METODA POPULASI MERAK HIJAU JAWA

4.2 METODA

Penelitian mengenai populasi merak hijau jawa telah dilakukan di Taman Nasional Baluran dan Alas Purwo waktu efektif sekitar 10 bulan dari Juni sampai Oktober 2006 dan Agustus sampai Desember 2007. Kajian difokuskan pada penyebaran lokal merak hijau jawa di kedua taman nasional tersebut dengan pendekatan tipe habitat. Di Taman Nasional Baluran studi difokuskan di resort Bekol yang mencakup tipe habitat savanna, hutan pantai, hutan musim dan hutan selalu hijau, sedangkan di Taman Nasional Alas Purwo dipusatkan pada resort Rowobendo mencakup hutan tropik dataran rendah dan padang rumput Sadengan, hutan campuran dan tumpangsari Rowobendo, hutan jati dan tumpangsari Gunting dan hutan jati Ngagelan serta Sumber Gedang. Penghitungan populasi merak hijau jawa di Taman Nasional Baluran dilakukan dengan kombinasi dua metoda yaitu metoda jalur transect call count mengikuti Hernowo, 1997. Contoh areal pengamatan untuk kajian populasi merak hijau jawa di TNB terpusat di resort Bekol, mencakup areal 4 km x 3 km 1 200 ha dengan tipe habitat savanna, hutan musim, hutan pantai dan hutan selalu hijau. Panjang masing-masing jalur sekitar 3 km. Sensus dilakukan selama 10 hari setiap kali pengamatan secara simultan tahun 2006 dan 2007. Para pengamat 4 orang berjalan mengikuti route yang telah ditetapkan 4 jalur masing-masing pengamat mengamati dalam jalurnya. Sensus dimulai pagi hari jam 5.00 WIB sampai jam 8.00 WIB. Kecepatan jalan pengamat 1 jam per km pada setiap jalur. Penghitungan jumlah individu merak didasarkan pada suara dan berdasarkan hasil pengamatan langsung terhadap merak hijau jawa yang dijumpai di jalurnya. Setiap tipe suara, jumlah suara, dan arah suara, serta waktunya dicatat. Setelah selesai pengamatan para pengamat bertemu bersepakat untuk mencocokan data dan menghindari penghitungan ulang. Untuk mendapatkan data dan informasi mengenai nisbah kelamin dan struktur umur pengamatan terhadap jumlah individu, jenis kelamin, jumlah kelompok dilakukan pengamatan dengan metoda terkonsentrasi concentration count terhadap merak hijau jawa di tempat minum, tempat makan ataupun tempat tengger. Tempat minum merak hijau jawa di TNB pada musim kemarau di bak minum buatan Bekol, sumber air minum di Bama dan Manting. Tempat konsentarsi makan merak hijau jawa di TNAP di padang rumput Sadengan, areal tumpangsari Rowobendo, areal tumpangsari Gunting, hutan jati Ngagelan dan Sumber Gedang. Banyaknya pengamatan di tempat minum atau tempat konsentrasi makan pada masing-masing tahun yaitu tahun 2006 dan 2007 adalah n = 30 baik di TNB dan TNAP. Penghitungan populasi merak hijau jawa di Taman Nasional Alas Purwo dilakukan dengan metoda terkonsentari mengikuti Wasono 2005. Areal contoh pengamatan untuk kajian populasi merak hijau jawa di TNAP terpusat di resort Rowobendo, mencakup areal sekitar 4 km x 3 km dengan tipe habitat padang rumput sadengan, hutan alam dataran rendah, hutan tanaman campuran tumpangsari Rowobendo, hutan tanaman jati tumpangsari Gunting dan hutan tanaman jati Ngagelan dan Sumber Gedang. Lima pengamat mencatat populasi merak di areal konsentrasi setiap kali pengamatan. Sensus dilakukan selama 10 hari di setiap kali pengamatan tahun 2006 dan 2007, secara simultan. Sensus dimulai pagi hari jam 5.00 WIB hingga jam 8.00 WIB. Analisis data dilakukan pada penghitungan kelimpahan jumlah individu populasi merak hijau jawa dengan statistik rerata dan selang kepercayaan 95 pada setiap tipe habitat pada metoda jalur maupun terkonsentrasi. Analisis terhadap demografi populasi didasarkan pada parameter jumlah individu, nisbah kelamin, struktur umur selama pengamatan 2006 dan 2007. Analisis data untuk nisbah kelamin digunakan pendekatan proporsi perbandingan dengan prosentase. Analisis struktur umur digunakan pendekatan struktur piramida umur. Analisis mengenai strategi populasi didekati dengan analisis kelimpahan, perkembangan populasi, analisis nisbah kelamin dan analisis struktur umur. Pola penyebaran lokal merak hijau jawa pada masing-masing tipe habitat dianalisis dengan pendekatan rumus Ludwig and Reynolds, 1988 sebagai berikut : σ 2 = µ Pola sebaran acak, σ 2 µ Pola sebaran berkelompok σ 2 µ Pola sebaran sistematik, σ 2 diduga oleh S 2 , dan µ diduga oleh x = rerata Kajian perkembangan populasi merak hijau jawa di TNB maupun di TNAP dilakukan terhadap hasil penelitian Hernowo 1995, Supratman 1998, Wasono 2005 dengan metoda yang sama untuk mendapatkan gambaran mengenai arah perkembangan populasinya. Untuk menguji perbedaan kepadatan individu merak hijau jawa di berbagai tipe habitat baikdi TNB maupun di TNAP digunakan uji Chi-Kuadrat χ 2 Untuk menentukan penggolongan klas umur dewasa, remaja dan anak merak hijau jawa mengikuti kriteria Delacour 1977 dan Johnsgard 1986 melalui ciri-ciri morfologi merak hijau. Fowler and Cohen, 1986 4.3 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.3.1 HASIL