Ummul Quro Al-Islami Bogor Tahun Pelajaran 20162017 berjumlah 27 karangan.
2.
Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah unsur-unsur pembentuk kalimat yang memiliki percampuran dengan bahasakode asing dalam
karangan narasi siswa kelas IX MTs Ummul Quro Al-Islami.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian,
karena itu
seorang peneliti
harus terampil
dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data
adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Jika dilihat dari sumber datanya, pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber pimer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen.
11
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan cara dokumentasi yaitu memeriksa tulisan atau karangan
siswa. Langkah
pertama dalam
mengumpulkan data,
peneliti mengumpulkan karangan siswa. Peneliti memberikan tugas mengarang
kepada siswa dengan ketentuan berbentuk narasi bertemakan pengalaman yang tak terlupakan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kedua,
peneliti membaca karangan yang telah terkumpul untuk menemukan gejala campur kode. Setiap bentuk campur kode yang ditemukan akan dicatat
dalam tabel.
11
Sugiyono,op.cit., hlm. 153.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat untuk memperoleh informasi dan sumber data.
12
Keberhasilan penelitian ditentukan oleh instrumen yang digunakan, karena data yang diperoleh melalui instrumen. Alat pengambilan harus dirancang
dan dibuat sedemikian rupa, sehingga menghasilkan data empiris. Oleh karena itu, peran peneliti dalam penelitian kualitatif sangat penting karena
secara tidak langsung ia menjadi instrumen utamanya. Instrumen penelitian yang digunakan ialah tes mengarang yang
temanya telah ditentukan oleh peneliti. Tes mengarang ini digunakan untuk memperoleh data mengenai bentuk campur kode bahasa asing dalam
karangan siswa. Instrumen penelitian ini dibantu dengan tabel kerja untuk mencatat data berupa kata yang terdapat dalam karangan siswa, seperti
contoh:
Tabel 3.1 Klasifikasi Bentuk dan Jenis Campur Kode Setiap Karangan
No. Data
Bentuk Campur Kode
Jenis Campur Kode
Tabel 3.1 ini digunakan untuk mengklasifikasi bentuk campur kode apa saja yang terjadi dalam karangan narasi santri. Bentuk campur kode
yang terjadi dapat berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Sedangkan untuk jenis campur kode penulis membatasi hanya dalam ruang lingkup
campur kode keluar outer code mixing yang terjadi dalam bahasa Arab dan Inggris saja.
12
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 136
Tabel 3.2 Klasifikasi Bentuk Campur Kode Karangan Narasi Siswa
Kelas IX No.
Data Bentuk Campur Kode
Kata Frasa Klausa Kalimat
Tabel 3.3 Klasifikasi Jenis Campur Kode Karangan Narasi Siswa Kelas IX
No. Data
Jenis Campur Kode Keluar Outer Code Mixing
Bahasa Inggris Bahasa Arab
Tabel 3.3 berisi data yang sudah diklasifikasi bentuknya. Setelah itu data yang ada dikelompokkan sesuai bahasanya. Penulis membatasi pada
campur kode keluar outer code mixing antara bahasa Arab dan Inggris saja. Setelah itu kita dapat mengetahui jumlah campur kode yang terjadi dalam
karangan narasi siswa.
F. Teknik Pengolahan Data
1 Pengumpulan data, Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan
melalui studi dokumentasi; 2
Mereduksi data, membaca ulang keseluruhan cerita, memilih bagian yang memperlihatkan gejala campur kode keluar outer code mixing
dalam karangan narasi, yaitu tampak pada kutipan di dalam teks. Setelah itu memasukkannya ke dalam tabel kerja lalu kemudian
Peneliti menganalisisnya dengan teori yang ada;