Ikan belado kuningselar hijau Atule mate

2.3.4 Ikan belado kuningselar hijau Atule mate

Belado kuning termasuk kedalam famili Carangidae dengan nama Indonesia Selar Hijau Atule mate atau Slender scaled scad. Sumber: Paxton et al 1989. Gambar 5 Ikan belado kuning Atule mate. Klasifikasi ikan belado kuning adalah sebagai berikut :  Kingdom : Animalia  Phylum : Chordata  Kelas : Actinopterygii  Order : Perciformes  Family : Carangidae  Spesies : Atule mate Badan agak memanjang dengan profil dorsal dan ventral membulat. Jaringan lemak menutup mata dan menutup seluruh mata dengan ulah sempit tegak lurus di tengah-tengah mata. Bagian interval dari garis latersal sangat melengkung. Badan berwarna hijau biru pada punggung, sepuhan warna kuning hijau pada sisi-sisi sering dengan palang-palang gelap, perut putih keperakan. Sirip lemah dorsal kuning dengan ujung putih pada cupingnya. Sirip ekor kuning gelap, sirip-sirip lain transparan. Sebuah bintik hitam pada tepi tutup insang. Jari-jari sirip lemah mirip dorsal dan anal terakhir terpisah agak penuh tapi dihubungkan dengan membran. Ikan ini hidup berkelompok di perairan pantai, berlumpur dan pasir atau pasir batu dengan koral pada kedalaman 5-30 meter, hutan bakau mangrove dan terumbu karang. Belado kuning aktif pada siang hari ke permukaan atau perairan tengah midswaks pada malam hari dan dapat ditangkap dengan menggunakan alat penangkap ikan seperti hand line, trawl dasar, pancing dan purse seine. Secara spesifik, makanan ikan belado kuning adalah jenis crustacean dan cephalopoda tetapi ikan belado kuning ini akan aktif berenang di permukaan air untuk mengejar zooplankton. Pada umumnya ikan belado kuning dengan ukuran antara 91 dan 150 mm memakan makan utamanya berupa crustacean sedangkan pada ukuran 151 mm akan memakan makanan utama, yaitu ikan kecil, jadi ikan ini bersifat pelagis yang predator. Ikan belado kuning yang berukuran matang gonad berkisar antara 150- 160 mm melakukan pemijahan pada bulan Maret dan Oktober di perairan laut dengan kedalaman 10 meter.

2.3.5 Ikan bentongbuncilak, sela r como Alepes djeddaba

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Oseanografi (Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Arus) dengan Hasil Tangkapan lkan Pelagis Kecil di Perairan Selat Sunda

0 8 242

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

0 12 113

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

1 13 5

Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kasuwonus pelamis, Linne) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 11 16

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit aqua modis serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan lemuru di perairan selat bali.

2 56 135

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit MODIS serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Laut Jawa

4 8 197

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a dari Citra Aqua-Modis Dan Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis di Selat Sunda.

7 21 113

Variabilitas hasil tangkapan ikan hubungannya dengan sebaran klorofil a dan suhu pemukaan Laut Data Inderaja di Perairan Kalimantan Timur

0 3 109

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 3 128

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 4 138