Jenis-Jenis Campur Kode Campur Kode

mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan. ” 37 Sudarno menyatakan bahwa “mengarang ialah bagian dari ekspresi secara tertulis dan diperoleh karena latihan. ” 38 Karangan sebagai sebuah hasil dari proses berpikir seseorang, ia juga menggambarkan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang, baik itu berupa gambar, grafik, dan lainnya. Sudarno mengatakan “ada tiga tujuan mengarang: untuk komunikasi, tujuan ilmiah, dan tujuan kesenangan. ” 39 Tujuan mengarang untuk berkomunikasi dapat dilihat dari penulisan surat. Penulisan karangan yang bertujuan ilmiah dapat ditemui dalam bentuk laporan, skripsi, dan lainnya. Sedangkan karangan yang bertujuan untuk kesenangan atau hiburan dapat ditemukan dalam novel, cerpen, pantun, dan lainnya. Susunan karangan dapat bersifat melukiskan deskripsi, memaparkan eksposisi, mengajak persuasi, meyakinkan atau mempengaruhi pembaca argumentasi, dan atau menceritakan narasi. 1 Deskripsi Mahsusi menerangkan “karangan deskripsi merupakan bentuk karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu, benda, atau peristiwa. Melalui deskripsi, penulis mengajak pembaca agar mengetahui apa yang dilukiskan. ” 40 Misalnya penulis menggambarkan ruangan kuliah. Maka akan ditemukan deskripsi atau gambaran ukuran, letak papan tulis, meja dosen, lampu, dan lainnya. Heri Jauhari menuturkan bahwa “karangan deskripsi memberikan daya bayang kepada pembacanya, ia menggunakan kata-kata yang dapat memancing kesan indrawi kesan yang berhubungan dengan pancaindra dan suasana batin perasaan pembaca. ” 41 Keraf dalam bukunya 37 Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009, hlm. 234 38 Sudarno dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia, Jakarta: Hikmat Syahid Indah, 1986, hlm. 96 39 Ibid., hlm. 98. 40 Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004, hlm. 230. 41 Heri Jauhari, Terampil Mengarang, Bandung: Nuansa Cendekia, 2013, hlm. 45. menambahkan bahwa “deskripsi berusaha untuk menggambarkan sesuatu hal sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan bertalian dengan pelukisan kesan pancaindera terhadap sebuah objek. ” 42 Menurut Finoza, “penggambaran sesuatu dalam karangan deskripsi memerlukan kecermatan pengamatan dan ketelitian. Hasil pengamatan itu kemudian dituangkan oleh penulis dengan menggunakan kata-kata yang kaya akan nuansa dan bentuk. ” 43 2 Eksposisi Karangan eksposisi merupakan karangan yang menyampaikan informasi, menjelaskan, atau menerangkan sesuatu kepada pembaca. 44 Masalah yang dikomunikasikan dalam eksposisi ialah pemberitahuan atau informasi. Hasil karangan eksposisi berupa informasi dapat kita baca sehari-hari dalam media massa. 45 Penyusunan karangan eksposisi mulai dari mengurutkan gagasan demi gagasan dari hal-hal umum ke khusus atau sebaliknya agar sistematis sehingga mudah dipahami. Biasanya karangan eksposisi disertai dengan grafik, peta, denah, dan angka- angka. 46 Buku-buku pelajaran, artikel, laporan, dan lainnya merupakan bentuk dari karangan eksposisi. 3 Persuasi Karangan persuasi berarti karangan yang berdaya bujuk atau rayu yang menyentuh emosional pembacanya sehingga mau menuruti apa yang diinginkan oleh penulisnya. 47 Menurut Finoza, karangan persuasi adalah “karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, pendirian umum, atau gagasan seseorang. ” 48 Misalnya sering kita temui dalam brosur-brosur permintaan bantuan untuk panti asuhan, korban 42 Gorys Keraf, Komposisi, Ende: Nusa Indah, 2004, hlm. 109-110 43 Finoza, op.cit., hlm. 240 44 Mahsusi, op. cit., hlm. 230. 45 Finoza, op.cit., hlm. 246 46 Heri Jauhari, op. cit., hlm. 59 47 Ibid., hlm. 67 48 Finoza, op.cit., hlm. 253