Tekstur Tanah Karakteristik Kimia Tanah di Dekat Landfill dan di Luar Landfill Abu

Berdasarkan hasil analisis, tanah di sekitar area PLTU Suralaya baik di dekat maupun di luar landfill memiliki tekstur yang sama, yaitu liat. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya kadar liat 50 dibandingkan dengan kadar pasir dan debu. Tekstur liat pada tanah tersebut mempengaruhi beberapa sifat tanah baik fisik maupun kimia. Cukup tingginya kandungan bahan organik dalam tanah di area PLTU Suralaya, apabila bercampur dengan zarah liat dapat menyebabkan konsistensi tanah menjadi lebih gembur. Tanah dengan konsistensi gembur sangat baik sebagai media tumbuh tanaman karena mempermudah pergerakan akar dalam mengambil unsur hara esensial di dalam tanah. Tanah bertekstur liat umumnya memiliki KTK yang tinggi karena daya jerap koloid-koloid tanah terhadap kation-kation kuat sehingga kation-kation tersebut sulit tercuci oleh air gravitasi. Tanah dengan tekstur liat juga memiliki agregat yang kuat dan daya retensi air yang tinggi, sehingga proses pencucian berlangsung dengan lambat. Kondisi tersebut dapat menyebabkan tanah tidak banyak kehilangan unsur-unsur hara akibat pencucian.

4.2.9. Unsur-unsur Mikro Dan Logam-Logam Berat Fe, Mn, Cu, Zn, Ni, dan Cr

Unsur mikro merupakan unsur hara yang terdapat di tanah dan dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit. Besi Fe, Mangan Mn, Seng Zn, dan Tembaga Cu merupakan contoh unsur-unsur mikro esensial. Namun Fe, Mn, Zn, dan Cu juga dapat dikategorikan sebagai logam berat apabila konsentrasinya tinggi dalam tanah sehingga bersifat toksik dan berbahaya. Kandungan Fe tanah di dekat landfill abu terbang berkisar antara 5,37 hingga 6,28, sedangkan pada tanah di luar landfill kadar Fe adalah sebesar 6,09 hingga 7,72. Secara umum, konsentrasi Fe dalam tanah memang tinggi, seperti halnya kadar Si dan Al. Sejalan dengan pernyataan Soepardi 1983, bahwa besi merupakan unsur mikro yang paling banyak dijumpai dalam tanah yang kemudian diikuti oleh mangan, seng, dan tembaga. Mangan merupakan unsur mikro tertinggi kedua yang terdapat di tanah setelah besi. Tanah di dekat landfill memiliki kadar Mn sebesar 0,20 hingga 0,24 lebih rendah dibandingkan pada tanah yang berada di luar landfill yang memiliki kadar Mn sebesar 0,15 hingga 0,27. Kadar Mn di dalam tanah diperkirakan cukup tinggi karena ditemukan banyaknya konkresi mangan pada kedalaman solum tanah 20 cm. Konsentrasi Cu dan Zn di tanah pada kedua lokasi cenderung mengalami penurunan dengan semakin dalamnya solum. Kadar Cu pada tanah di dekat landfill berkisar antara 7,3 ppm hingga 8,6 ppm, lebih rendah dibandingkan kadar Cu pada tanah di luar landfill yang berkisar antara 7 ppm hingga 9 ppm, sedangkan kadar Zn pada tanah di dekat landfill berkisar antara 36 ppm hingga 38,5 ppm lebih tinggi dibandingkan dengan tanah di luar landfill yang berkisar antara 18,6 ppm hingga 32,3 ppm. Menurut Alloway, 1995 dalam Hayati, 2010 kisaran normal untuk Cu dan Zn dalam tanah masing-masing adalah 2-250 ppm dan 1-900 ppm. Abu terbang dapat meningkatkan kandungan Zn dan Cu, namun ketersediaan kedua unsur tersebut akan menurun sebanding dengan meningkatnya pH tanah Scotti et al., 1998. Dibandingkan dengan Fe, Mn, dan Cu, Zn merupakan unsur mikro paling besar yang dikandung oleh tanah di dekat landfill. Logam berat termasuk zat pencemar karena sifatnya yang stabil dan sulit untuk diuraikan. Di dalam tanah, logam berat terdiri atas berbagai bentuk, yaitu bentuk terikat pada partikel organik, bentuk tereduksi hidroksida, karbonat, sulfida, dan bentuk terlarut dalam tanah. Abu terbang mengandung banyak unsur logam berat antara lain Kromium Cr, Timbal Pb, Nikel Ni, dan Kadmium Cd. Oleh sebab itu, abu terbang dikategorikan sebagai limbah beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Dalam penelitian ini hanya dianalisis dua unsur logam berat, yaitu Ni dan Cr. Kandungan kedua logam berat tersebut tergolong sangat rendah. Alloway, 1995 dalam Hayati, 2010 menyatakan bahwa kisaran normal untuk logam Ni dan Cr dalam tanah berturut-turut adalah 2-750 ppm dan 5-1500 ppm. Konsentrasi Ni dan Cr pada abu terbang PLTU Suralaya sangat rendah, bahkan tidak terdeteksi Tabel 2. Kandungan Ni pada tanah di dekat landfill berkisar antara 0,5 ppm hingga 1 ppm, sedangkan pada tanah di luar landfill berkisar antara 1 ppm hingga 3 ppm. Kandungan Cr pada tanah di dekat landfill berkisar antara 1