34
Gambar  36.  Metering device pupuk
Gambar  37.  Selubung rotor metering device pupuk
5.1.3. Hopper Pupuk
Sebelum  dilakukan  pemotongan  plat,  dibuat  dahulu  polanya  untuk  mengetahui  pola  yang paling  mudah  dan  efisien  pada  saat  perangkaian  hopper.    Pola  tersebut  kemudian  dipakai  sebagai
acuan.  Pembuatan model bertujuan untuk mendapatkan gambaran  sebenarnya dari desain yang telah dibuat.  Model dibuat dari kertas karton dengan perbandingan dimensi 1:1.
Hopper pupuk dibuat dari bahan plat stainless steel agar tidak mudah berkarat.  Tebal plat yang digunakan  adalah  1  mm  dengan  sudut    kemiringan  dinding  hopper  45
.    Proses  pengerjaan  plat dilakukan dengan cara dipotong, ditekuk dan dilas.  Pemotongan plat dilakukan berdasarkan pola dan
model  yang telah dibuat  menggunakan alat pemotong plat  dan gerinda potong.  Beberapa potongan- potongan plat dapat dilihat pada Gambar 37.
Setelah potongan-potongan plat disatukan menggunakan las listrik, dilakukan penghalusan dan pendempulan.    Penghalusan  dilakukan  untuk  merapikan  bagian  yang  disambung  menggunakan  las
listrik  menjadi  lebih  rapi.    Sedangkan  pendempulan  dilakukan  untuk  menutup  lubang-lubang  kecil pada sambungan-sambungan plat tersebut.  Bentuk hopper pupuk dapat dilihat pada Gambar 38.
Pada bagian bawah, tempat  masuknya  metering device dan pengatur dosis ditambahkan karet seal.    Seperti  tampak  pada  Gambar  39,  hal  ini  untuk  mencegah  pupuk  keluar  dari  celah  antara
hopper  dan selubung rotor metering device pupuk.  Karena keterbatasan ruang hopper pupuk hanya mempunyai volume 5063.96 cm
3
.
35
Gambar  38.  Potongan-potongan plat
Gambar  39.  Hopper pupuk
Gambar  40.  Penggunaan karet seal pada metering device pupuk
36
5.1.4. Modifikasi Roda Penggerak
Silinder roda penggerak pada prototipe-2 dibuat dari plat baja dengan ketebalan 3 mm dengan diameter 300 mm dan lebar 100 mm.  Agar roda dapat berputar pada poros roda dengan gesekan kecil
ditambahkan  bearing  yang  terbuat  dari  modifikasi  nap  sepeda.    Pada  ujung  nap  dipasang  sproket dengan jumlah gigi 14 buah.  Ditambahkan plat besi pada tepi roda sirip radial seperti tampak pada
Gambar  40  dan  12  sirip  pada  roda  diganti  dengan  plat  yang  lebih  lebar  sebanyak  16  buah.    Sirip berbentuk trapesium menyesuaikan tambahan plat pada tepi roda penggerak.
Gambar  41.  Roda penggerak hasil modifikasi
5.1.5. Saluran Penempatan dan Pembuka Alur Benih