Studi Pendahuluan Rancangan Penelitian

habitat, perilaku, penyebaran dan gangguannya. Selain itu data dan informasi biekologi merak hijau jawa merupakan rujukan yang penting.

3.6.2 Studi Pendahuluan

Kegiatan ini telah dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan yaitu pada tahun 2005, karena sangat penting dalam mendukung kelancaran penelitian. Observasi terhadap lokasi penelitian dengan teknik penjelajahan reconaissance dilakukan untuk mendukung perancangan penelitian ini. Studi ini sangat membantu dalam pemilihan lokasi, pemilihan metoda pengamatan sehingga menghasilkan data yang tepat dan benar. Data yang diharapkan didapatkan dari kegiatan ini antara lain diketahuinya penyebaran lokal merak hijau jawa, kelimpahan merak hijau jawa, dan keterwakilan pada masing-masing tipe habitat.

3.6.3 Rancangan Penelitian

Perancangan penelitian merupakan bagian penting dalam rangka mendapatkan data dan informasi yang benar dan tepat yang merupakan arah dari capaian yang diinginkan dari penelitian ini. Dalam perancangan ini meliputi berbagai kegiatan yaitu pemilihan lokasi contoh, penggunaan metoda pengamatan yang tepat, serta rancangan analisis data yang sesuai. Data dan informasi yang benar, mewakili, terukur dan terstruktur merupakan unsur penting yang diraih oleh kegiatan perancangan penelitian. Unit contoh pengamatan didasarkan pada tipe habitat yang terdapat di ke dua taman nasional tersebut dan merupakan penyebaran lokal merak hijau jawa. Unit contoh dipilih purposive yang mewakili tipe habitat di TNB adalah savana, hutan pantai, hutan musim serta hutan selalu hijau, sedangkan di TNAP mewakili tipe habitat padang rumput dikelilingi hutan alam dataran rendah, hutan tanaman jati tumpang sari dan hutan jati. Lokasi unit contoh di TNB adalah di Resort Bekol dan di TNAP adalah Resort Rowobendo. Untuk mendapatkan data berkaitan populasi merak hijau jawa pada unit contoh digunakan plot contoh utama main plot berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 km lebar x 4 km panjang di lokasi TNB Gambar III-1 dan TNAP Gambar III-3. Ukuran plot utama tersebut mengikuti Hernowo, 1995. Plot contoh utama mencakup tipe-tipe habitat yang terdapat di lokasi pengamatan. Didalam plot contoh utama tersebut di TNB terdapat 4 jalur pengamatan transect line yang melewati tipe-tipe habitat. Panjang transek sekitar 4 km serta jarak antar jalur kurang lebih 500 m. Pada setiap jalur diberi tanda semacam pal jarak setiap jarak 100 m. Untuk plot contoh utama di TNB terdapat 5 tempat konsentrasi yang mewakili tipe-tipe habitat, yaitu padang rumput Sadengan, tumpangsari Rowobendo, tumpangsari Gunting, hutan tanaman jati Sumber Gedang dan Ngagelan. Gambar III-1. Peta areal contoh pengamatan Taman Nasional Baluran Di dalam plot utama tersebut juga dilakukan pengukuran parameter habitat, baik dalam bentuk jalur transect maupun plot tunggal single plot yang mewakili masing-masing tipe habitat. Parameter habitat merak hijau jawa tersebut yang diukur antara lain struktur dan komposisi vegetasi dan potensi fungsi habitat. Gambar III- 2 Bentuk transek vegetasi di berbagai tipe habitat yang berupa hutan Dalam pengukuran ini, kriteria yang digunakan untuk menetapkan tingkat vegetasi yang dianalisis adalah sebagai berikut:

a. Tingkat pohon, yaitu pohon-pohon yang memiliki diameter setinggi dada diameter at breast