Penjatah dan Pengatur Dosis Pupuk

17 Tabel 4. Data hasil perhitungan jarak tanam benih jagung No D roda Macet Roda G 1 G 2 b 1 b 2 C b J tanam cm buah buah buah buah buah cm 1 30 5 14 16 14 14 6 18.85 2 30 5 14 18 14 14 6 21.21 3 30 5 16 18 14 14 6 18.56 4 30 5 16 20 14 14 6 20.62 5 30 5 18 20 14 14 6 18.33 Untuk menghasilkan jarak tanam benih 20 cm, maka dipilih kombinasi sproket nomor 2, yaitu G 1 = 14, G 2 = 18, b 1 = 14, dan b 1 = 14.

4.2.3. Penjatah dan Pengatur Dosis Pupuk

Pada prototipe-1, penjatah pupuk berbentuk rotor yang memiliki enam celah seperti terlihat pada Gambar 16. Sistem penjatahan pupuk ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu dosis pupuk tidak bisa diatur secara langsung. Bentuk metering device seperti ini juga sulit untuk membuat pengaturnya. Untuk memudahkan pembuatan metering device dan pengaturnya, maka bentuk metering device pupuk dimodifikasi seperti Gambar 17. Gambar 16. Metering device pupuk prototipe-1 Perancangan penjatah pupuk disesuikan dengan kebutuhan pupuk untuk tanaman jagung 150 kgha urea, 200 kgha TSP, 100 kgha KCl. Penjatahan pupuk dibagi menjadi dua, yaitu penjatah untuk pupuk urea dan penjatah untuk campuran pupuk TSP dan KCl. Jadi dosis campuran pupuk TSP dan KCL 2:1 adalah 300 kgha. Menurut Syafri 2010 dosis pupuk per meter alur pupuk dihitung mengunakan persamaan 2 dan dosis pupuk tiap satu putaran metering device pupuk dapat dihitung menggunakan persamaan 3. 18 Gambar 17. Sketsa rancangan metering device pupuk prototipe-2 2 3 Keterangan: P p = dosis pupuk per meter alur tanaman gm P 1put = dosis pupuk per satu putaran metering device gputaran D p = dosis pupuk per hektar kgha a = jarak antar baris tanaman m G 1 = jumlah gigi sproket pada poros metering device buah G 2 = jumlah gigi sproket pada poros roda penggerak buah Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Hasil perhitungan dosis pupuk per putaran Pupuk D p kgha A m P p gm P 1put gputaran Urea 150 0.75 11.25 14.31 TSP + KCl 2:1 300 0.75 22.5 28.63 19 Penjatah pupuk merupakan poros stainless steel dengan diameter 22 mm dan panjang sirip 6 mm sebanyak 4 buah. Volume pupuk yang harus ditampung oleh metering device dihitung menggunakan persamaan 4 Syafri, 2010. Panjang metering device ditentukan oleh dosis dan jenis pupuk menggunakan persamaan 5. 4 5 Keterangan: V 1put = volume pupuk per satu putaran metering device cm 3  p = massa jenis pupuk gcm 3 L = panjang metering device mm r 1 = jari-jari pupuk yang mengisi metering device mm r 2 = jari-jari poros metering device mm l = tebal sirip metering device mm t = tinggi sirip metering device mm n = jumlah sirip metering device mm Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Hasil perhitungan panjang metering device Pupuk P 1put gputaran V 1put cm 3 L mm Urea 14.31 20.02 41.73 TSP + KCl 2:1 28.63 26.61 55.45 Berdasarkan perhitungan pada Tabel 6, panjang bukaan metering device yang dibuat adalah 60 mm. Gambar 18. Rancangan metering device dan pengatur dosis pupuk prototipe-2 20 Selubung rotor metering device dirancang berdasarkan bentuk metering device pupuk dan dibusat dari bahan polietilen agar mudah dalam pembuatnnya Gambar 18. Pengatur dosis ini akan mengatur panjang metering device yang terisi pupuk dengan cara menggesernya.

4.2.4. Kotak hopper Benih dan Pupuk