Ikan kembung Rastrelliger Sumberdaya Ikan Pelagis

2.3.2 Ikan kembung Rastrelliger

spp Spesies ikan kembung menurut Saanin 1968 terdiri atas Rastrelliger kanagurta , Rastrelliger neglectus dan Rastrelliger branchysoma. Yang disebut sebagai ikan kembung di sini adalah spesies Rastrelliger branchysoma dengan nama lain sebagai kembung perempuan. Ikan kembung mempunyai bentuk tubuh pipih agak lebar. Panjang kepala sama atau sedikit lebih pendek dari tinggi badan. Panjang baku 3,7-4,3 kali badan. Warna tubuh keperakan dan pada bagian punggung hijau kebiruan. Ikan kembung yang sering tertangkap berukuran 16 cm. Makanan ikan kembung terdiri dari diatom 31, organisme lainnya 9 dan jasad tidak teridentifikasi 60 Puslitbangkan 1994. Ikan kembung merupakan ikan pelagis kecil yang termasuk dalam famili Scombridae . Ciri meristik ikan kembung adalah sirip punggungnya terpisah menjadi dua bagian. Sirip punggung pertama berjari-jari keras 10, sedangkan sirip punggung yang kedua berjari-jari lemah 11-12. Sirip dada pectoral terdiri dari 16-19 jari-jari lemah, sirip perut ventral terdiri dari 7-8 jari-jari lemah, sirip ekor caudal terdiri dari 50-52 jari-jari lemah bercabang dan sisik pada gurat sisi linea lateralis terdiri dari 127-130 buah sisik Collette dan Nauen 1983. Klasifikasi ikan kembung menurut Fischer dan Whitehead 1974 diacu dalam Almutahar 2005 adalah sebagai berikut :  Phylum: Chordata  Subphylum: Vertebrata  Kelas: Pisces  Subkelas: Teleostei  Ordo: Perciformes  Subordo: Scombroidea  Famili: Scombroidae  Spesies: Rastrelliger kanagurta Indian mackerelPacific. Rastrelliger brachysoma Short-bodied mackerel. Rastrelliger faughni Faughn’s mackerel. Sumber : Collette and Nauen 1983 . Gambar 3 a Kembung perempuan Rastrelliger brachysoma dan b Kembung lelaki Rastrelliger kanagurta. Kembung melakukan migrasi untuk memijah dan mencari makan Rounsefell dan Everhart 1962. Susanto 1961 secara spesifik berpendapat bahwa, kembung perempuan melakukan migrasi untuk mencari makanan dan mencari daerah pemijahan. Selain itu, faktor yang mempengaruhi migrasi adalah kekuatan angin dan arus. Ikan kembung perempuan yang menyebar di perairan dekat pantai karena mereka hidup pada perairan dengan kadar garam rendah Pasaribu 1967. Ikan kembung umumnya memijah pada sekitar musim Barat Nurhakim 1993. Beberapa ahli telah menduga tempat dan waktu pemijahan ikan kembung. Ikan kembung perempuan mempunyai musim pemijahan selama beberapa bulan yang berlangsung dari bulan Mei-Oktober di Tanjung Satai Kalimantan Barat. Ikan kembung lelaki mempunyai dua musim pemijahan di Laut Jawa, yaitu berlangsung dalam musim Barat dari Oktober-Februari dan musim Timur dari bulan Juni-September. Jenis ini diduga banyak memijah di sebelah Utara Tanjung Satai, Laut Cina Selatan, Samudera Hindia dan Laut Flores Burhanuddin et al. 1984. Nurhakim 1993 menyatakan bahwa, waktu pemijahan diduga berlangsung antara bulan April-Agustus dan Desember dengan puncak pemijahan pada bulan Agustus. Daerah pemijahan diduga sekitar Kepulauan Karimun Jawa dan Matasari. Chisastit 1962 menduga bahwa migrasi ikan kembung perempuan dijumpai pada musim pemijahan. Ikan kembung yang mature mungkin sekali a b pergi ke daerah pemijahan dari daerah pantai, dan ikan juvenil akan ke pantai untuk mencari makan. Kelompok ikan kembung dapat ditemukan dengan melihat tanda-tanda di laut pada siang hari. Tanda-tanda itu seperti perairan kelihatan lebih pekat dari sekelilingnya serta adanya percikan-percikan yang disebabkan gerakan kelompok ikan tersebut. Tanda ini adalah khas untuk kembung perempuan. Pada malam hari dalam keadaan gelap kembung perempuan berada di lapisan permukaan. Bagian punggung ikan ini kelihatan berkilau-kilau. Adanya cahaya memudahkan penemuan ikan ini. Itu pula sebabnya penangkapan ikan ini umumnya dilakukan pada malam hari dalam keadaan gelap Pasaribu 1967. Nontji 1987 mengatakan bahwa, ikan kembung lelaki dan ikan kembung perempuan hidup dari plankton yang ditangkapnya dengan tapis insang. Ikan kembung perempuan mempunyai tapis insang lebih halus karena plankton yang dimakan terdiri dari plankton-plankton kecil seperti diatom dan copepoda, sebaliknya tapis insang kembung lelaki lebih besar karena memakan plankton yang lebih besar.

2.3.3 Ikan layang Decapterus

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Oseanografi (Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Arus) dengan Hasil Tangkapan lkan Pelagis Kecil di Perairan Selat Sunda

0 8 242

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

0 12 113

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

1 13 5

Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kasuwonus pelamis, Linne) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 11 16

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit aqua modis serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan lemuru di perairan selat bali.

2 56 135

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit MODIS serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Laut Jawa

4 8 197

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a dari Citra Aqua-Modis Dan Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis di Selat Sunda.

7 21 113

Variabilitas hasil tangkapan ikan hubungannya dengan sebaran klorofil a dan suhu pemukaan Laut Data Inderaja di Perairan Kalimantan Timur

0 3 109

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 3 128

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 4 138