Sistem Transmisi Roda Gigi Kerucut Lurus Bevel Gear Waktu dan Tempat Pelaksanaan Alat dan Bahan

9 memerlukan tegangan awal, keausan kecil pada bantalan, dan mudah memasangnya. Karena keuntungan-keuntungan tersebut, rantai mempunyai pemakaian yang luas seperti roda gigi dan sabuk. Gambar 9. Sistem transmisi rantai dan sproket Di pihak lain, transmisi rantai mempunyai kekurangan, yaitu variasi kecepatan yang tak dapat dihindari karenan lintasan busur pada sproket yang mengait mata rantai Gambar 12, suara dan getaran karenan tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi sproket, dan perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh gesekan dengan sproket. Karena kekurangan- kekurangan ini maka rantai tidak dapat dipakai untuk kecepatan tinggi, sampai ditemukan dan dikembangkannya rantai gigi Sularso dan Suga, 1987. Rantai rol dipakai bila diperlukan transmisi positif tanpa slip dengan kecepatan sampai 600 mmin, tanpa pembatasan bunyi, dan murah harganya Sularso dan Suga, 1987.

2.9. Sistem Transmisi Roda Gigi Kerucut Lurus Bevel Gear

Sistem roda gigi kerucut memungkinkan transmisi daya pada arah poros yang berbeda. Sumbu poros tersebut biasanya berpotongan 90 . Roda gigi kerucut lurus Gambar 13 adalah roda gigi kerucut yang paling mudah dibuat dan paling sering dipakai. Tetapi roda gigi ini sangat berisik karena perbandingan kontaknya yang kecil. Juga konstruksinya tidak memungkinkan pemasangan bantalan pada kedua ujung poros-porosnya Sularso dan Suga, 1987 Gambar 10. Sistem transmisi roda gigi kerucut lurus III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2010 sampai dengan Desember 2010. Pembuatan prototipe dilaksanakan di Bengkel Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor. Sedangkan pengujian kinerja prototipe mesin hasil modifikasi dilakukan di Laboratorium Lapangan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor.

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat dan perlengkapan utama yang diperlukan untuk kegiatan penelitian ini meliputi peralatan perancangan dan pembuatan konstruksi mesin serta peralatan instrumen untuk pengujian kinerja lapangan. Peralatan analisis perancangan dan pembuatan gambar teknik yang terdiri dari: Komputer dan Software Computer Aided Design. Peralatan pembuatan prototipe mesin antara lain: mesin las listrik, las LPG, gerinda tangan, gerinda duduk, bor tangan, bor duduk, mesin bubut, penggaris, meteran, busur, gunting, tang, obeng, kunci pas, dan kunci ring. Bahan pembuatan prototipe terdiri dari: a. Plat stainless steel tebal 1 mm untuk hopper benih dan pupuk. b. Plat stainless steel tebal 2 mm untuk sirip metering device pupuk. c. Poros stainless steel diameter 12 mm untuk poros penjatah benih dan pupuk. d. Poros stainless steel diameter 22 mm untuk silinder metering device pupuk. e. Poros polietilen diameter 35 mm untuk pengetur penjatahan pupuk. f. Mur dan baut, digunakan untuk merangkai komponen yang memiliki hubungan tidak permanen. g. Dempul dan cat. Bahan untuk pengujian kinerja mesin hasil modifikasi terdiri dari: benih jagung, pupuk urea, pupuk KCl, pupuk TSP, kantong plastik, bahan bakar solar, dan oli mesin. Peralatan dan instrumen untuk pengujian kinerja adalah: a. Traktor roda dua dengan implemen rotary tiller. b. Prototipe mesin penanam dan pemupuk hasil modifikasi. c. Stopwatch, timbangan, penggaris, dan meteran.

3.3. Tahapan Penelitian