Curah hujan dengan intensitas 3000-3500 mmth meliputi 31,99 dari luas lokasi penelitian dengan luas 14.607,18 Ha. 28,35 dari liputan curah hujan
ini berada di Kecamatan Argapura dengan luas 4141,08 Ha atau meliputi 49,58 dari luas wilayah Kecamatan Argapura. Curah hujan ini tidak terdapat di
Kecamatan Cikijing dan Cingambul. Wilayah seluas 11.958,93 Ha atau 26,19 dari luas lokasi penelitiaan
memiliki intensitas curah hujan 3500-4000 mmth. 28,96 dari luasan tersebut berada di Kecamatan Argapura dengan luas 3462,39 Ha serta sisanya di
Kecamatan Sukahaji, Maja, Sindangwangi dan Rajagaluh serta tidak terdapat di Kecamatan Talaga, Banjaran, Cingambul dan Cikijing.
Curah hujan dengan intensitas paling tinggi 4000-4500 mmth memiliki luasan 2382,12 Ha 5,22 . Sebagian besar berada di Kecamatan Rajagaluh
dengan luas 814,23 Ha atau 34,18 dari total liputan wilayah curah hujan ini. Sisanya terdapat di Kecamatan Sindangwangi, Sukahaji dan Argapura serta tidak
terdapat di Kecamatan Maja, Talaga, Banjaran, Cingambul dan Cikijing.
4.1.3. Jenis Batuan
Secara geologi lokasi penelitian merupakan wilayah dengan struktur batuan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi gunung Ciremai. Sifat-sifat teknis
batuan berbeda-beda tergantung pada asal-usulnya. Secara umum sifat-sifat teknis batuan dipengaruhi oleh : struktur dan tekstur, kandungan mineral, kekarbentuk
gabungan lapisan bidang dasar, kondisi cuaca, dan sedimentasirekatan. Berdasarkan pengklasifikasian Puslittanak batuan pembentuk yang
terdapat di lokasi penelitian terdiri dari 3 jenis batuan yaitu batuan Vulkanik, batuan Sedimen dan batuan Aluvial. Batuan Vulkanik terdiri atas satuan batuan
Qvb, Qyl, Qvl, Qyu, Qvu, Qyi, Qvk, dan ha. Batuan Sedimen terdiri atas satuan batuan Tmhl, Tomcu, Tmhu, Tpc, Tomcl, Tpk, Tmph, Tpkw dan Tpa. Satuan
batuan Aluvial yang terdapat di lokasi penelitian adalah Qa. Distribusi spasial setiap jenis satuan batuan dapat terlihat pada Gambar 5.
Ga mbar
5 P
eta Je
nis B
atuan.
Tabel 9 Luas dan Distribusi Jenis Batuan
Kecamatan Luas Jenis Batuan dalam Hektar
Vulkanik Sedimen
Aluvial Sukahaji
5975,10 772,92
0,00 Argapura
7346,70 1005,93
0,00 Maja
3256,56 3772,71
0,00 Talaga
2673,36 993,96
408,15 Banjaran
3890,52 2,79
0,00 Cingambul
366,66 2280,06
1131,21 Cikijing
3001,86 52,92
876,78 Sindangwangi
3881,79 282,51
0,00 Rajagaluh
3543,75 149,40
0,00 Total Ha
33936,30 9313,20
2416,14 Sumber : Peta Geologi Lembar Arjawinangun dan Tasikmalaya
Berdasarkan hasil tabulasi antara jenis batuan dengan wilayah administrasi kecamatan seperti tertera pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa jenis batuan Vulkanik
merupakan jenis batuan yang paling dominan di lokasi penelitian yaitu 74,32 33.936,30 Ha dari luas total lokasi penelitian merupakan jenis batuan Vulkanik.
Jenis satuan batuan yang paling luas adalah Qyu seluas 12.128,94 Ha dan yang paling sempit adalah satuan batuan Ha seluas 26,28 Ha. Kecamatan Argapura
merupakan wilayah yang memiliki jenis batuan Vulkanik paling luas yaitu 7346,70 Ha atau 21,65 dari luasan batuan Vulkanik, sedangkan Kecamatan
Cingambul memiliki liputan batuan Vulkanik yang paling sempit yaitu 366,66 Ha dan sisanya tersebar merata di setiap kecamatan.
Jenis Batuan Sedimen memiliki luas 9313,20 Ha yaitu 20,39 dari luas total lokasi penelitian. Tomcl merupakan satuan batuan sedimen yang memiliki
luasan paling luas yaitu 3103,04 Ha, sedangkan yang paling sempit adalah satuan batuan Tpa seluas 90,45 Ha. Kecamatan Maja merupakan wilayah yang memiliki
batuan Sedimen paling luas yaitu 3772,71 Ha atau 40,51 dari luas total jenis batuan Sedimen. Jenis batuan yang ketiga adalah jenis Aluvial, jenis ini Hanya
memiliki satu satuan batuan yaitu Qa. Batuan Aluvial memiliki luas 2416,14 Ha atau 5,29 dari luas total lokasi penelitian. Kecamatan Cingambul merupakan
wilayah dengan luasan batuan Aluvial paling luas yaitu 1131,21 Ha 46,82 , Cikijing dengan luas 876,78 Ha serta Talaga dengan luas 408,15 Ha dan jenis
batuan ini tidak terdapat di Kecamatan Sukahaji, Argapura, Maja, Banjaran, Sindangwangi serta Rajagaluh.
4.1.4. Jenis Tanah