Ikan bentongbuncilak, sela r como Alepes djeddaba

tetapi ikan belado kuning ini akan aktif berenang di permukaan air untuk mengejar zooplankton. Pada umumnya ikan belado kuning dengan ukuran antara 91 dan 150 mm memakan makan utamanya berupa crustacean sedangkan pada ukuran 151 mm akan memakan makanan utama, yaitu ikan kecil, jadi ikan ini bersifat pelagis yang predator. Ikan belado kuning yang berukuran matang gonad berkisar antara 150- 160 mm melakukan pemijahan pada bulan Maret dan Oktober di perairan laut dengan kedalaman 10 meter.

2.3.5 Ikan bentongbuncilak, sela r como Alepes djeddaba

Buncilak merupakan satu famili dengan belado kuning yaitu famili Carangidae . Nama Indonesia biasanya disebut Selar como Alepes djeddaba dan nama Inggrisnya disebut Shrimp scad. Sumber: Gloerfelt and Kailola 1984 Gambar 6 Ikan buncilak Alepes djeddaba. Klasifikasi ikan buncilak adalah sebagai berikut :  Kingdom : Animalia  Phylum : Chordata  Kelas : Actinopterygii  Order : Perciformes  Suborder : Percoidei  Superfamily : Percoidea  Family : Carangidae  Genus : Alepes  Spesies : Alepes djeddaba Ikan ini memiliki tinggi melebar dan sedikit membulat. Profil tubuh bagian punggung dan perut berbentuk cembung. Diameter mata sebesar 3,5–4 kali panjang kepala. Sirip punggung pertama dengan sebuah duri keras yang menghadap ke depan diikuti oleh 8 duri-duri keras lainnya. Sirip punggung kedua dengan sebuah duri keras dan 23-25 duri-duri lunak. Sirip dubur dengan duri-duri keras terpisah diikuti oleh sebuah duri keras dan 18-20 duri-duri lunak. Bagian dada bersisik. Gurat sisi sangat melengkung bagian belakang. Warna hijaubiru bagian atas, putih keperakan bagian bawah. Terdapat noktah hitam di pinggir atas tutup insang. Sirip-sirip kuning pucat, terutama sirip ekor. Ikan buncilak yang berukuran muda, yaitu 150-199 mm dan 240-319 mm memakan makanan utamanya dari jenis crustacean seperti decapoda, ostrocoda, amphipoda dan cladoceran, ketika ikan buncilak yang berukuran 200-239 mm pada umumnya mengkonsumsi ostrocoda dan jenis crustacean lainnya. Buncilak hidup di habitat perairan pantai yang berkarang dan banyak mengandung crustacean berukuran kecil. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ini adalah trawl dasar, purse seine dan bubu. Daerah penyebaran ikan buncilak sepanjang daerah perairan Indo-Pasifik sampai Afrika Utara bagian selatan, sepanjang pantai Afrika Timur, India, Asia, Indonesia, Australia bagian selatan, Jepang hingga ke perairan Hawai. Pada umumnya ikan ini hidup berkelompok di perairan pantai yang berkarang dan berpasir bahkan di perairan berlumpur. Adakalanya ikan ini ditemukan pada lingkungan laut lepas.

2.3.6 Ikan parang-parang Chirocentrus dorab

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Oseanografi (Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a dan Arus) dengan Hasil Tangkapan lkan Pelagis Kecil di Perairan Selat Sunda

0 8 242

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

0 12 113

Analisis sebaran suhu permukaan laut dan kandungan klorofil-a dengan menggunakan data modis di perairan Nusa Tenggara Timur

1 13 5

Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kasuwonus pelamis, Linne) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 11 16

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit aqua modis serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan lemuru di perairan selat bali.

2 56 135

Variabilitas konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dari citra satelit MODIS serta hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Laut Jawa

4 8 197

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a dari Citra Aqua-Modis Dan Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis di Selat Sunda.

7 21 113

Variabilitas hasil tangkapan ikan hubungannya dengan sebaran klorofil a dan suhu pemukaan Laut Data Inderaja di Perairan Kalimantan Timur

0 3 109

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 3 128

Analisis Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a, Hubungannya dengan Hasil Tangkapan Madidihang (Thunnus albacares) di Perairan Selatan Sulawesi Tenggara

0 4 138