c. Melakukan pengukuran tekanan darah dengan alat yang telah dilakukan kalibrasi pada responden pada kelompok kontrol
yang dibantu oleh Tim fasilitator. d. Melakukan pencatatan nama, usia, jenis kelamin dan hasil
tekanan darah sebelum dan sesudah senam yang sering dilakukan.
e. Responden pada kelompok kontrol dilakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 2x yaitu awal pertemuan pada minggu
ke 1 dan akhir pertemuan minggu ke 6 . f. Lakukan dokumentasi setelah dilakukan pengukuran tekanan
darah pada kelompok kontrol serta peneliti memberikan reinforcement positif berupa snack dan minuman kepada
responden atas keterlibatannya dalam penelitian Persiapan penelitian
Menyamakan gerakan senam kepada pelatih instruktur senam
identifikasi subjek yang berpotensi masuk sebagai responden penelitian
Tidak masuk kedalam kriteria inklusi dan ekslusi
Melakukan screening pada responden
Informed consent
Masuk kedalam kriteria inklusi dan kriteria ekslusi
H. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo 2010 proses pengolahan data melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Editing Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan
dan perbaikan data yang telah terkumpul. Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan editing terlebih dahulu
b. Coding Setelah semua data disunting atau diedit, selanjutnya dilakukan
peng”kodean” atau “coding” , yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian
kode ini sangat berguna untuk memasukan data data entry.
c. Memasukan data data entry
Jawaban-jawaban dari masing- masing resonden dalam bentuk “kode”
angka atau huruf dimasukan ke dalam program atau “software” komputer. Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang
melakuakn “data entry” . apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukan data saja.
Penelitian selama 3 minggu Senam jantung sehat seri 1
Kelompok intervensi
d. Pemberian data cleaning Apabila semua data responden sudah dimasukan, perlu dilakuakn
pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode, ketidaklengkapan,
dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut sebagai pembersihan data
data cleaning.
I. Analisa Data
Data yang diolah dengan baik pengolahan secara manual maupun menggunakan komputer, tidak akan ada maknanya tanpa dianalisis.
1. Analisis Univariat Tujuan dari analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan dan
mendeskripsikan karakteristik dari setiap variabel yang diteliti. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi
dan presentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi freskuensi dari responden berdasarkan : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan
sebagainya. Dalam analisis univariat deskriptif nilai ini bisa diwakili mean rata-rata, median, modus, tabel frekuensi, presentase, dan
berbagai diagram Notoatmodjo, 2010 2. Analisis Bivariat
Setelah melakukan analisa univariat hasilnya akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel dan dapat dilanjutkan
analisis bivariat. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Lusiana,2015. Dalam
penelitian ini jenis analisis yang digunakan adalah uji statistik
dependent simple test paired t test dengan tingkat kemaknaan 95 alpha 0,005 untuk melihat beda rata-rata tekanan darah responden
pada minggu pertama dan mingu ketiga baik di kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.
Untuk mengetahu apakan suatu data terdistribusi normal maka peneliti menggunakan
nilai skewness dan standar errornya, bila nilai skewness dibagi standar errornya menghasilkan angka ≤ 2 maka
distribusinya normal. Jika data terdistribusi normal maka analisa ini dilakukan mengunakan uji
t dengan derajat kepercayaan 95 alpha 0,05, namun jika data tidak terdistribusi dengan normal maka analisis
data yang digunakan adalah menggunakan uji wilcoxon dengan derajat
kepercayaan 95 alpha 0,05. Untuk pengukuran perbedaan rerata tekanan darah numerik pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dilakukan uji distribusi data dengan menggunakan
nilai skewness dan standar errornya. Hasil uji normalitas yang didasarkan pada nilai skewness dibagi
standar error pada pretest sistolik sebagai berikut :
= = -
0,23 hasilnya ≤ 2
Sedangkan pada pretest diastolik sebagai berikut :
= = 0,5 hasilnya ≤ 2
Bila nilai skewness dibagi s tandar errornya menghasilkan angka ≤
2 maka distribusinya normal. Jika distribusi normal maka akan dilakukan uji t dengan derajat kepercayaan 95 alpha 0,05.
Peneliti juga melakukan uji pengaruh kekuatan effect size yaitu uji yang menunjukan kekuatan antara hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen McBurney, 2010. Terdapat banyak cara untuk menghitung uji pengaruh kekuatan effect size.
Untuk t test Dornyei 2007 dan Pallant 2010 merekomendasikan Eta Squared η
2
. Uji Eta digunakan untuk menunjukan proporsi varians dalam variabel dependen yang dijelaskan pada variabel independent.
Uji Eta yang dilakukan untuk mengidentifikasi seberapa kuat hubungan senam jantung sehat seri 1 terhadap penurunan tekanan
darah pada lanjut usia. Interpretasi dari uji Eta adalah sebagai berikut :
0,01 = pengaruh lemah 0,06 = pengaruh sedang
≥ 0,14 = pengaruh kuat Cohen 1998, dalam Woodrow, 2014
Formula atau rumus yang digunakan untuk menghitung Eta Square η
2
sebagai berikut : Formula 1
Eta squared η
2
untuk perhitungan independent t test
Formula 2 Eta squared
η
2
untuk perhitungan t test