10 Contoh pertanyaan di atas diajukan terhadap nelayan, kemudian nelayan
akan memberikan skor dari 1 sampai 5. Skor yang diberikan oleh nelayan akan berbeda-beda tergantung pada persepsi nelayan tersebut terhadap pentingnya
pengelolaan. Data kuesioner selengkapnya disajikan pada Lampiran 9.
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Kondisi Perikanan Selar Kuning di PPN Karangantu
Berdasarkan hasil pengamatan, ikan-ikan yang didaratkan di PPN Karangantu terdiri dari cumi-cumi, sotong, ikan kembung, kuniran, peperek,
kurisi, teri, gulamah, tembang, lemuru, selar dan ikan lainnya. Ikan yang dominan di daratkan di PPN Karangantu adalah jenis ikan pelagis kecil. Gambar 3
merupakan diagram yang memperlihatkan komposisi ikan yang didaratkan di PPN Karangantu.
Gambar 3 Komposisi hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPN Karangantu 2012
Ikan selar kuning yang didaratkan di PPN Karangantu paling banyak ditangkap dengan menggunakan alat tangkap dogol dengan ukuran mata jaring
terkecil 1,5 inci. Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa ikan selar kuning termasuk kedalam 10 hasil tangkapan terbanyak di PPN Karangantu. Persentase
hasil tangkapan ikan selar kuning di PPN Karangantu sebesar 3 dari total hasil tangkapan ikan yang didaratkan. Ikan selar kuning hampir setiap bulan didaratkan
di PPN Karangantu dengan harga jual berkisar antara Rp 5 000-18 000 per kg.
11
3.1.2 Sebaran Frekuensi Panjang
Ikan selar kuning yang diamati dari tanggal 27 Mei 2012 sampai 27 Agustus 2012 sebanyak 728 ekor dengan jumlah ikan jantan 445 ekor dan ikan
betina 178 ekor. Panjang total ikan yang diperoleh selama pengamatan berkisar antara 86 mm
ā 180 mm. Berdasarkan hasil pengelompokkan ke dalam kelas panjang diperoleh 11 kelas panjang dengan interval kelas 9 mm. Gambar 4
merupakan gambaran distribusi frekuensi panjang total bagi ikan selar kuning.
Gambar 4 Distribusi frekuensi panjang ikan selar kuning Selaroides leptolepis
3.1.3 Kelompok Ukuran
Pendugaan kelompok ukuran dilakukan dengan menganalisis frekuensi panjang ikan selar kuning. Data frekuensi panjang dianalisis dengan
menggunakan metode NORMSEP Normal Separation dengan menggunakan program FISAT II. Sebaran frekuensi panjang dikelompokkan ke dalam beberapa
kelompok umur yang diasumsikan menyebar normal, masing-masing dicirikan oleh rata-rata panjang dan simpangan baku. Gambar 5 dan Gambar 6 merupakan
hasil analisis pemisahan kelompok ukuran ikan selar kuning.
Gambar 5 merupakan pergeseran modus frekuensi panjang bagi ikan selar kuning jantan. Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa telah terjadi pergeseran
modus ke arah kanan yang menggambarkan terjadinya pertumbuhan pada ikan selar kuning jantan.Gambar 6 merupakan pergeseran modus frekuensi panjang
bagi ikan selar kuning betina. Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa telah terjadi pergeseran modus ke arah kanan yang menggambarkan terjadinya
pertumbuhan pada ikan selar kuning betina.
Terdapat garis putus-putus pada gambar 5 dan gambar 6 yang menghubungkan antara modus frekuensi panjang di waktu yang berbeda.
Digunakannya garis putus-putus tersebut adalah karena ikan-ikan pada kelompok umur tersebut diduga merupakan ikan dari kohort yang sama. Adapun hasil
analisis kelompok ukuran ikan selar kuning berupa nilai tengah, standar deviasi SD, dan indeks separasi disajikan dalam Lampiran 3.
50 100
150 200
250
fr e
ku e
n si
selang kelas panjang mm
jantan betina
total