Penyebab Tanah Longsor Tanah Longsor 1. Definisi Tanah Longsor

tertimbun material longsoran. Sedangkan longsoran dengan bidang longsoran mendatar gerakannya perlahan-lahan, merayap tetapi dapat merusakkan dan meruntuhkan bangunan di atasnya. c. Jenis aliran Jenis aliran yaitu masa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran bergantung pada sudut lereng, tekanan air dan jenis materialnya. Umumnya gerakannya di sepanjang lembah dan biasanya panjang gerakannya sampai ratusan meter, di beberapa tempat bahkan sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai daerah gunung api. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak. d. Gerakan tanah gabungan Gerakan tanah gabungan yaitu gerakan tanah gabungan antara longsoran dengan aliran atau jatuhan dengan aliran. Gerakan tanah jenis gabungan ini yang banyak terjadi di beberapa tempat akhir-akhir ini dengan menelan korban cukup tinggi. Peristiwa tanah longsor dikenal sebagai gerakan massa tanah, batuan atau kombinasinya, sering terjadi pada lereng-lereng alam atau buatan dan sebenarnya merupakan fenomena alam yaitu alam mencari keseimbangan baru akibat adanya gangguan atau faktor yang mempengaruhinya dan menyebabkan terjadinya pengurangan kuat geser serta peningkatan tegangan geser tanah Anonim 2002.

2.1.2. Penyebab Tanah Longsor

Menurut Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2005 tanah longsor dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia sebagai pemicu terjadinya tanah longsor, yaitu : a. Faktor alam Meliputi lereng terjal yang diakibatkan oleh patahan dan lipatan kulit bumi, erosi dan pengikisan, daerah longsoran lama, ketebalan tanah pelapukan bersifat lembek, butiran halus, jenuh karena air hujan, adanya retakan karena proses alam gempa bumi, tektonik, air hujan di atas normal, susut air cepat, banjir, aliran air bawah tanah pada sungai lama, lapisan batuan yang kedap air miring ke arah lereng yang berfungsi sebagai bidang longsoran. b. Faktor manusia Lereng menjadi terjal akibat pemotongan lereng dan penggerusan oleh air saluran di tebing, tanah lembek dipicu oleh perubahan tata lahan menjadi lahan basah, adanya kolam ikan, genangan air, retakan akibat getaran mesin, ledakan, beban masa yang bertambah dipicu oleh beban kendaraan, bangunan dekat tebing, tanah kurang padat karena material urugan atau material longsoran lama pada tebing, bocoran air saluran, luapan air saluran, kolam ikan, penggundulan hutan sehingga terjadi pengikisan oleh air permukaan. Karnawati 2003 menyatakan bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya bencana alam tanah longsor adalah air hujan. Air hujan yang telah meresap ke tanah lempung pada lereng akan tertahan oleh batuan yang lebih kompak dan lebih kedap air. Derasnya hujan mengakibatkan air yang tertahan semakin menekan butiran-butiran tanah dan mendorong tanah lempung pasiran untuk bergerak longsor. Batuan yang kompak dan kedap air berperan sebagai penahan air dan sekaligus sebagai bidang gelincir longsoran, sedangkan air berperan sebagai penggerak massa tanah yang tergelincir di atas batuan kompak tersebut. Semakin curam kemiringan lereng maka kecepatan penggelinciran juga semakin cepat. Semakin gembur tumpukan tanah lempung maka semakin mudah tanah tersebut meloloskan air dan semakin dan semakin cepat ke dalam tanah. Semakin tebal tumpukan tanah, maka semakin besar juga volume massa tanah yang longsor. Tanah yang longsor dengan cara demikian umumnya dapat berubah menjadi aliran lumpur yang pada saat longsor menimbulkan suara gemuruh. Menurut Arsyad 1989, longsoran akan terjadi jika terpenuhi tiga keadaan sebagai berikut :  Adanya lereng yang cukup curam sehingga masa tanah dapat bergerak atau meluncur ke bawah.  Adanya lapisan di bawah permukaan massa tanah yang agak kedap air dan lunak, yang akan menjadi bidang luncur.  Adanya cukup air dalam tanah sehingga lapisan massa tanah yang tepat di atas lapisan kedap air tersebut menjadi jenuh. Lapisan kedap air dapat berupa tanah liat atau mengandung kadar tanah liat tinggi atau dapat juga berupa lapisan batuan, seperti Napal Liat Clay shale. Secara umum ada dua tipe hujan pemicu longsoran di Indonesia yaitu tipe hujan deras misalnya dengan intensitas 50 mm sampai 70 mm per hari dan tipe hujan normal tapi lama. Tipe hujan deras hanya akan efektif memicu longsoran pada lereng-lereng yang tanahnya mudah menyerap air, seperti misalnya tanah lempung pasiran dan tanah pasir. Pada lereng demikian longsoran dapat terjadi pada bulan-bulan awal musim hujan. Sedangkan tipe hujan normal tapi lama akan lebih efektif memicu longsoran pada lereng-lereng yang tersusun oleh tanah yang lebih kedap air, misalnya lereng dengan tanah lempung dan biasanya terjadi pada pertengahan musim hujan. Hermawan dan Darmawan 2000 mengemukakan bahwa longsoran disebabkan oleh kondisi tata air tanah dan sifat fisik mekanik tanah tidak baik sehingga pada saat musim hujan telah terjadi peresapan air yang berlebihan mengakibatkan tingkat kejenuhan kejenuhan air tinggi sehingga dapat menimbulkan peningkatan tekanan air. Dan disertai penurunan kekuatan dan tahanan geser tanah sehingga terjadi longsoran. Menurut Direktorat Geologi Tata Lingkungan 1981, faktor-faktor penyebab terjadinya gerakan tanah khususnya tanah longsor antara lain sebagai berikut: a. Topografi atau lereng b. Keadaan tanah atau batuan, termasuk struktur dan pelapisan c. Keairan, termasuk curah hujan d. Gempa bumi e. Keadaan vegetasihutan dan penggunaan lahan. Faktor-faktor penyebab tersebut di atas saling mempengaruhi satu sama lain dan menentukan besar dan luasnya bencana tanah longsor. Kepekaan suatu daerah terhadap tanah longsor ditentukan pula oleh pengaruh dan kaitan faktor- faktor ini satu sama lainnya. Faktor-faktor penyebab tanah longsor menurut Sadisun 2005 adalah kondisi morfologi sudut lereng, relief, kondisi geologi jenis batuantanah, karakteristik keteknikan batuantanah, proses pelapukan, bidang-bidang diskotinuitas seperti perlapisan dan kekar, permeabilitas batuantanah, kegempaan dan vulkanisme, kondisi klimatologi seperti curah hujan, kondisi lingkungantata guna lahan hidrologi dan vegetasi dan aktivitas manusia penggemburan tanah untuk pertanian dan perladangan dan irigasi.

2.1.3. Jenis-jenis Tanah Longsor