Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Beberapa karakteristik sifat kimia tanah yang berada di dekat landfill abu terbang umumnya berbeda dengan tanah yang berada di luar landfill. Lapisan atas 0-10 cm tanah dekat landfill mengandung C-organik, K, Ca, dan Mg dapat dipertukarkan lebih tinggi daripada lapisan atas tanah di luar landfill. Namun pH, ketersedian P, total N, Na dapat dipertukarkan, dan DHL lapisan atas tanah dekat landfill lebih kecil dibandingkan lapisan atas tanah di luar landfill. 2. Kandungan unsur-unsur hara mikro Besi Fe, Mangan Mn, dan Tembaga Cu, serta kandungan logam-logam berat Nikel Ni dan Kromium Cr tanah di dekat landfill lebih rendah dibandingkan tanah di luar landfill. Namun unsur mikro seng Zn memiliki konsentrasi lebih tinggi pada tanah di dekat landfill. 3. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam kajian ini belum dapat memastikan pengaruh abu terbang di landfill terhadap sifat-sifat kimia tanah di sekitarnya.

5.2. Saran

Untuk mengetahui pengaruh abu terbang terhadap sifat-sifat kimia tanah di sekitar landfill perlu dilakukan analisis tanah secara rutin berkala. Penelitian ini dapat dianggap sebagai langkah awal untuk pembanding pada masa-masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Amacher, MC. 1996. Nickel, Cadmium, and Lead. Sparks, D.L et al. editor. Methods of Soil Analysis Part 3 : Chemical Methods. pp. 739-768. Soil Science Society of America, Inc. USA. Ardha, N. 2009. Pemanfaatan abu terbang PLTU Suralaya Untuk Castable Refractory Penelitian Pendahuluan. http:tekmira.esdm.go.id [diakses tanggal 25 Maret 2010] Balai Penelitian Tanah. 2005. Petunjuk Teknis : Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Barlett RJ, James BR. 1996. Chromium. Sparks, D.L et al. editor. Methods of Soil Analysis Part 3 : Chemical Methods. pp. 683-701. Soil Science Society of America, Inc. USA. Damayanti, R. 2009. Pemanfaatan Abu Batubara sebagai Bahan Pembenah Tanah atau Soil Conditioner di Daerah Penimbunan Tailing Pengolahan Emas. http:tekmira.esdm.go.id [diakses tanggal 18 Januari 2010] Hayati, R. 2010. Karakterisasi Abu Terbang Fly Ash dan Eksplorasi Vegetasi Fitoremediator di Area Landfill Abu Terbang untuk Pengelolaan Ramah Lingkungan [Tesis] Sekolah Pascasarjana-Institut Pertanian Bogor. Haynes, RJ. 2009. Reclamation and revegetation of fly ash disposal sites – challenges and research needs. Journal of Environtmental Management. 90 : 43-53. Jala S, Dinesh G. 2006. Fly ash as a soil ameliorant for improving crop production reviews. Bioresource Technology 97 : 1136-1147. Kartika, SE. 2009. Modifikasi Limbah Fly Ash sebagai Adsorben Zat Warna Tekstil Congo Red yang Ramah Lingkungan dalam Upaya Mengatasi Pencemaran Industri Batik Di Surakarta. [Skripsi] Universitas Sebelas Maret. http:siskaelablog.uns.ac.id [ diakses tanggal 15 Maret 2010] Lestari ID, Dede S, Zaenal A. 2004. Respon pertumbuhan tanaman sengon Paraserianthes falcataria L. Nielsen terhadap pemberian abu batubara. Jurnal Analisis Lingkungan Vol. 1 No. 2 : hal. 72 – 80. Prijatama H, Sumarnadi ET. 1996. Mengubah limbah menjadi rupiah : pemanfaatan limbah abu batubara PLTU. Prosiding Pemaparan Hasil Litbang Ilmu Pengetahuan Teknik. hal : 182-187. Putri, M. 2008. Abu Terbang Batubara Sebagai Absorben. http:majarimagazine.com [diakses tanggal 22 Juli 2010] Raharjo, IB. 2006. Mengenal Batubara 1. Artikel Iptek Bidang Energi dan Sumberdaya Alam. http:beritaiptek.com [diakses tanggal 19 Juli 2010] Ramadina, EFR. 2003. Potensi Abu terbang Fly Ash Sebagai Bahan Amelioran pada Lahan Gambut dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan [Skripsi]Program Studi Ilmu Tanah –Institut Pertanian Bogor. Scotti IA, Silva S, Botteschi G. 1999. Effect of Fly Ash on The Availability of Zn, Cu, Ni, and Cd to Chicory. Agriculture, Ecosystem and Environment 72 : 159-163. Sembiring N, Suwardi. 1997. Synthesis of Artificial Zeolite from Coal Fly Ash in Power Plant. Bogor Agricultural University. Sengupta, P. 2002. Fly Ash for Acidic Soils. The Hindu : Online Edition of India’s National Newspaper. Central Fuel Research Institute, Dhanbad, India. http:www.flyash.org.in [diakses tanggal 8 Agustus 2010] Sukandarrumidi. 2006. Batubara dan Pemanfaatannya. Gajah Mada University Press. Supriyono HS, Sutopo R. 1994. Pengkajian Pemanfaatan Abu Batubara PLTU Suralaya untuk Bahan Bangunan. Buletin Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral Vol. 16, No. 10. Bandung. Wasim, A. 2005. Fly Ash Use in Agriculture : A Perspective. http:tifac.org.in [diakses tanggal 23 Mei 2010] LAMPIRAN Tabel Lampiran 1. Baku Mutu TCLP Zat Pencemar dalam Limbah untuk Penentuan Karakteristik Sifat Racun berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999 Gambar Lampiran 1. PLTU Suralaya unit 1-7 kiri, abu terbang yang berasal dari cerobong asap kanan. Gambar Lampiran 2. Pintu masuk Landfill Abu Terbang PLTU Suralaya kiri, timbunan abu terbang kanan. Gambar Lampiran 3. Lokasi Pengambilan Contoh Tanah. Tanah di luar Landfill kiri, tanah di dekat Landfill kanan. SIFAT-SIFAT KIMIA TANAH DI SEKITAR LANDFILL ABU TERBANG FLY ASH PLTU SURALAYA FANISSA RULIYANI A14062799 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN FANISSA RULIYANI. Sifat-sifat Kimia Tanah di Sekitar Landfill Abu Terbang Fly Ash PLTU Suralaya. Di bawah bimbingan ISKANDAR dan DYAH TJAHYANDARI SURYANINGTYAS. Penggunaan energi yang semakin meningkat dewasa ini menyebabkan dibutuhkannya suatu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai penghasil energi, contohnya batubara. Pembakaran batubara menghasilkan abu terbang fly ash yang mengandung unsur hara makro dan mikro seperti Ca, Mg, K, Na, P, Fe, Cu, Zn, dan Mn yang berpotensi sebagai bahan amelioran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan sifat-sifat kimia tanah di sekitar landfill PLTU Suralaya yang terkena dampak oleh penimbunan abu terbang. Contoh tanah diambil dari area di dekat ±10 meter dan luar ±1 kilometer landfill sebanyak 13 contoh. Sifat-sifat kimia yang dianalisis mencakup pH, Kapasitas Tukar Kation KTK, C-organik, basa-basa dan kejenuhannya, total P dan ketersediaan P, total N, Daya Hantar Listrik DHL, tekstur, kandungan unsur hara mikro, serta logam berat. Beberapa karakteristik dan sifat kimia tanah yang berada di dekat landfill memiliki sedikit perbedaan dibandingkan dengan tanah yang berada jauh dari landfill. Nilai pH tanah di dekat landfill 5,41-5,64 lebih tinggi dibandingkan di luar landfill 5,29-5,77, begitu pula nilai DHL tanah di dekat landfill 0,033- 0,49 dSm lebih tinggi dibandingkan tanah di luar landfill 0,016-0,048 dSm. Basa-basa tanah di dekat landfill Ca = 6,87-8,48 cmolkg, Mg = 2,89-3,96 cmolkg, K = 0,47-0,71 cmolkg, Na = 0,39-0,47 cmolkg lebih tinggi dibandingkan di luar landfill Ca = 5,85-8,56 cmolkg, Mg = 2,30-2,81 cmolkg, K = 0,17-1,43 cmolkg, Na = 0,29-0,60 cmolkg, serupa dengan nilai KTK tanah di dekat landfill 15,14-18,04 cmolkg yang juga lebih tinggi dibandingkan KTK di luar landfill 10,95-15,14 cmolkg. Kandungan C-organik 1,83-2,41 dan ketersediaan P 13,03-28,94 ppm di tanah dekat landfill lebih tinggi dibandingkan C-organik 0,88-1,85 dan ketersediaan P 13,65-19,26 ppm tanah yang berada di luar landfill, sedangkan nilai kejenuhan basa 67,53-82,01 dan total P 27,33-38,33 ppm tanah di dekat landfill lebih rendah dibandingkan nilai kejenuhan basa 70,43-97,06 dan total P 30-43,67 ppm tanah di luar landfill. Kandungan total N dikedua lokasi serupa. Unsur hara mikro yang dikandung oleh tanah didekat landfill Fe = 5,37-6,28, Mn = 0,20-0,24, Cu = 7,30-8,60 ppm lebih rendah dibandingkan tanah di luar landfill Fe = 6,09-7,72, Mn = 0,15-0,27, Cu = 7-9 ppm terkecuali unsur mikro Zn 36-38,5 ppm lebih besar pada tanah di dekat landfill dibandingkan tanah di luar landfill 18,6-32,3 ppm. Logam berat yang dikandung oleh tanah di dekat landfill Cr = 1-1,5 ppm, Ni = 0,5-1 ppm lebih rendah dibandingkan tanah di luar landfill Cr = 1-2,5 ppm, Ni = 1-3 ppm, tekstur tanah sama, yaitu liat. Kata kunci : pembakaran batubara, abu terbang, landfill SUMMARY FANISSA RULIYANI. The Soil Chemical Characteristics in Around Fly Ash Landfill at PLTU Suralaya. Under supervision of ISKANDAR and DYAH TJAHYANDARI SURYANINGTYAS. Increased utilization of energy causes a need to produce alternative energy, for example coal. Coal combustion produces fly ash that contains of major and trace elements such as Ca, Mg, K, Na, P, Fe, Cu, Zn, Mn and also has advantage as soil ameliorant. The purpose of this research was to study the soil chemical characteristics that might impacted by fly ash accumulation at PLTU Suralaya. The 13 samples of soil has been taken close to ± 10 meters and outside ± 1 kilometers the landfill. The soil analyzes consisted of pH, Cation Exchangable Capacity CEC, C-organic, base elements and base saturation, total and avalaible P, total N, Electric Conductivity EC, texture, trace elements, and heavy metals. Generally, the characteristics of soil were had little differences. The value of pH in close to landfill soil 5,41-5,64 was higher than in outside 5,29- 5,77, as same as the EC value in close to landfill 0,033-0,49 dSm was higher than the outside 0,016-0,048 dSm. The concentration of base elements in close to landfill soil Ca = 6,87-8,48 cmolkg, Mg = 2,89-3,96 cmolkg, K = 0,47-0,71 cmolkg, Na = 0,39-0,47 cmolkg were higher than the outside Ca = 5,85-8,56 cmolkg, Mg = 2,30-2,81 cmolkg, K = 0,17-1,43 cmolkg, Na = 0,29-0,60 cmolkg, it’s equal with the CEC value in close to landfill soil 15,14-18,04 cmolkg that was higher too than the outside 10,95-15,14 cmolkg. The C- organic value 1,83-2,41 and the avalaible of P 13,03-28,94 ppm in close to landfill soil were higher than C-organic 0,88-1,85 and avalaible of P value 13,65-19,26 ppm in the outside. Whereas, the base saturation 67,53-82,01 and total phospore 27,33-38,33 ppm in close to landfill soil were lower than the outside base saturation 70,43-97,06 and total phospor 30-43,67 ppm. The total N at two locations were similar. Trace elements within the close to landfill Fe = 5,37-6,28, Mn = 0,20-0,24, Cu = 7,30-8,60 ppm were lower than the outside Fe = 6,09-7,72, Mn = 0,15-0,27, Cu = 7-9 ppm. But, the Zn element 36-38,5 ppm was higher in close to than in the outside landfill 18,6-32,3 ppm. The existing of heavy metals in close to landfill Cr = 1-1,5 ppm, Ni = 0,5-1 ppm were lower than in the outside Cr = 1-2,5 ppm, Ni = 1-3 ppm, the texture were same, clay. Keywords : coal combustion, fly ash, landfill

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan energi yang semakin meningkat dewasa ini menyebabkan dibutuhkannya suatu bahan bakar alternatif lain selain minyak bumi yang dapat digunakan sebagai penghasil energi. Saat ini pilihan jatuh kepada batubara yang banyak digunakan sebagai penghasil energi pembangkit daya, seperti tenaga listrik. Pusat pembangkit listrik yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar menghasilkan banyak bahan sisa berupa abu dasar bottom ash dan abu terbang fly ash. Abu terbang merupakan salah satu produk sisa pembakaran bahan bakar PSPB batubara dalam tungku penghasil energi panas dan listrik. Abu terbang dalam konteks ini adalah abu yang dihasilkan dari pembakaran batubara pada boiler PLTU yang tertangkap oleh electrostatic precipitator. PLTU Suralaya merupakan salah satu pusat pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia dengan daya terpasang sebesar 3400 MW dan jumlah batubara yang dikonsumsi per harinya 36.700 ton atau rata-rata 13 juta ton per tahun. Jumlah abu terbang yang dihasilkan oleh PLTU sebesar 7 dari total konsumsi batubara, sedangkan pemanfaatannya kembali hanya sekitar 40 Sukandarrumidi, 2006. Oleh karena itu, diperkirakan akumulasi abu terbang yang berada di landfill PLTU Suralaya selalu bertambah sebanyak 219.000 ton per tahun. Menurut laporan teknik PT PLN Persero 1997, produksi limbah abu terbang dan abu dasar dari PLTU di Indonesia diperkirakan mencapai 2 juta ton pada tahun 2006 dan meningkat menjadi hampir 3,3 juta ton pada tahun 2009 hingga saat ini. Karakteristik dari abu terbang yang dihasilkan sangat berbeda-beda. Hal tersebut tergantung dari bahan induk batubara, tipe alat kontrol emisi, penyimpanan dan pengelolaannya Basu et al., 2008 dalam Hayati, 2010. Agar penggunaan dan pemanfaatannya aman terhadap lingkungan, maka perlu dilihat karakteristik abu terbang yang dihasilkan oleh PLTU Suralaya. Abu terbang dan komponen PSPB lainnya masih digolongkan sebagai limbah B3 Bahan Beracun dan Berbahaya yang umumnya masih sering dibuang dengan menumpukkannnya di suatu luasan lahan landfill Gambar Lampiran 2 . Padahal abu terbang dapat dijadikan sebagai bahan-bahan yang bermanfaat seperti bahan amelioran yang dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, baik secara kimia maupun fisik. Hasil analisis sifat kimia abu terbang menunjukkan bahwa abu terbang mengandung unsur-unsur esensial yang dibutuhkan oleh tanaman seperti P, K, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, dan Zn Ramadina, 2003. Pemanfaatan efektif lain dari abu terbang batu bara adalah konversi abu terbang batubara menjadi zeolit dan adsorben. Adsorben ini dapat digunakan baik untuk pengolahan limbah gas maupun limbah cair. Adsorben juga dapat digunakan dalam penyisihan logam berat dan senyawa organik pada pengolahan limbah Putri, 2008. Penimbunan abu terbang dalam bentuk landfill secara berkelanjutan dan dalam jangka waktu yang panjang akan sangat mempengaruhi karakteristik tanah di bawah timbunan abu terbang, baik secara fisik maupun kimia karena banyaknya unsur hara baik makro maupun mikro dan logam-logam berat yang dikandung oleh abu terbang yang tercuci ke dalam tanah. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penumpukan abu terbang secara jangka panjang dan keberlanjutannya terhadap karakteristik tanah agar dapat diketahui kelebihan dan kelemahan dilakukannya sistem landfill tersebut. Penelitian difokuskan pada analisis sifat-sifat kimia tanah seperti KTK, pH, Daya Hantar Listrik DHL, kandungan P dan N, C-organik, kandungan basa- basa, kandungan unsur hara mikro serta logam-logam berat.

1.2. Tujuan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kimia tanah di sekitar landfill PLTU Suralaya yang terkena dampak oleh penimbunan abu terbang.