Penentuan Nilai Pasteurisasi Evaluasi Mutu Sifat Fisik Tempe Selama Penyimpanan

III. BAHAN DAN METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan November 2009 di laboraturium SEAFAST Center dan Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah tempe komersial yang diperoleh langsung dari pengrajin tempe di wilayah Bogor, kemasan plastik High Density Polyethylen HDPE dan aluminium foil. Alat yang digunakan meliputi waterbath, gelas ukur, gelas piala, pasteurizer, thermometer, termokopel, vacuum packer, pisau, penggaris, refrigerator, pH meter, penetrometer, Texture Analyzer Texture Expert TA- XT2i, dan Minolta Chromamater CR-310.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini bersifat penelitian eksplorasi untuk menentukan pengaruh nilai pasteurisasi Pv terhadap keawetan tempe. Tahap kegiatan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu penentuan nilai pasteurisasi dan evalusi sifat fisik tempe selama penyimpanan. Data yang dikumpukan pada penelitian eksplorasi ini menggunakan metode observasi Munir 2008. Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 2.

3.3.1 Penentuan Nilai Pasteurisasi

Tahap penentuan nilai pasteurisasi dilakukan dengan uji penetrasi panas Kusnandar et al. 2006. Langkah awal dilakukan kalibrasi termokopel untuk mendapatkan akurasi pengukuran suhu. Persamaan kurva kalibrasi termokopel tersaji pada Lampiran 1. Gambar 2 Tahapan penelitian Setelah kalibrasi termokopel selesai, termokopel dipasang pada pusat geometris tempe 7x7x3 cm kemudian kemasan yang berisi tempe dikemas vakum. Kemasan yang digunakan adalah HDPE dan alumunium foil. Selama proses pasteurisasi, suhu di dalam tempe akan tercatat pada display termokopel. Suhu pemanasan yang digunakan sebesar 70–95 o C selama 0–40 menit. Profil penetrasi panas yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung nilai pasteurisasi. Nilai pasteurisasi dihitung dengan menggunakan persamaan 3 berikut. Pv = P 85 z=7.2 = dt t T   2 . 7 85 10 3 dimana, T merupakan suhu produk baik selama pemanasan atau pendinginan, T ref merupakan suhu referensi suhu pasteurisasi sebesar 85 o C, nilai z sebesar 7.2 o C, dan t merupakan waktu pemanasan atau pendinginan. Nilai pasteurisasi yang digunakan untuk tahap evaluasi selama penyimpanan adalah nilai pasteurisasi yang menjamin keamanan pangan food safety, dimana tempe memiliki nilai pasteurisasi lebih dari 6D 85 . Tempe segar, tempe yang dikemas vakum dalam HDPE tanpa pasteurisasi, dan tempe yang dikemas vakum dalam aluminium foil tanpa pasteurisasi digunakan sebagai kontrol. Tempe kontrol Pasteurisasi perlakuan Tempe komersial Pengemasan vakum perlakuan Evaluasi mutu tempe selama penyimpanan pada suhu 5, 15, dan 20 o C

3.3.2 Evaluasi Mutu Sifat Fisik Tempe Selama Penyimpanan

Tahap evaluasi mutu tempe selama penyimpanan dilakukan dengan cara menyimpan tempe yang dikemas dalam HDPE dan aluminium foil vakum pada suhu 5, 15, dan 20 o C. Penyimpanan dilakukan sampai tempe menunjukkan kerusakan. Selama waktu penyimpanan, konstanta laju perubahan mutu k dihitung. Nilai k dihitung dengan cara membuat grafik dari data perubahan mutu suatu parameter, kemudian dari grafik tersebut akan diperoleh suatu persamaan regresi selama penyimpanan, dimana nilai kemiringan slope dari tiap garis masing-masing suhu penyimpanan akan diplotkan pada grafik hubungan nilai ln k dengan 1T. Selanjutnya dari grafik tersebut akan diperoleh kembali suatu persamaan regresi linier untuk mendapatkan nilai E a. Kusnandar et al. 2006. RT E o a e k k . ln ln   4 dimana, ko merupakan konstanta laju absolut, k merupakan konstanta laju perubahan pada suhu T, E a merupakan energi aktivasi kkalmol, R merupakan konstanta gas ideal 1.986 kalmol, dan T merupakan suhu absolut o K. Parameter mutu yang diamati meliputi pH, tekstur, daya iris, dan, dan warna.

3.4 Pengamatan

Dokumen yang terkait

Study of Processing and Shelf Life Determination of Parboiled Rice in Plastic Film Packaging

2 20 214

The Impact of Blanching and Vacuum Packaging to The Shelf Life of Fresh Seasoned Tempe

0 6 47

Study of Processing and Shelf Life Determination of Parboiled Rice in Plastic Film Packaging

3 20 119

Kombinasi Kemasan Vakum dan Penyimpanan Dingin untuk Memperpanjang Umur Simpan Tempe Bacem (Combination of Vacuum Packaging and Cold Storage to Prolong the Shelf Life of Tempe Bacem)

0 0 10

SHELF LIFE PREDICTION AT COOL STORAGE SOYBEAN TEMPE (GLYCINE MAX ( L.) MERILL) WITH VACUUM PACKAGING USING ARRHENIUS MODEL

0 0 12

THE EFFECT OF PACKAGING TYPE BASED ON CHEMISTRY CHARACTERISTIC , MICRO BIOLOGICAL AND SHELF LIFE INSTANT TIWUL AND DRIED DESICCATED COCONUT

0 0 11

MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN LEMPER MENGGUNAKAN PENGEMASAN VAKUM DAN KOMBINASI PENGEMASAN VAKUM-PASTEURISASI UAP EXTENDING THE SHELF LIFE OF LEMPER USING VACUUM PACKAGING AND VACUUM PACKAGING-STEAM PASTEURIZATION COMBINATION

0 0 10

Q 10 Values and Shelf Life Prediction of Commercial Seasoned Flour from Different Brands Packed in Different Packaging Using Accelerated Shelf Life Testing Method Prediksi Nilai Q 10 dan Umur Simpan Tepung Bumbu Komersial dengan Merek Berbeda dalam Kemasa

0 0 10

7.1. Shelf Life Calculation 7.1.1. Brand M - Q10Values and Shelf Life Prediction of Commercial Seasoned Flour from Different Brands Packed in Different Packaging Using Accelerated Shelf Life Testing Method - Unika Repository

0 0 23

THE EFFECT TYPE OF PACKAGING MATERIALS ON THE QUALITY AND SHELF LIFE OF JACKFRUIT CHIPS (Artocarpus heterophylla Lamk )

0 0 11