14
3.1.4 Hubungan Panjang Bobot
Hubungan panjang bobot merupakan salah satu parameter penting untuk mengetahui pertumbuhan baik populasi maupun stok. Melalui hubungan panjang
bobot dapat diketahui pola pertumbuhan ikan selar kuning. Pola pertumbuhan ikan dapat berupa isometrik maupun alometrik tergantung dari nilai b yang
diperoleh dari hubungan panjang bobot. Grafik hubungan panjang bobot ikan selar kuning disajikan pada Gambar 7 dan Gambar 8.
Gambar 7 Grafik hubungan panjang bobot ikan selar kuning jantan
Gambar 8 Grafik hubungan panjang bobot ikan selar kuning betina
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan pertumbuhan ikan selar kuning jantan adalah W=0,000007L
3,1366
dengan koefisien determinasi 84,48 . Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa pola pertumbuhan ikan selar kuning
jantan adalah isometrik. Sementara persamaan pertumbuhan ikan selar kuning betina adalah W=0,000004L
3,2345
dengan koefisien determinasi 76,60 . Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa pola pertumbuhan ikan selar kuning
betina adalah isometrik b=3. Pola pertumbuhan isometrik berarti pertumbuhan bobot ikan sama dengan pertumbuhan panjang ikan Effendie 2002.
W = 0,000007L
3,1366
R² = 0,8448 n = 445
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
50 100
150 200
b ob
ot g
ra m
panjang mm
W = 0,000004L
3,2345
R² = 0,7660 n = 178
10 20
30 40
50 60
70 80
20 40
60 80
100 120
140 160
180
b ob
ot g
ra m
panjang mm
15
3.1.5 Parameter Pertumbuhan L∞, K, dan t
Hasil analisis mengenai parameter pertumbuhan berupa koefisien pertumbuhan K, panjang asimtotik L
∞, dan umur teoritis ikan pada saat panjang ikan nol t
dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Parameter pertumbuhan ikan selar kuning
Parametr Nilai
Jantan Betina
L ∞ mm
245,50 209,43
K bulan
-1
0,34 0,36
t bulan
-0,27 -0,27
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy untuk ikan selar kuning jantan sebagai berikut:
Lt = 245,50 1 – e
-0,34t+0,27
Persamaan untuk ikan selar kuning betina adalah sebagai berikut:
Lt = 209,43 1 – e
-0,36t+0,27
Berdasarkan parameter pertumbuhan yang diperoleh dapat disajikan dalam bentuk kurva pertumbuhan Von Bertalanffy dengan cara memplotkan umur dan
panjang total ikan. Adapun grafik pertumbuhan Von Bertalanffy adalah sebagai berikut Gambar 9 dan Gambar 10.
Gambar 9 Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy ikan selar kuning jantan
50 100
150 200
250
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Lt m
m
t bulan
Lt = 245,50 1 – e
-0,34t+0,26
Titik yang digunakan untuk menduga kurva
pertumbuhan
16
Gambar 10 Kurva pertumbuhan Von Bertalanffy ikan selar kuning betina
3.1.6 Tingkat Kematangan Gonad TKG
Tingkat kematangan gonad merupakan tahap-tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Berikut merupakan diagram yang
memperlihatkan tingkat kematangan gonad ikan pada setiap pengambilan contoh.
Gambar 11 Tingkat kematangan gonad ikan selar kuning jantan pada bulan Mei –
Agustus 2012
50 100
150 200
250
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Lt m
m
t bulan
Lt = 204,43 1 – e
-0,36t+0,27
Titik yang digunakan untuk menduga kurva
pertumbuhan
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
M ei
Ju n
i I
Ju n
i II
Ju li
I Ju
li I
I Ag
u st
u s
II
Fr e
ku e
n si
r e
la ti
f
Waktu pengambilan contoh
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
17
Gambar 12 Tingkat kematangan gonad ikan selar kuning betina pada bulan Mei –
Agustus 2012
Ikan selar kuning yang diperoleh selama penelitian dibagi menjadi empat tingkat kematangan gonad, yaitu TKG I, II, III, dan IV. Presentase tingkat
kematangan gonad ikan selar kuning pada setiap pengambilan waktu berbeda- beda baik pada ikan jantan maupun betina. Berdasarkan Gambar 11 ikan jantan
dengan TKG IV mulai terdapat pada bulan Juli hingga Agustus, sama halnya dengan ikan betina Gambar 12. Adapun diagram yang menunjukkan frekuensi
ikan yang tertangkap berdasarkan tingkat kematangan gonadnya dapat dilihat pada Gambar 13 dan Gambar 14.
Gambar 13 Frekuensi ikan selar kuning jantan berdasarkan TKG
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
M ei
Ju n
i I
Ju n
i II
Ju li
I Ju
li I
I Ag
u st
u s
II
Fr e
ku e
n si
r e
la ti
f
Waktu pengambilan contoh
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
50 100
150 200
250 300
350
I II
III IV
Fr e
ku e
n si
TKG