Kemasaman Tanah pH Karakteristik Kimia Tanah di Dekat Landfill dan di Luar Landfill Abu

4.2.1. Kemasaman Tanah pH

Abu terbang PLTU Suralaya memiliki pH yang tinggi atau bersifat alkalin, khususnya abu terbang yang berasal dari ESP 9,50 yang memiliki pH lebih tinggi dibandingkan dengan pH abu terbang yang berada di landfill 6,00 Hayati, 2010. Nilai pH abu terbang pada landfill yang menurun disebabkan oleh proses pencucian baik oleh air hujan maupun aliran permukaan yang berada di landfill. Nilai pH abu terbang dipengaruhi oleh kandungan S bahan induk batubara. Batubara dengan nilai S tinggi akan menghasilkan abu terbang dengan pH bersifat asam, sedangkan batubara dengan kandungan S rendah akan menghasilkan abu terbang dengan pH bersifat alkalin Haynes, 2009. Berdasarkan hasil analisis, pH tanah di sekitar landfill dan pH tanah di luar landfill bernilai hampir serupa dan bersifat sama yaitu masam. Nilai pH tanah di sekitar landfill hampir merata di setiap kedalaman solumnya, yaitu berkisar antara 5,41-5,64, sedangkan pH tanah di luar landfill hanya tertinggi pada top soil 0-20 cm yaitu sebesar 5,77 dan nilai pH semakin rendah pada kedalaman solum berikutnya 20-80 cm yang berkisar dari 5,27-5,37. Nilai pH pada kedua lokasi masih berkisar antara masam 4,5-5,5 hingga agak masam 5,6-6,5. Sifat masam yang dimiliki oleh tanah di kedua lokasi ini dapat disebabkan oleh bahan induk tanah yang berasal dari gunung api berupa endapan lahar dan breksi. Lapisan atas tanah diduga mendapat pengaruh dari abu terbang yang lebih besar daripada lapisan di bawahnya. Namun nilai pH tanah lapisan atas pada lokasi yang jauh dari landfill lebih besar 5,77 dibandingkan pH tanah di dekat landfill 5,41. Hal ini dapat menunjukkan bahwa abu terbang belum memberikan dampak yang besar terhadap tanah di dekat landfill. Abu terbang sendiri memiliki sifat alkalinitas tinggi dengan variasi pH berkisar dari 4,5 sampai 12. Alkalinitas yang tinggi pada abu terbang disebabkan karena adanya konsentrasi oksida Ca dan Mg yang tinggi, yang membentuk hidroksida di dalam air Wasim, 2005. Haynes 2009 juga menjelaskan bahwa nilai pH sangat berpengaruh terhadap mobilitas dan kelarutan logam essensial dan non essensial di dalam tanah, mempengaruhi aktivitas mikroorganisme dalam mendekomposisi bahan organik serta penyediaan unsur hara bagi tanaman. Nilai pH tanah di sekitar PLTU Suralaya yang cenderung masam, diduga dapat mengakibatkan unsur-unsur mikro seperti Fe, Mn, Cu, dan Zn menjadi mudah larut serta menghambat perkembangan mikroorganisme tanah.

4.2.2. Kapasitas Tukar Kation KTK