Simpulan 1. Kelimpahan populasi merak hijau jawa tertinggi pada tipe habitat savanna di TNB,

BAB VIII. SIMPULAN DAN SARAN

8.1 Simpulan 1. Kelimpahan populasi merak hijau jawa tertinggi pada tipe habitat savanna di TNB,

sedangkan di TNAP lebih terkonsentrasi di padang rumput Sadengan dan areal tumpangsari hutan tanaman jati Gunting. Komposisi nisbah kelamin merak hijau jantan dewasa dengan betina dewasa di TNB maupun di TNAP 1 jantan : 4 betina, kondisi tersebut mengindikasikan bahwa merak hijau jawa di TNB maupun TNAP hidup dalam sistem perkawinan polygyny. Struktur umur populasi merak hijau jawa di TNB maupun di TNAP membentuk seperti piramida terbalik dengan jumlah merak dewasa dominan sekitar 67.70 . Perkembangan populasi merak hijau jawa di taman nasional Baluran dari tahun 1995-2006 adalah menurun negatif, tetapi pada tahun 2007 terjadi kenaikan positif. Perkembangan populasi merak hijau jawa di TNAP dari tahun 1998-2006 naik positif fantastik, pada tahun 2007 terjadi penurunan negatif. Kesehatan populasi merak hijau jawa baik di TNB maupun TNAP secara umum relatif cukup baik, indikator parameter demografi populasi menunjukan kondisi baik natalitas, pertumbuhan dan survival cukup baik. Sebaran lokal merak hijau jawa di TNB maupun di TNAP adalah acak berkelompok, terkait dengan ketersediaan sumberdaya pakan pada areal terbuka pada setiap tipe habitat serta pergerakan populasi. Srategi merak hijau jawa dalam menghapi berbagai tekanan terhadap populasi yaitu ukuran populasi relatif kecil pada setiap tipe habitat berkaitan dengan ketersedian sumberdaya yang dibutuhkan oleh merak hijau jawa terutama pakan. 2. Kharakteristik habitat merak hijau jawa adalah areal terbuka yang dikelilingi oleh hutan di taman nasional Bluran dan Alas Purwo. Merak hijau jawa menyukai habitat terbuka sebagai tempat mencari pakan. Merak hijau sebagai burung omnivora yang banyak gerak di permukaan tanah, namun demikian dengan jumlah banyak mengkonsumsi pakan berupa daun, bunga, biji rumput dan sesemakan. Merak hijau jawa memilih pohon yang rindang ataupun tempat yang teduh untuk berteduh dan istirahat bila hari telah panas. Burung ini memilih pohon tertentu yaitu pohon yang tinggi atau yang mencuat untuk tidur dan tidak jauh dari pohon tidur tersebut terdapat tempat terbuka. Tempat bersarang merak hijau jawa adalah tempat terbuka yang ditumbuhi oleh semak. Merak Hijau jawa menyukai habitat savana, padang rumput yang dikelilingi hutan serta areal tumpangsari hutan tanaman jati. Habitat ideal bagi merak hijaju jawa adalah areal terbuka yang tidak begitu luas berisi rumput dan semak dikelilingi hutan dan dekat dengan sumber air minum yang kontinyu, terdapat tempat berteduh, berlindung, mandi debu, bersarang dalam satu kesatuan habitat. Strategi ekologi merak hijau jawa dalam mengahadapi beragai tekanan terhadap habitat adalah memilih habitat sederhana terbuka yang dikelilingi hutan, memakan makanan sebagian besar dari daun, bunga, biji, buah rumput dan semak, bersarang di tanah bersemak, tidur pada pohon dekat pada areal terbuka. Merak hijau jawa dari penggunaann habitat dapat digolongkan sebagai jenis satwaliar menyukai habitat tepi edge species. 3. Aktivitas ekologi perilaku merak hijau jawa dilakukan baik secara individual maupun kelompok. Perilaku merak hijau jawa di TNAP dan TNB masih alami. Tipe habitat berpengaruh nyata terhadap frekuensi dan lamanya aktivitas, strategi dan mekanisme perilaku merak hijau jawa, tetapi tidak berpengaruh terhadap pola aktivitas perilaku. Pola aktivitas makan dengan mematuk pakan, menelan, berhenti sejenak dengan menegakkan leher, mengawasi sekelilingnya, mematuk lagi dan berjalan pelan. Aktivitas minum merak hijau jawa dilakukan dengan memasukan paruhnya ke air, menyedot dan menelan, kemudian mengangkat kepala juga sambil menelan air dan mengawasi sekelilingnya. Aktivitas berteduh dan istirahat dilakukan oleh merak hijau jawa berjalan menuju tempat teduh, dibawah pohon rindang atau naik ke pohon tersebut. Apabila di bawah pohon rindang berteduh sambil diam istirahat dan menyelisik bahkan ada yang mendekam. Aktivitas menyelsik dilakukan pada saat istirahat dan waktu berjemur. Menyelisik dengan paruh kesuruh tubuh yang bisa dijangkau. Aktivitas tidur dimulai dari pencarian pohon tidur pada sore hari, kemudian terbang ke pohon tidur, memilih cabang atau ranting yang nyaman untuk tidur, berbunyi last call, mendekam dan tidur. Mandi debu dilakukan pada pagi atau sore hari di tempat yang berdebu dengan mendekamkan badanya, berbaring- baring dengan debu, mencakar debu ditaburkan ke tubuhnya. Aktivitas menari dilakukan oleh merak hijau jawa jantan dewasa ditempat relatif bersih dan terbuka, dengan membuka bulu hiasnya berbetuk kipas yang besar, bergeser, membalik atau memutar badanya di dekat betina merak hijau jawa, kadang bulu hiasnya digetarkan. Aktivitas kawin umumnya didahului dengan tarian merak hijau jawa jantan, kemudian betina mendekam dan jantan naik ke punggung betina kemudian kawin. Makan sambil berjalan, memilih tempat berteduh yang rindang dekat tempat makan, memilih pohon yang tinggi dekat tempat terbuka, memilih tempat terbuka sebagai arena tari, tempat terbuka yang ditumbuhi semak sebagai pilihan untuk tempat bersarang merupakan strategi ekologi perilaku merak hijau jawa dalam beradaptasi yang berkaitan dengan efisien dan efektif dalam memanfaatkan sumberdaya di berbagai tipe habitat. Merak hijau jawa hidup berkelompok dengan ukuran kecil 2-4 individu. Ditemukan 5 tipe kelompok merak hijau jawa. Pemimpin kelompok merak hijau jawa adalah merak hijau jawa betina. Merak hijau jawa memilih sistem perkawinan polygyny tetapi tidak dengan harem

8.2 Saran Saran berdasarkan hasil penelitian ini dikelompokan menjadi dua bagian yaitu suatu