47
BAB III PENGALIHAN HAK EKONOMI DALAM HAK CIPTA
A. Bentuk Hak Ekonomi dalam Hak Cipta
Hak ekonomi adalah hak untuk memperoleh keuntungan ekonomi atas kekayaan intelektual. Dikatakan hak ekonomi karena HKI adalah benda yang
dapat dinilai dengan uang. Hak ekonomi tersebut berupa keuntungan sejumlah uang yang diperoleh karena penggunaan sendiri HKI, atau karena penggunaan
oleh pihak lain berdasarkan lisensi. Hak ekonomi itu diperhitungkan karena HKI dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh pihak lain dalam perindustrian atau
perdagangan yang mendatangkan keuntungan. Dengan kata lain, Hak Kekayaan Intelektual HKI adalah objek perdagangan.
Hak cipta sebagai hak eksklusif exclusive rights mengandung dua esensi hak, yaitu : hak ekonomi economic rights dan hak moral moral rights.
Kandungan hak ekonomi meliputi hak untuk mengumumkan performing rights dan hak untuk memperbanyak mechanical rights. Adapun hak moral meliputi
hak pencipta untuk dicantumkan namanya dalam ciptaan dan hak pencipta untuk melarang orang lain mengubah ciptaannya, termasuk judul ataupun anak judul
ciptaan. Berbeda dengan paten yang nilai ekonominya ditentukan oleh tingkat
efisensi dan manfaat utility invensi, nilai karya cipta ditentukan oleh keindahan penampilan, keunikan wujud, atau kelangkaan, serta rasa estetika dan suasana seni
yang dapat dinikmati masyarakat. Seringkali seorang pencipta membatasi ciptaannya dalam jumlah yang terbatas. Seringkali pula kehebatan ciptaan
sebelumnya menjadi pamor penyetara kualitas. Selain itu, sarana promosi termasuk dengan cara-cara sensasi dan kritik dapat menjadi fakor pendongkrak
nilai ekonomi dan ciptaan. Faktor-faktor itu berperan membangun minat dan perhatian masyarakat yang pada gilirannya akan membentuk segmen pasar yang
kuat dan luas. Seluruh faktor tersebut pada dasarnya melengkapi valuasi ekonomi ciptaan, selain segala komponen yang telah dikontribusikan pencipta, baik dalam
bentuk waktu, tenaga maupun biaya dalam menciptakan karyanya.
38
1. Hak reproduksi menerbitkanmemperbanyak
Hak ekonomi adalah hak yang berkaitan dengan pemanfaatan secara komersial suatu ciptaan. Suatu ciptaan merupakan hasil karya intelektual yang
diperoleh melalui pengorbanan waktu, tenaga, dan dana. Dilihat dari aspek ekonomi pengorbanan tersebut merupakan suatu investasi yang perlu dikelola
secara komersial untuk mendapatkan pengembalian modal dan memperoleh keuntungan. Semakin bermutu suatu ciptaan semakin tinggi pula potensi nilai
komersialnya. Hak ekonomi ini menurut Komen dan Verkade terdiri dari komponen-
komponen sebagai berikut:
2. Hak eksekusi memainkanmempertunjukkan
3. Hak adaptasi memindahkanmengalihkan
4. Hak inteprestasi menerjemahkanmengalihbahasakan.
38
Henry Soelistyo, Op. Cit., hlm. 14.
Sarjana lainnya mengklasifikasikan hak ekonomi itu lebih rinci lagi meliputi di bawah ini:
39
1. Hak reproduksi dan penggandaan reproduction right
2. Hak adaptasi adaptation right
3. Hak distribusi distribution right
4. Hak pertunjukan public performance right
5. Hak penyiaran broadcasting right
6. Hak programma kabel cablecasting right
7. Droit de Suit
8. Hak Pinjam Masyarakat public lending right
Seorang pemegang hak cipta yaitu pengarang itu sendiri memiliki suatu kekayaan intelektual yang bersifat pribadi dan memberikan kepadanya sebagai
Pencipta untuk mengeksploitasi hak-hak ekonomi dari suatu ciptaan yang tergolong dalam bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan.
40
Jenis hak ekonomi pada setiap klasifikasi HKI dapat berbeda-beda. Pada hak cipta, jenis hak ekonomi lebih banyak jika dibandingkan dengan paten dan
merek. Jenis hak ekonomi pada hak cipta adalah sebagai berikut:
41
1. Hak perbanyakan penggandaan, yaitu penambahan jumlah ciptaan dengan
pembuatan yang sama, hamper sama, atau menyerupai ciptaan tersebut dengan menggunakan bahan-bahan yang sama maupun tidak sama, termasuk
mengalihwujudkan ciptaan.
39
Sanusi Bintang, Hukum Hak Cipta Bandung : PT. Citra Adirya Bakti, 1998, hlm. 4.
40
Tim Lindsey, ed., Op. Cit. hlm. 96.
41
Abdulkadir Muhammad, Op. Cit., hlm. 19.
2. Hak adaptasi penyesuaian, yaitu penyesuaian dari satu bentuk ke bentuk lain,
seperti penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain, novel dijadikan sinetron, patung dijadikan lukisan, drama pertunjukan dijadikan drama radio.
3. Hak pengumuman penyiaran, yaitu pembacaan, penyuaraan, penyiaran, atau
penyebaran ciptaan dengan menggunakan alat apa pun dan dengan cara sedemikian rupa, sehingga ciptaan dapat dibaca, didengar, dilihat, dijual, atau
disewa oleh orang lain. 4.
Hak pertunjukan penampilan, yaitu mempertontonkan, mempertunjukkan, mempergelarkan, memamerkan ciptaan di bidang seni oleh musisi, dramawan,
seniman, peragawati. Hak ekonomi economic rights dan hak moral moral rights yang
terdapat dalam copyright, didalamnya tercermin kepentingan pribadi dan kepentingan sosial, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
42
1. Reproduction right
Hak reproduksi adalah hak untuk menggandakan atau memperbanyak jumlah ciptaan, baik dengan peralatan tradisional maupun modern.
2. Distribution right
Hak ini dimaksudkan bahwa pencipta berhak menyebarluaskan hasil ciptaannya kepada masyarakat dalam bentuk penjualan, penyewaan, ataupun
bentuk lain agar ciptaan tersebut dikenal luas oleh masyarakat. 3.
Adaptation right
42
Endang Purwaningsih, Perkembangan Hukum Intellectual Property Rights Bogor : Ghalia Indonesia, 2005, hlm. 4.
Hak adaptasi adalah hak untuk melakukan adaptasi, baik melalui penerjemahan atau alih bahasa, aransemen musik, menggubah karangan dari
nonfiksi ke fiksi serta sebaliknya. Hak ini diatur, baik oleh Konvensi Berne maupun UCC. Cakupan hak adaptasi menjadi peluang potensial perluasan
hak cipta, seperti halnya adaptasi serial yang difilmkan dan sebagainya. 4.
Performing right Hak pertunjukan ini diatur khusus pada Konvensi Roma, juga pada UCC dan
Konvensi Berne. Pertujukan dimaksudkan juga penyajian kuliah, khotbah, pidato, presentasi serta penyiaran film, rekaman suara pada TV dan radio.
Istilah pertunjukan kadang disamakan dengan pengumuman, artinya mempublikasikan ciptaan agar suatu ciptaan dapat dibaca, didengar atau
dilihat oleh orang lain. Di Indonesia, Yayasan Karya Cipta Indonesia berperan penting dalam hal pertunjukan ini. Peran pemerintah juga diharapkan,
khususnya dalam hal kontrol terhadap perjanjian, pembayaran royalti serta penegakan hukum.
5. Cable casting right
Cable casting right, yakni hak penyiaran yang dijalankan operasinya melalui transmisi kabel. Misalnya, suatu studio TV menayangkan program acara
komersialnyayang disiarkan kepada pelanggan melalui kabel. 6.
Broadcasting right Broadcasting right, yakni hak untuk menyiarkan dengan mentransmisikan
suatu ciptaan dengan peralatan nirkabel. Hak ini telah diatur tersendiri dalam
Konvensi Roma tahun 1961 dan Konvensi Brussel 1974, yang meliputi hak untuk menyiarkan ulang atau mentransmisikan ulang.
7. Publicsocial right
Hak ini menunjukkan bahwa hak cipta di samping sebagai hak eksklusif individu, juga berfungsi sosial. Di berbagai negara sering disebut sebagai
public lending right, yakni hak pinjam oleh masyarakat yang berlakunya sama dengan lamanya perlindungan hak cipta.
8. Moral right
Moral right atau hak moral biasanya melindungi kepentingan pribadi si pencipta utamanya bersangkutan dengan reputasinya. Hak moral ini meliputi
hak untuk mencantumkan nama pencipta, baik asli atau samara, serta identitas lainnya pada ciptaan.
9. Neighbouring right
Hak salinan ini telah diatur dalam Konvensi Roma tahun 1961, sedangkan bidang rekaman telah diatur khusus dalam Convention for the Protection of
Phonograms Against Unauthorized Duplication of Their Phonograms 1971. Di Indonesia, Undang-Undang Hak Cipta 1997 telah mengatur neighbouring
right dalam pasal 43. Pemilik hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta ini meliputi pelaku yang menghasilkan karya pertunjukan, produser rekaman,
serta lembaga penyiaran yang menghasilkan karya siaran. Pada dasarnya, hak ini dimaksudkan untuk member izin atau melarang orang lain yang tanpa
persetujuannya memperbanyak ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta Pasal 9 diatur bahwa pencipta dan pemegang hak cipta memiliki hak ekonomi untuk
melakukan:
43
B. Syarat dan Cara Pengalihan Hak Ekonomi