Desain Penelitian METODE PENELITIAN

6. Mengkonsumsi obat anti hipertensi captopril 7. Responden jarang melakukan senam b. Kriteria eksklusi 1. Mempunyai penyakit penyerta asma, cacat fisik, penyakit jantung, bisu, tuli, buta, psikotik 2. Menolak menjadi responden c. Besar Sampel Menghitung besar sampel pada penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen yang ketat, dikatakan sukses mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai 20 orang. Namun, untuk penelitin secara umum, maka sampel yang diambil minimal adalah 30 Uma Sekaran, 2006 dalam Al-Halaj 2014. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan mengambil jumlah sampel 30 orang yang terdiri dari 15 orang kelompok intervensi dan 15 orang kelompok kontrol.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah sfigmomanometer dan stetoskop untuk mendapatkan nilai tekanana darah responden, serta menggunakan media tipe recorder untuk senam jantung sehat dan lembar observasi. Data sekunder yang digunakan adalah catatan medis atau kesehatan pasien di PSTW Budi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan. 1. Spigmomanometer dan Stetoskop Sfigmomanometer yaitu lembaran pengikat yang dapat digelembungkan yang terhubung dengan pengukur tekanan. Fungsi dari sfigmomanometer adalah untuk mengukur tekanan dalam arteri. Stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara aliran darah dibawah pengikat tersebut. Pengukuran tekanan darah adalah hal yang penting dalam pemeriksaan fisik. Berikut panduan untuk menentukan tekanan darah akurat pada lansia : a. Lakukan kalibrasi pada sfigmomanometer terlebih dahulu. Sfigmomanometer aneroid dapat dikalibrasi menggunakan sfigmomanometer merkuri standar. Jarum pada sfigmomanometer aneroid harus membaca nol bila tidak ada tekanan udara di dalam manset Williams, 2014. b. Minta lansia untuk duduk tenang selama 3-5 menit sebelum dilakukan pengukuran tekanan. lansia yang mengalami deconditioning membutuhkan waktu rehat supaya tubuh kembali ke kondisi normalnya meskipun setelah mengalami stres minor Dewi, 2014. c. Pilih ukuran cuff yang tepat. Cuff reguler untuk dewasa bisa jadi terlalu besar atau terlalu kecil bagi lansia Dewi, 2014.

Dokumen yang terkait

Hubungan salat berjamaah dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (pstw) Budi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan

0 14 127

Gambaran Pengetahuan Lansia tentang Insomnia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 Margaguna Jakarta Selatan

2 31 106

PENGARUH SENAM HIPERTENSI LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Panti Wredha Darma Bhakti Pajang Surakarta.

1 7 15

PENGARUH SENAM HIPERTENSI TERHADAP TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Panti Wredha Darma Bhakti Pajang Surakarta.

2 7 16

PENGARUH SENAM TERA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSYANDU Pengaruh senam tera terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di Posyandu Lansia Kelurahan Pabelan Kartasura.

0 5 14

PERBANDINGAN SENAM JANTUNG SEHAT DENGAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI GRADE I DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT.

1 1 45

View of PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WALANTAKA

0 0 8

PENGARUH PIJAT REFLEKSI KAKI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI PSTW YOGYAKARTA UNIT BUDI LUHUR

0 0 18

6 EFEKTIVITAS SENAM JANTUNG SEHAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

0 0 7

6 EFEKTIVITAS SENAM JANTUNG SEHAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

0 1 7