cawan lalu ditimbang. ·
Menghitung Modulus Kehalusan dengan menggunakan rumus : Modulus kehalusan =
e d
dimana : d = jumlah dari persentase komulatif berat pasir yang tertinggal selain dalam pan.
e = jumlah dari persentase berat pasir yang tertinggal.
3.9.2 Pengujian Agregat Kasar.
a. Pengujian abrasi agregat kasar.
Agregat kasar merupakan salah satu bahan dasar beton yang harus memenuhi standar tertentu untuk daya tahan keausan terhadap gesekan. Standar ini dapat
diketahui dengan alat yang disebut bejana Los Angeles. Agregat kasar harus tahan
commit to user 40
terhadap gaya aus gesek dan bagian yang hilang karena gesekan tidak boleh lebih dari 50.
a. Tujuan : Untuk mengetahui daya tahan agregat kasar terhadap gesekan.
b. Alat dan Bahan : ·
Bejana Los Angeles dan 11 bola-bola baja ·
Saringan Neraca ·
Timbangan ·
Agregat Kasar c. Cara Kerja :
· Mencuci agregat kasar dari kotoran dan debu yang melekat, kemudian
dikeringkan dengan oven bersuhu 110° C selama 24 jam. ·
Mengambil agregat kasar dari oven dan membiarkannya hingga suhu kamar kemudian mengayak dengan ayakan 12.5 mm, 9.5 mm, 4.75 mm.
Dengan ketentuan : lolos ayakan 12.5 mm dan tertampung 9.5 mm sebanyak 2.5 kg. Lolos ayakan 9.5 mm dan tertampung 4.75 mm sebanyak
2.5 kg. ·
Memasukkan agregat kasar yang sudah diayak sebanyak 5 kg ke mesin Los Angeles A.
· Mengunci lubang mesin Los Angeles rapat-rapat lalu menghidupkan mesin
dan mengatur perputaran mesin sampai 500 kali putaran. ·
Mengeluarkan agregat kasar lalu disaring menggunakan saringan 2.36 mm B.
· Menganalisa persentase berat agregat yang hilang dengan rumus :
Prosentase berat yang hilang =
100 ´
- A
B A
b. Pengujian spesific gravity agregat kasar.
Berat jenis merupakan salah satu variabel ayng sangat pentingdalam merencanakan campuran adukan beton, karena dengan variabel tersebut dapat
commit to user 41
dihitung volume dari agregat kasar yang diperlukan. Pengujian spesific gravity agregat kasar dalam penelitian ini menggunakan agregat kasar dengan diameter
maksimal 10 mm. a. Tujuan :
· Untuk mengetahui bulk spesific gravity, yaitu perbandingan antara berat
agregat kasar dalam kondisi kering dengan volume agregat kasar total. ·
Untuk mengetahui bulk spesific gravity SSD, yaitu perbandingan antara berat agregat kasar jenuh dalam kondisi kering permukaan dengan volume
agregat kasar total. ·
Untuk mengetahui apparent spesifc gravity, yaitu perbandingan antara berat butiran kondisi kering dan selisih berat butiran dalam keadaan kering
dengan berat dalam air. ·
Untuk mengetahui daya serap absorption, yaitu perbandingan antara berat air yang diserap agregat kasar jenuh dengan berat agregat kasar
kering. b. Alat dan Bahan :
· Bejana dan kontainer
· Oven listrik
· Timbangan neraca
· Agregat Kasar 1500 gram
· Air bersih
c. Cara Kerja : ·
Mencuci agregat kasar lalu mengeringkan dalam oven pada suhu 110° C selama 24 jam.
· Mengambil agregat kasar kering permukaan lalu timbang seberat 1500 gr
dan didiamkan hingga mencapai suhu kamar f. ·
Merendam agregat kasar dalam air selama 24 jam, lalu keringkan dengan kain lap agar permukaan agregat kasar kering, lalu menimbang agregat
kasar tersebut g.
commit to user 42
· Memasang kontainer pada neraca, lalu menuangkan air dalam bejana
hingga kontainer terendam seluruhnya dan mengatur posisinya agar neraca seimbang. Memasukkan agregat kasar ke dalam kontainer hingga
seluruhnya terendam air. ·
Menimbang agregat kasar tersebut h. ·
Menganalisa hasil pengujian tersebut dengan rumus-rumus : Bulk Spesific Gravity
= h
g f
- Bulk Spesific Gravity SSD
= h
g g
- Apparent Spesific Gravity
= h
f f
- Absorbtion
=
100 ´
- h
h g
c. Pengujian gradasi agregat kasar.