Ikan parang-parang Chirocentrus dorab Ikan teri Stolephorus commersonii

panjang kepala. Sirip punggung pertama dengan sebuah duri keras yang menghadap ke depan diikuti oleh 8 duri-duri keras lainnya. Sirip punggung kedua dengan sebuah duri keras dan 23-25 duri-duri lunak. Sirip dubur dengan duri-duri keras terpisah diikuti oleh sebuah duri keras dan 18-20 duri-duri lunak. Bagian dada bersisik. Gurat sisi sangat melengkung bagian belakang. Warna hijaubiru bagian atas, putih keperakan bagian bawah. Terdapat noktah hitam di pinggir atas tutup insang. Sirip-sirip kuning pucat, terutama sirip ekor. Ikan buncilak yang berukuran muda, yaitu 150-199 mm dan 240-319 mm memakan makanan utamanya dari jenis crustacean seperti decapoda, ostrocoda, amphipoda dan cladoceran, ketika ikan buncilak yang berukuran 200-239 mm pada umumnya mengkonsumsi ostrocoda dan jenis crustacean lainnya. Buncilak hidup di habitat perairan pantai yang berkarang dan banyak mengandung crustacean berukuran kecil. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ini adalah trawl dasar, purse seine dan bubu. Daerah penyebaran ikan buncilak sepanjang daerah perairan Indo-Pasifik sampai Afrika Utara bagian selatan, sepanjang pantai Afrika Timur, India, Asia, Indonesia, Australia bagian selatan, Jepang hingga ke perairan Hawai. Pada umumnya ikan ini hidup berkelompok di perairan pantai yang berkarang dan berpasir bahkan di perairan berlumpur. Adakalanya ikan ini ditemukan pada lingkungan laut lepas.

2.3.6 Ikan parang-parang Chirocentrus dorab

Ikan parang-parang masuk kedalam Family Chirocentrus Wolf herring, Ordo Clupeiformes herring, Kelas Actinopterygii ray-finned fishes dengan memiliki nama perdagangannya Dorab wolf herring. Panjang baku ikan jantan yang belum matang kelamin 100 cm sedangkan ikan betina 36,6 cm. Hidup di daerah karang yang banyak, amphidromous, air payau, laut dengan kedalaman perairan 120 meter. Selain itu ikan ini mampu hidup pada daerah tropis dengan posisi 35º 00 LU – 30° 00 LS. Ikan ini berada pada daerah pantai termasuk air payau. Ikan ini termasuk dalam predator yang suka memakan kelompok ikan-ikan kecil seperti ikan laut dan sejenisnya. Di Australia, ikan ini mampu hidup dalam air yang bersuhu 26ºC- 29ºC. Makanan pokoknya adalah jenis-jenis ikan kecil tapi kadang-kadang juga kerang-kerangan Whitehead 1985. Sumber: Whitehead 1985. Gambar 7 Parang-parang Chirocentrus dorab.

2.3.7 Ikan teri Stolephorus commersonii

Ikan teri termasuk kedalam famili Engraulidae Anchovies, ordo Clupeiformes herrings, kelas Actinopterygii ray-finned fishes dengan nama perdagangan adalah Commerson’s anchovy. Ikan teri jantan memiliki panjang 10 cm. Ikan ini masuk kedalam kelompok pelagis yang hidup di air laut dan tawar pada kedalaman 0-50 m serta bersifat anadromous. Selain itu teri hidup di daerah tropis dengan posisi 27º 00 LU – 24º 00 LS dan 38º00 BT – 155º 00 BT. Sumber: Whitehead et al. 1988 Gambar 8 Ikan teri Stolephorus commersonii. Ikan teri mempunyai sirip anal soft sebanyak 18-19, bentuk perut yang bulat, ramping, dan gigi kecil terdapat di tulang hyoid. Ujung rahang menjangkau atau bagian batasan per-operkulum sedikit mengarah ke belakang, berbentuk cembung dan bulat. Otot isthmus yang lancip mengarah ke bawah, warna tubuh transparan- coklat muda dengan sepasang dark patches linea lateralis yang bersambung dengan sepasang garis ke arah sirip ekor berwarna putih. Penyebaran ikan teri secara bergerombolan terdapat di perairan Atlantik, Samudera India dan Samudera Pasifik biasanya dapat hidup di perairan dasar terumbu karang dan daerah estuaria yang beriklim tropis. Beberapa di antaranya dapat hidup atau bertahan hidup di perairan air payau. Selain itu, gerombolan ikan teri dapat di jumpai di perairan estuaria Godavari, India selama 5 bulan dari bulan Februari sampai Juni pada salinitas 19,6–32 ppt tetapi gerombolan ikan teri hampir secara total ada pada musim banyaknya fitoplankton. Makanan utama adalah plankton yang ada di permukaan laut tapi kadang-kadang memakan larva udang dan kerang-kerangan. 2.4 Karakteristik Alat Tangkap Trawl dan Pukat Ikan 2.4.1 Karakteristik alat tangkap trawl

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Oseanografi (Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Arus) dengan Hasil Tangkapan lkan Pelagis Kecil di Perairan Selat Sunda

0 8 242

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

0 12 113

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

1 13 5

Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kasuwonus pelamis, Linne) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 11 16

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit aqua modis serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan lemuru di perairan selat bali.

2 56 135

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit MODIS serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Laut Jawa

4 8 197

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a dari Citra Aqua-Modis Dan Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis di Selat Sunda.

7 21 113

Variabilitas hasil tangkapan ikan hubungannya dengan sebaran klorofil a dan suhu pemukaan Laut Data Inderaja di Perairan Kalimantan Timur

0 3 109

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 3 128

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 4 138