Tabel 6 Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan kombinasi media terhadap pertumbuhan tinggi tanaman tumih.
Sumber Keragaman Db
Jk KT
F-Hit Pr F
Model 5
0.0031 0.0006
1.83 0.1803
Error 12
0.0040 0.0003
Total 17
0.0071 Keterangan: Nilai P-value 0.1803 alpha 5, maka model tidak berpengaruh nyata terhadap
respon perlakuan.
Sidik ragam Tabel 7 menunjukkan bahwa media yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman tumih.
Hal ini dapat dilihat dari nilai P-value 0.1803 yang lebih besar dari α 0.05.
Untuk memperjelas gambaran pertumbuhan tinggi tanaman tumih perminggu dapat dilihat dalam bentuk grafik seperti yang terlihat pada Gambar 13
berikut.
Gambar 13 Pertumbuhan Tumih perminggu
4.1.2 Persentase Hidup Tumih Berdasarkan Pengelompokkan Tinggi Awal Tanaman
Pada penelitian yang dilakukan ini diperoleh tinggi awal yang beragam dari hasil cabutan anakan alam yang digunakan di penelitian pengaturan
kombinasi media ini. Tinggi awal tanaman dikelompokkan ke dalam lima kelas, yaitu kelas A dengan range 4.7–8.2 cm, kelas B dengan range 8.3–11.8 cm, kelas
C dengan range 11.9–15.4 cm, kelas D dengan range 15.5–19 cm, dan kelas E dengan range 19.1–22.6 cm. Berikut data jumlah tanaman pada masing-masing
perlakuan yang dikelompokkan dalam kelas tinggi awal tanaman yang dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Data jumlah tinggi awal pada masing-masing perlakuan yang dikelompokkan ke dalam range tinggi awal
No. Kelas Tinggi cm
Jumlah Total
K1 K2
K3 K4
K5 K6
1 A 4.7
–
8.2 4
6 18
1 2
31 2
B 8.3
–
11.8 15
9 6
3 7
5 45
3 C 11.9
–
15.4 5
19 15
12 10
9 70
4 D 15.5
–
19 20
13 16
11 23
29 112
5 E 19.1
–
22.6 5
2 1
4 12
Keterangan : K1 = Perlakuan kombinasi media P : K : Sp 1 : 1 : 2
K2 = Perlakuan kombinasi media P : K : Sg 1 : 1 : 2 K3 = Perlakuan kombinasi media P : K : C 1 : 1 : 2 K4 =
Perlakuan kombinasi media K : C : Sg 1 : 2 : 2 K5 = Perlakuan kombinasi media K : C : Sp 1 : 2 : 2 K6 =
Perlakuan kombinasi media K : Sp : Sg 1 : 2 : 2
Pada masing-masing perlakuan di setiap kelas di atas dapat dilihat persentase hidup Total tanaman yang dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 8 Persentase hidup total tanaman pengelompokkan kelas tinggi
Kelas Tinggi Jumlah
Hidup Persentase
A 31
13 41.94
B 45
26 57.78
C 70
46 65.72
D 112
89 79.47
E 12
10 83.33
Keterangan : A = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 4.7 – 8.2 cm
B = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 8.3 – 11.8 cm C = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 11.9 – 15.4 cm
D = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 15.5 - 19 cm E = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 19.1 – 22.6 cm
Dari Tabel 10 dapat dilihat persentase hidup tertinggi terdapat pada kelas tinggi E yang menunjukkan persentase hidup sebesar 83.33, sedangkan untuk
persentase terendah terdapat pada kelas A dengan persentase sebesar 41.94. Selanjutnya untuk kelas tinggi B, kelas tinggi C, dan kelas tinggi D menunjukkan
persentase hidup yang signifikan dari pengelompokkan kelas tinggi ini. Untuk kelas tinggi B memiliki persentase sebesar 57.78, kelas C dengan persentase
65.72 sedangkan untuk kelas D dengan persentase sebesar 79.47. Persentase hidup tumih berdasarkan pengelompokkan kelas tinggi dapat
dilihat pada gambar 14.
Keterangan : a = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 4.7 – 8.2 cm
b = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 8.3 – 11.8 cm c = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 11.9 – 15.4 cm
d = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 15.5 – 19 cm e = Pengelompokkan kelas dengan tinggi 19.1 – 22.6 cm
Gambar 14 Persentase hidup total pada tumih berdasarkan pengelompokkan kelas tinggi
4.1.4 Kondisi Lingkungan