Total dan Ketersediaan Fosfor P
konsentrasi total P di tanah luar landfill, khususnya di bagian solum atas 0-20 cm, namun pada solum 20 cm di tanah luar landfill terjadi peningkatan
konsentrasi P. Hal tersebut dapat disebabkan oleh partikel-partikel abu terbang tak terlapuk yang terukur dan juga mineral-mineral dengan kandungan P tinggi yang
menyusun tanah sehingga semakin mendekati bahan induk, kandungan P pada solum tersebut tinggi. Kandungan P abu terbang pada tanah di dekat landfill
berkisar antara 273,33 ppm hingga 383,33 ppm, sedangkan yang berada di luar landfill memiliki kandungan total P antara 300 ppm hingga 436,67 ppm.
Abu terbang berpotensi dalam meningkatkan ketersediaan P yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Walaupun jumlah total fosfor di tanah
yang terpengaruh abu terbang tinggi, namun ketersediaannya yang dapat dipergunakan oleh tanaman sangat sedikit. Pada tanah yang berada di dekat
landfill, jumlah P yang tersedia bagi tanaman berkisar antara 14,71 ppm hingga 33,31 ppm lebih tinggi dibandingkan kandungan ketersediaan P pada tanah di luar
landfill yang berkisar antara 15,86 ppm hingga 22,67 ppm. Namun pada lapisan atas tanah, kandungan ketersediaan P tanah di dekat landfill lebih kecil dibanding
ketersediaan P tanah di luar landfill. Tinggi rendahnya pH tanah dapat mempengaruhi ketersediaan fosfor yang disebabkan oleh ikatan-ikatan berbagai
kation dan anion tanah terhadap fosfor itu sendiri. Fosfor merupakan unsur esensial yang dibutuhkan tanaman, namun jumlah
total fosfor dalam tanah mineral sangat sedikit, yaitu sekitar 0,01-0,20. Sedikitnya fosfor yang tersedia bagi tanaman merupakan akibat dari terjadinya
retensi P dalam tanah yang sangat tinggi. Pada tanah di sekitar landfill PLTU Suralaya, konsentrasi Fe yang tinggi di tanah diduga dapat mengakibatkan
pengikatan P oleh Fe, sehingga kandungan P di dalam tanah rendah. Kehilangan fosfor dari tanah terutama disebabkan oleh erosi, tetapi ada pula yang dikarenakan
oleh lambatnya fosfor larut dalam air.