III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2010 di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan, Departemen Ilmu Tanah
dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari bahan contoh tanah di sekitar landfill PLTU Suralaya. Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian
ini adalah bor tanah dan alat-alat laboratorium seperti pH-meter, sentrifuse, Atomic Absorbsion Spectrophotometer AAS, Flamephotometer, tabung reaksi,
pipet, enlemeyer, dan berbagai peralatan gelas lainnya.
3.3. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan melalui serangkaian kegiatan seperti di bawah ini:
3.3.1. Pengambilan dan Persiapan Contoh Tanah
Pengambilan contoh tanah dilakukan di area PLTU Suralaya yang terletak di Kawasan Perindustrian Merak, Cilegon, Banten. Ada dua lokasi pengambilan
contoh tanah, yaitu di dekat area landfill jarak ±10 meter dari landfill serta titik yang jauh di luar area landfill jarak ±1 kilometer dari landfill. Pada masing-
masing lokasi, pengambilan contoh tanah yang digunakan berasal dari tiga titik yang berbeda. Untuk lokasi dekat landfill terdapat tiga titik yaitu 1a, 1b, dan 1c.
Begitu pula dengan lokasi di luar landfill, terdapat tiga titik yaitu 2a, 2b, dan 2c. Masing-masing lokasi diambil contoh tanahnya setiap kedalaman 10 cm
dan pengeboran dihentikan apabila sudah mencapai bahan induk. Kemudian contoh tanah dari masing-masing lokasi dikompositkan berdasarkan kedalaman
yang sama. Tiap lokasi pengambilan contoh tanah, menghasilkan titik pengeboran dengan kedalaman solum yang berbeda-beda.
Di lokasi dekat landfill, kedalaman solum contoh tanah hanya sampai 50 cm. Kedalaman 50 cm tidak diambil karena sudah merupakan bahan induk,
sehingga dari lokasi dekat landfill didapatkan 5 contoh tanah kedalaman 0-10
cm, 10-20 cm, 20-30 cm, 30-40 cm, 40-50 cm. Untuk lokasi pengeboran di luar landfill, kedalaman solum contoh tanah
sampai 80 cm. Kedalaman 80 cm sudah merupakan bahan induk, sehingga di
lokasi ini didapatkan 8 contoh tanah kedalaman 0-10 cm, 10-20 cm, 20-30 cm,
30-40 cm, 40-50 cm, 50-60 cm, 60-70 cm, 70-80 cm. Total keseluruhan contoh
tanah yang dianalisis sebanyak 13 contoh tanah. Contoh-contoh tanah tersebut
kemudian dikeringudarakan, ditumbuk, dan diayak dengan menggunakan saringan 2 mm, lalu dimasukkan ke wadah yang diberi label. Lokasi pengambilan contoh
tanah, digambarkan oleh Gambar 2.
Gambar 2. Titik-titik Lokasi Pengambilan Contoh Tanah Secara Komposit.
3.3.2 Analisis Sifat Kimia Tanah
Parameter sifat-sifat kimia tanah yang diukur dan metode yang digunakan
untuk analisis sifat-sifat tersebut disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisis dan Metode Sifat Kimia Tanah
No. Jenis Analisis
Metode
1. pH H
2
O pH-meter
2. C-organik
Walkley Black 3.
P-tersedia Bray 1
4. P-total
HCl 25 5.
N-total Kjehdahl
6. KB
Total BasaKTK N NH
4
OAc pH 7 7.
KTK N NH
4
OAc pH 7 8.
Kadar total logam berat Aqua regia HNO
3
dan HCl 1:3; AAS
9. Electric Conductivity
EC-meter 10.
Tekstur Cara pipet
11. Unsur hara mikro total
HCl 25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN