Kotak hopper Pupuk Sistem Transmisi Rantai Rol dan Sproket

8 Gambar 8. Penjatah pupuk: rotor bercelah a, ulir rapat b, dan rol berputar c

2.7. Kotak hopper Pupuk

Mehring dan Cummings dalam Bainer et al., 1960 menyatakan bahwa salah satu faktor penting yang mempengaruhi besarnya keluaran pupuk adalah kemudahan pupuk untuk mengalir yang dipengaruhi oleh higroskopisitas, bentuk dan ukuran partikel, penggumpalan, berat spesifik pupuk, kelembaban relatif tempat menyimpan, dan kerapatan benda. Sehubungan dengan hal di atas, yang perlu diperhatikan pada pembuatan hopper pupuk adalah sudut repose sudut curah pupuk. Hopper pupuk sebaiknya memiliki sudut curah 40 , pupuk campuran yang lolos pada ayakan 20 mesh akan lebih cocok beradaptasi dengan hopper pupuk Mehring dan Cummings dalam Bainer et al., 1960. Mehring dan Cummings dalam Bainer et al. 1960 juga menemukan bahwa kedalaman pupuk pada hopper pupuk memiliki pengaruh kecil terhadap keluaran dosis pada penjatah tipe sabuk dan auger kedalaman anara 2-14 inci. Sedangkan pada penjatah tipe star wheel revolving bottom terdapat sedikit variasi pada kedalaman 3 atau 4 inci, sedangkan pada kedalaman 2 inci dosis berkurang sebanyak 8-14. Satu hal lagi yang penting pada pembuatan hopper pupuk adalah bahan pembuatannya, mengingat pupuk memiliki fase yang korosif. Sebaiknya hopper pupuk terbuat dari bahan plastik, karet, stainless steel, atau fiberglass Champbell, 1990.

2.8. Sistem Transmisi Rantai Rol dan Sproket

Menurut Sularso dan Suga 1987 Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungan- keuntungan seperti: mampu meneruskan daya besar karena kekuatannya yang besar, tidak 9 memerlukan tegangan awal, keausan kecil pada bantalan, dan mudah memasangnya. Karena keuntungan-keuntungan tersebut, rantai mempunyai pemakaian yang luas seperti roda gigi dan sabuk. Gambar 9. Sistem transmisi rantai dan sproket Di pihak lain, transmisi rantai mempunyai kekurangan, yaitu variasi kecepatan yang tak dapat dihindari karenan lintasan busur pada sproket yang mengait mata rantai Gambar 12, suara dan getaran karenan tumbukan antara rantai dan dasar kaki gigi sproket, dan perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus yang diakibatkan oleh gesekan dengan sproket. Karena kekurangan- kekurangan ini maka rantai tidak dapat dipakai untuk kecepatan tinggi, sampai ditemukan dan dikembangkannya rantai gigi Sularso dan Suga, 1987. Rantai rol dipakai bila diperlukan transmisi positif tanpa slip dengan kecepatan sampai 600 mmin, tanpa pembatasan bunyi, dan murah harganya Sularso dan Suga, 1987.

2.9. Sistem Transmisi Roda Gigi Kerucut Lurus Bevel Gear