36
5.1.4. Modifikasi Roda Penggerak
Silinder roda penggerak pada prototipe-2 dibuat dari plat baja dengan ketebalan 3 mm dengan diameter 300 mm dan lebar 100 mm. Agar roda dapat berputar pada poros roda dengan gesekan kecil
ditambahkan bearing yang terbuat dari modifikasi nap sepeda. Pada ujung nap dipasang sproket dengan jumlah gigi 14 buah. Ditambahkan plat besi pada tepi roda sirip radial seperti tampak pada
Gambar 40 dan 12 sirip pada roda diganti dengan plat yang lebih lebar sebanyak 16 buah. Sirip berbentuk trapesium menyesuaikan tambahan plat pada tepi roda penggerak.
Gambar 41. Roda penggerak hasil modifikasi
5.1.5. Saluran Penempatan dan Pembuka Alur Benih
Gambar 42. Pembuka alur benih
37
Bagian-bagian penanam yang lain perlu disesuaikan karena posisi hopper benih berada di tengah. Bagian-bagian tersebut adalah saluran penempatan dan pembuka alur benih. Saluran dan
penempatan benih masih terbuat dari bahan yang sama dengan prototipe-1. Saluran benih menggunakan selang plastik diameter 19 mm dan pembuka alur menggunakan plat baja setebal 1 mm
Gambar 41. Posisi pembuka alur terletak 10 cm di depan alat pembuat guludan. Kedalaman pembuka alur dapat diatur karena besi penahan pembuka alur terbuat dari poros
berulir. Cara pengaturannya adalah dengan memutar mur pengencang yang ada pada ujung poros.
5.1.6. Saluran Penempatan dan Pembuka Alur Pupuk
Dari hopper, pupuk disalurkan menggunakan pipa baja menuju pembuka alur. Pembuka alur pupuk menggunakan plat stainless steel dengan tebal 1 mm. Pipa baja digunakan sebagai saluran
pupuk sekaligus sebagai tangkai pembuka alur. Pipa baja yang digunakan adalah pipa dengan diameter dalam 22 mm dan tebal 2 mm. Saluran pupuk Gambar 42 disesuaikan dengan posisi alat
pembuat guludan yang terletak tepat di bawah hopper pupuk.
Gambar 43. Pembuka alur pupuk
5.1.7. Sistem Transmisi
a b
Gambar 44. Sproket metering device a dan roda penggerak b
38
Jenis transmisi yang digunakan adalah rantai, sproket dan bevel gear. Sesuai dengan rancangan, sistem transmisi yang digunakan adalah rantai nomor 40, seproket dengan jumlah gigi 14
buah untuk poros roda penggerak dan 18 buah untuk poros metering device. Jumlah rantai yang digunakan adalah 78 mata rantai. Untuk memutar metering device benih digunakan sepasang bevel
gear dengan jumlah gigi 14 buah. Sistem transmisi yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 43 dan Gambar 44.
Gambar 45. Penggunaan bevel gear untuk penjatah benih
5.2. Hasil Modifikasi Prototipe Mesin Penanam dan Pemupuk Jagung