Pengambilan Data Rancangan Penelitian dan Analisis Data

a c b d Gambar 11 a pemeliharaan dengan metode penggenangan media, b penyiraman, c pengecekan media tanam, d media tanam yang sudah digenangi air.

3.5 Pengambilan Data

Dalam penelitian ini parameter yang diamati dan diukur adalah tinggi tanaman, suhu, kelembaban, dan cahaya. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan seminggu sekali selama 3 bulan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan penggaris mulai pangkal batang yang telah ditandai hingga titik tumbuh pucuk tanaman. Pengukuran suhu, kelembaban, dan cahaya dilakukan setiap hari pada pagi, siang dan sore hari selama 3 bulan. Untuk pengukuran suhu dan kelembaban dilakukan dengan menggunakan thermo-hygrometer yang diletakkan di dalam sungkup. Untuk pengukuran cahaya dilakukan dengan menggunakan lightmeter pada dalam dan luar sungkup serta di luar rumah kaca. Dalam penelitian ini juga diamati mortalitas pada tanaman. Pengamatan dilakukan dengan menghitung total persentase kehidupan tanaman pada masing- masing perlakuan setiap minggu. Persentase kehidupan akan mempengaruhi keberhasilan dalam penelitian ini dimana respon tanaman terhadap berbagai perlakuan akan berpengaruh pada kemampuan tanaman untuk bisa beradaptasi dengan baik dan mampu untuk tumbuh hidup.

3.6 Rancangan Penelitian dan Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui media yang paling sesuai untuk keberhasilan anakan tumih. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL. Media tanam yang digunakan ada lima macam yaitu, sekam padi Sp, cocopeat C, serbuk gergaji Sg, pasir P, dan kompos K. Terdapat 6 kombinasi perlakuan media dengan 3 ulangan sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdiri dari 15 bahan cabutan sehingga total bahan anakan cabutan yang akan digunakan berjumlah 270 bahan anakan cabutan. Pengamatan dilakukan terhadap bahan anakan cabutan yang ditanam. Masing-masing kombinasi perlakuan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Perlakuan K1 yaitu P : K : Sp dengan komposisi 1 : 1 : 2 sebanyak 45 bibit. 2. Perlakuan K2 yaitu P : K : Sg dengan kombinasi 1 : 1 : 2 sebanyak 45 bibit. 3. Perlakuan K3 yaitu P : K : C dengan kombinasi 1 : 1 : 2 sebanyak 45 bibit. 4. Perlakuan K4 yaitu K : C : Sg dengan kombinasi 1 : 2 : 2 sebanyak 45 bibit. 5. Perlakuan K5 yaitu K : C : Sp dengan kombinasi 1 : 2 : 2 sebanyak 45 bibit. 6. Perlakuan K6 yaitu K : Sp : Sg dengan kombinasi 1 : 2 : 2 sebanyak 45 bibit. Model persamaan matematis yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah Mattjik dan Sumartawijaya 2006 sebagai berikut. Keterangan: I = 1,2,3,.. dan j = 1,2.3,.. Yij = µ + αi + εij Yij = Nilai pengamatan pada faktor perlakuan kombinasi media ke-i, dan ulangan ke-j µ = Rataan umum αi = Pengaruh perlakuan kombinasi media ke-i εij = Pengaruh acak percobaan pada perlakuan kombinasi media ke-i dan ulangan ke-j Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan Microsoft Office Excel, software SAS 9.3.1. Sidik ragam dengan uji F terhadap variabel yang diamati dilakukan dengan mengetahui pengaruh interaksi antara berbagai perlakuan yang diberikan, dengan hipotesis sebagai berikut: Pengaruh utama faktor a. Ho: Pengaruh kombinasi media tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tumih b. H1: Kombinasi media berpengaruh nyata terhadap respon Untuk pengambilan keputusan dari hipotesis yang diuji adalah: a. Nilai P-value alpha 5; Terima Ho b. Nilai P-value alpha 5; Tolak Ho Besarnya keragaman respon yang dipengaruhi oleh faktor perlakuan ataupun faktor lain di luar perlakuan dapat diketahui dengan Uji R-square. Jika hasil analisis sidik ragam Uji F terdapat pengaruh yang nyata, maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan melakukan Uji Duncan karena perlakuan dilakukan dengan membandingkan dengan kontrol. Dalam penelitian ini analisis data dihitung pada variable tinggi tanaman, persentase pertumbuhan, dan pengaruh faktor tinggi awal tanaman cabutan terhadap persentase pertumbuhan tanaman.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil 4.1.1 Persentase Hidup Tanaman Persentase hidup tanaman dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan dari pertumbuhan tanaman setelah diberikan perlakuan. Persentase hidup ditunjukkan oleh banyaknya tanaman yang masih hidup setelah diberi perlakuan. Data persentase hidup tanaman tumih diambil pada akhir penelitian yaitu pada minggu ke-13. Persentase hidup pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Persentase hidup tanaman tumih Combretocarpus rotundatus Miq. Danser No Perlakuan Jumlah Jumlah hidup Persentase tanaman tanaman 1 K1 45 39 86.67 2 K2 45 36 80.00 3 K3 45 16 35.56 4 K4 45 28 62.22 5 K5 45 32 71.11 6 K6 45 39 86.67 Keterangan : K1 = Perlakuan kombinasi media P : K : Sp 1 : 1 : 2 K2 = Perlakuan kombinasi media P : K : Sg 1 : 1 : 2 K3 = Perlakuan kombinasi media P : K : C 1 : 1 : 2 K4 = Perlakuan kombinasi media K : C : Sg 1 : 2 : 2 K5 = Perlakuan kombinasi media K : C : Sp 1 : 2 : 2 K6 = Perlakuan kombinasi media K : Sp : Sg 1 : 2 : 2 Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai persentase hidup pada tanaman Tumih di setiap masing-masing perlakuan sangat bervariasi. Persentase hidup tanaman tumih yang tertinggi dapat dilihat pada perlakuan K1 dan K6 masing- masing 86.67, sedangkan persentase hidup terendah dapat dilihat pada perlakuan kombinasi K3 yaitu 35.56. Sedangkan untuk perlakuan kombinasi K2 memiliki persentase hidup yaitu 80.00. Persentase hidup untuk perlakuan K4 dan K5 yaitu 62.22 dan 71.11. Hal ini menunjukkan bahwa persentase hidup tanaman tumih sangat dipengaruhi oleh kesesuaian perlakuan kombinasi media dalam mempengaruhi daya tahan hidup tanaman tumih. Persentase hidup tumih pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada gambar berikut.