Cocopeat Pasir Media Tanam

kecil, tetapi sekam padi yang telah mengalami penguraian akan membebaskan unsur P dan K dengan kadar yang cukup berarti. Sekam padi terutama terdiri dari lignin, selulosa, silikat, dan 0,019 Phospat Bromfield 1959. Kelebihan sekam padi lainnya adalah mudah mengikat air, mudah menggumpal dan memadat sehingga mempermudah pertumbuhan akar tanaman, tidak mudah lapuk, hanya saja kekurangannya adalah cenderung miskin hara. Media sekam padi memiliki kondisi lingkungan tumbuh khususnya sifat fisik dan kimia yang lebih baik bagi pertumbuhan tanaman karena lebih cepat mengalami pelapukan dan dekomposisi, mengandung unsur N, P, K, Cl, dan Mg.

2.3.2 Serbuk gergaji

Serbuk gergaji merupakan limbah yang berasal dari industri penggergajian kayu. Limbah tersebut dapat menimbulkan pengotoran lingkungan apabila tidak diatasi, baik pembuangan maupun pemanfaatannya Anggraini 2000. Penggunaan serbuk gergaji mempunyai keuntungan, diantaranya mempunyai bobot yang ringan, lebih seragam, kompak, mampu menyimpan air dan kaya akan nutrisi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman, dalam bentuk 0,24 N, 0,20 P, dan 0,45 K. Selain itu, serbuk gergaji mengandung komponen kimia yang sama yang terkandung di dalam kayu, yakni komponen selulosa, lignin, hemiselulosa dan zat ekstraktif. Debu dari kayu cukup kaya akan zat makanan bagi tumbuhan terutama CaCO 3 Darusman 1983. Serbuk gergaji mempunyai kapasitas pegang air sangat baik sehingga serbuk gergaji baik digunakan sebagai media tanaman, jika sudah terdekomposisi.

2.3.3 Cocopeat

Cocopeat merupakan bahan organik alternatif yang dapat digunakan sebagai media tanam. Cocopeat untuk media tanam berasal dari buah kelapa tua karena memiliki serat yang kuat Satria 2008. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut cocopeat dapat digunakan sebagai media untuk pertumbuhan tanaman holtikultura dan media tanaman rumah kaca Nugroho 2008. Cocopeat merupakan media perkecambahan benih yang berasal dari sabut kelapa yang direndam selama 6 bulan untuk menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang dapat merugikan seperti tanin yang dapat menghambat pertumbuhan. Sabut kelapa yang sudah dikeringkan dimasukkan ke dalam mesin untuk memisahkan serat dengan jaringan empulurnya. Residu dari pemisahan itulah yang digunakan Sunandi 2007. Menurut Satria 2008 kelebihan cocopeat sebagai media tanam lebih dikarenakan karakteristiknya yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat sehingga dengan menggunakan cocopeat penyiraman dapat dilakukan dengan lebih jarang, serta sesuai untuk daerah panas, dan mengandung unsur- unsur hara esensial, seperti Kalsium Ca, Magnesium Mg, Kalium K, Natrium N, dan Fosfor P.

2.3.4 Pasir

Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif menggunakan fungsi tanah. Pasir memiliki kapasitas menahan kelembaban yang sangat rendah dan kandungan hara yang rendah. Pasir sangat penting karena dapat meningkatkan ruang pori dan memperbaiki aerasi tanah. Menurut Prayugo 2007 media pasir memiliki beberapa keunggulan, diantaranya bersifat cepat kering sehingga memudahkan dalam pemindahan tanaman ke media lain, mempertahankan stek batang tetap tegak dengan bobotnya yang cukup berat, serta memiliki aerasi dan drainase yang baik. Rubatzky 1998 menyatakan bahwa pasir merupakan zarah berukuran antara 0,1–2 mm, berbentuk bulat, bersudut angular atau pipih. Pasir merupakan zarah yang terpisah yang dapat menciptakan ruang pori yang cukup sehingga air dapat merembes dengan cepat. Pasir sebagai media membutuhkan irigasi dengan frekuensi tetap atau sesuai dengan aliran yang konstan untuk mencegah kekeringan. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Yanti 2004 media pasir memiliki pH sebesar 3,64 dan memiliki kandungan C organik sebesar 0,90. Kandungan Na dan P pada pasir ternyata lebih besar dibandingkan dengan media arang sekam. Menurut Hartman dan Kester 1989 pasir tidak mengandung nutrisi sehingga dalam penggunaannya perlu dicampur dengan bahan organik.

2.3.5 Kompos