tidak boleh terlipat agar pengambilan nutrisi oleh akar dapat optimal. Setelah semua dipindahkan ke media tanam, dilakukan penyungkupan dan pemberian
paranet 65–90. Proses karantina tanaman dilakukan untuk mensterilisasi tanaman dari
kontaminan berupa jamur atau bakteri yang berasal dari alam. Proses karantina yang dilakukan yaitu dengan menyemprot Hyponex 10 mll atau campuran
Hyponex hijau 2 gl + GA Giberelin acid 2 mgl pada pagi hari secara bergantian. Pada sore hari secara bergantian disemprot fungisida Antracol 1 gl
+ bakterisida Agrept 1 gl. Dalam pelaksanaannya, proses sterilisasi hanya dilakukan satu kali dalam seminggu secara bergantian. Hal ini dikarenakan
kondisi bibit yang belum stabil serta menghindari kematian bibit C. rotundatus.
3.4 Persiapan Tempat dan Media
Langkah awal yang dilakukan adalah pembuatan kerangka bambu dengan ukuran 12x1 m, dan 5x1 m yang kemudian ditutup dengan plastik transparan.
Selanjutnya digunakan paranet dengan ukuran penyerapan cahaya matahari 60, diletakkan di atas sungkup. Pembuatan sungkup ini dimaksudkan untuk menjaga
kelembaban dan daya tahan hidup bibit cabutan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sekaligus sebagai aklimatisasi tanaman.
Gambar 7 Sungkup dan paranet yang digunakan dalam penelitian
3.4.1 Pembuatan Media Tanam
Jenis media yang digunakan berupa sekam padi Sp, cocopeat C , serbuk gergaji Sg, pasir P, dan kompos K. Komposisi media dikombinasikan dengan
media lainnya dengan perbandingan tertentu, yang kemudian dimasukkan ke dalam polybag berukuran 15x20 cm sebanyak 270 polybag.
a b
Gambar 8 a pembuatan media tanam, b media tanam yang siap digunakan
3.4.2 Persiapan Bahan anakan
Anakan tumih yang diambil memiliki tinggi berkisar antara 5–25 cm. Sebelum disapih, dilakukan pengguntingan bagian daun sekitar 60 atau sekitar
23 bagian daun dan pengguntingan dengan menyisakan 2–3 helai daun pada batang. Selain itu juga dilakukan pemotongan pada bagian ujung akar tanaman
agar akar tanaman nantinya mudah beradaptasi dengan media yang telah dibuat sehingga memudahkan penyerapan unsur-unsur hara yang dibutuhkan bagi
pertumbuhan tanaman.
a b
Gambar 9 a pengguntingan helai daun C. rotundatus, b pengguntingan 23 helai daun
3.4.3 Penanaman pada Media Tanam
Pada media sapih terlebih dahulu dibuat lubang agar memudahkan dalam melakukan penyapihan. Selain itu pada media sapih juga dilakukan penyiraman
terlebih dahulu agar media menjadi tidak kering untuk mengurangi stress pada tanaman tumih yang disapih. Setelah penyapihan selesai, kembali dilakukan
penyiraman agar dapat membantu tanaman dalam mengurangi stress akibat proses transpirasi yang berlebihan akibat pengaruh adapatasi lingkungan.
a b
c
Gambar 10 a penanaman pada media tanam di siang hari, b penanaman pada media tanam di malam hari, c C. rotundatus yang sudah ditanam
3.4.4 Pemeliharaan
Anakan tumih yang telah dimasukkan ke dalam polybag, dimasukkan ke dalam sungkup yang telah dibuat di dalam rumah kaca. Hal ini untuk menjaga
pertumbuhan tanaman terhadap cahaya matahari yang berlebihan, sehingga tanaman anakan tidak menjadi stress karena penyinaran yang terlalu berlebihan.
Selain itu, dilakukan penggenangan air terhadap polybag bagian bawah sekitar 13 bagian. Hal ini dimaksudkan untuk menyerupai habitat aslinya karena
Tumih berasal dari lahan gambut yang basah dan tergenang air. Selain itu untuk menjaga aerasi dan drainase air yang cukup bagi pertumbuhan tanaman, sebagai
tambahan nutrisi bagi tanaman.
a
c
b
d
Gambar 11 a pemeliharaan dengan metode penggenangan media, b penyiraman, c pengecekan media tanam, d media tanam
yang sudah digenangi air.
3.5 Pengambilan Data