Perumusan Masalah Tujuan Manfaat Penelitian

Penginderaan jauh inderaja kelautan saat ini telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi inderaja dalam pemanfaatan sumberdaya ikan telah dilakukan di beberapa negara maju seperti Jepang, Australia, Amerika dan beberapa negara-negara Eropa. Hal ini dapat membantu berbagai penelitian untuk memahami dinamika sumberdaya ikan. Menurut Aboet 1985, keberhasilan dari teknologi penginderaan jauh dipengaruhi oleh dua faktor. Pertama adalah kecanggihan dan ketelitian sensor, dalam hal ini dipengaruhi oleh rancangan sensor yang tepat dan kalibrasi instrumen yang benar. Kedua adalah kemampuan pengguna dalam menginterpretasikan citra, karena hasil observasi alat bukanlah pengukuran secara langsung akan tetapi merupakan hasil perekaman satelit sesuai dengan karakter reflektansi objek yang berbeda-beda. Hal ini berarti seorang pengguna data satelit harus mengetahui dasar-dasar penginderaan jauh dan proses interpretasi citra untuk mendeteksi suatu fenomena alam pada suatu wilayah.

1.2 Perumusan Masalah

Para nelayan Sibolga dan sekitarnya masih menghadapi kendala untuk dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasi penangkapan ikan. Adapun kendala yang dihadapi nelayan adalah sulitnya mencari daerah penangkapan ikan karena ketidaktahuan tentang faktor oseanografi, tidak dapat merencanakan operasi penangkapan ikan yang tepat. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan informasi daerah penangkapan ikan. Penentuan daerah penangkapan ikan potensial yang dilakukan oleh para masyarakat perikanan nelayan termasuk di Sibolga dan sekitarnya masih bersifat tradisional. Waktu, tenaga dan biaya operasional cukup tinggi untuk mencari daerah penangkapan ikan yang potensial dan tingkat ketidakpastian hasil tangkapan masih cukup tinggi. Untuk mengatasi tingkat ketidakpastian hasil tangkapan maka perlu dilakukan berbagai upaya antara lain : 1 Mempelajari keberadaan ikan melalui analisis paramater-parameter lingkungan yang mempengaruhinya, seperti suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a, 2 Mempelajari hubungan antara suhu permukaan laut SPL dan kandungan klorofil-a terhadap hasil tangkapan dan 3 Mempelajari sebaran suhu permukaan laut SPL dan kandungan klorofil-a di perairan Tapanuli Tengah. Kegiatan eksplorasi yang terkait dengan parameter- parameter lingkungan yang mempengaruhinya seperti mempelajari hubungan suhu permukaan laut SPL dan kandungan klorofil-a terhadap hasil tangkapan, sebaran SPL dan kandungan klorofil-a di perairan Tapanuli Tengah masih sangat terbatas padahal manfaatnya sangat penting dalam perencanaan pemanfaatan sumberdaya perikanan.

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Menentukan sebaran SPL dan kandungan klorofil-a di perairan Tapanuli Tengah. 2. Menganalisis komposisi hasil tangkapan. 3. Menentukan pengaruh sebaran SPL dan kandungan klorofil-a terhadap hasil tangkapan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai informasi dasar untuk pengelolaan perikanan tangkap di perairan Tapanuli Tengah. 2. Bagi industri penangkapan, informasi yang akan diperoleh nantinya dapat digunakan sebagai salah satu petunjuk untuk merencanakan operasi penangkapan ikan. 3. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan daerah penangkapan ikan pelagis.

1.5 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Oseanografi (Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Arus) dengan Hasil Tangkapan lkan Pelagis Kecil di Perairan Selat Sunda

0 8 242

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

0 12 113

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

1 13 5

Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kasuwonus pelamis, Linne) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 11 16

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit aqua modis serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan lemuru di perairan selat bali.

2 56 135

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit MODIS serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Laut Jawa

4 8 197

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a dari Citra Aqua-Modis Dan Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis di Selat Sunda.

7 21 113

Variabilitas hasil tangkapan ikan hubungannya dengan sebaran klorofil a dan suhu pemukaan Laut Data Inderaja di Perairan Kalimantan Timur

0 3 109

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 3 128

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 4 138