IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Biofisik 4.1.1. Lokasi
Secara geografis lokasi penelitian berada pada 108
o
12’45” – 108
o
24’41” Bujur Timur BT dan 6
o
04’09”– 6
o
44’16” Lintang Selatan LS. Daerah penelitian memiliki luas 45.665,6 Ha yang meliputi 9 kecamatan yaitu Maja,
Sukahaji, Rajagaluh, Cikijing, Talaga, Argapura, Sindangwangi, Banjaran dan Cingambul seperti tertera pada Gambar 3 dengan batas wilayah sebagai berikut :
-sebelah Utara : Kecamatan Cigasong, Leuwimunding, Palasah, dan Jatiwangi -sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis
-sebelah Barat : Kecamatan Majalengka, Bantarujeg dan Kabupaten Sumedang -sebelah Timur : Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon.
Daerah penelitian merupakan kawasan gunung Ciremai sebelah Barat yang secara administrasi merupakan wilayah Kabupaten Majalengka dan meliputi
wilayah Taman Nasional Gunung Ciremai serta Wilayah Kerja Perum Perhutani KPH Majalengka. Wilayah tersebut menjadi penghubung antara Kabupaten
Bandung dan Cirebon dengan Kabupaten Kuningan.
4.1.2. Iklim dan Curah Hujan
Lokasi penelitian termasuk dalam wilayah yang memiliki iklim tropis tipe C dengan
suhu udara antara 21,4-30 ºC. Rata-rata hari hujan sebanyak 11 haribulan. Angin pada umumnya bertiup dari arah Selatan dan Tenggara, kecuali
pada bulan April sampai dengan Juli bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan antara 3-6 knot 1 Knot = 1.285 mjam.
Intensitas serta distribusi curah hujan di lokasi penelitian dipengaruhi oleh faktor gunung Ciremai. Angin musim yang membawa awan hujan di sekitar
gunung Ciremai akan menjatuhkan hujan dengan intensitas serta ketinggian curah mengikuti bentang alamnya. Hal itu akan menyebabkan tingginya curah hujan di
wilayah yang semakin dekat dengan gunung Ciremai.
Ga mbar
3 P
eta L
oka si
P ene
li ti
an.
Berdasarkan data BMG, curah hujan di lokasi penelitian termasuk tinggi yaitu antara 2500-4500 mmtahun. Sebagai salah satu parameter untuk
menentukan wilayah rawan longsor, faktor-faktor curah hujan seperti besarnya curah hujan, intensitas hujan dan distribusi curah hujan akan menentukan
seberapa besar peluang terjadinya longsoran dan di mana longsor itu akan terjadi. Intensitas serta distribusi curah hujan di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel
8 dan Gambar 4. Tabel 8 Luas dan Distribusi Curah Hujan
Kecamatan Luas Curah Hujan mmtahun dalam Hektar
2500-3000 3000-3500
3500-4000 4000-4500
Sukahaji 702,45
2683,35 3199,32
162,90 Argapura
0,00 4141,08
3462,39 749,16
Maja 0,00
3951,27 3078,00
0,00 Talaga
3910,23 165,24
0,00 0,00
Banjaran 2691,00
1202,31 0,00
0,00 Cingambul
3777,93 0,00
0,00 0,00
Cikijing 3931,56
0,00 0,00
0,00 Sindangwangi
1391,22 1251,81
865,44 655,83
Rajagaluh 313,02
1212,12 1353,78
814,23 Total Ha
16717,41 14607,18
11958,93 2382,12
Sumber : Peta Curah Hujan Jawa Barat
Berdasarkan klasifikasi kelas curah hujan Puslittanak, lokasi penelitian memiliki empat kelas curah hujan yaitu 2500-3000 mmth, 3000-3500 mmth,
3500-4000 mmth dan 4000-4500 mmth. Curah hujan dengan intensitas 2500-3000 mmth merupakan intensitas
curah hujan yang memiliki luasan terbesar yaitu meliputi luasan 16.717,41 Ha dengan presentase 36,61 dari luas lokasi penelitian. Kecamatan Cikijing
merupakan wilayah yang seluruh wilayahnya memiliki intensitas curah hujan 2500-3000 mmth serta merupakan wilayah yang memiliki liputan curah hujan
dengan intensitas ini yang paling luas yaitu 3931,56 Ha dengan presentase 23,52 dari luas liputan wilayah dengan intensitas curah hujan 2500-3000 mmth.
Kecamatan Maja dan Talaga adalah wilayah yang tidak memiliki liputan curah hujan dengan intensitas 2500-3000 mmth.
Ga mbar
4 P
eta C
ur ah
Huja n
.
Curah hujan dengan intensitas 3000-3500 mmth meliputi 31,99 dari luas lokasi penelitian dengan luas 14.607,18 Ha. 28,35 dari liputan curah hujan
ini berada di Kecamatan Argapura dengan luas 4141,08 Ha atau meliputi 49,58 dari luas wilayah Kecamatan Argapura. Curah hujan ini tidak terdapat di
Kecamatan Cikijing dan Cingambul. Wilayah seluas 11.958,93 Ha atau 26,19 dari luas lokasi penelitiaan
memiliki intensitas curah hujan 3500-4000 mmth. 28,96 dari luasan tersebut berada di Kecamatan Argapura dengan luas 3462,39 Ha serta sisanya di
Kecamatan Sukahaji, Maja, Sindangwangi dan Rajagaluh serta tidak terdapat di Kecamatan Talaga, Banjaran, Cingambul dan Cikijing.
Curah hujan dengan intensitas paling tinggi 4000-4500 mmth memiliki luasan 2382,12 Ha 5,22 . Sebagian besar berada di Kecamatan Rajagaluh
dengan luas 814,23 Ha atau 34,18 dari total liputan wilayah curah hujan ini. Sisanya terdapat di Kecamatan Sindangwangi, Sukahaji dan Argapura serta tidak
terdapat di Kecamatan Maja, Talaga, Banjaran, Cingambul dan Cikijing.
4.1.3. Jenis Batuan