Peranan karbon dalam keseimbangan sumber hayati

Gambar 2.1 Interaksi pada pertumbuhan pohon. Kramer dan Koslowski 1960, mengelompokkan faktor-faktor lingkungan luar ke dalam tanah, iklim, api, pencemaran, dan faktor biotik. Faktor-faktor tanah, iklim, api, pencemaran termasuk faktor abiotik, sedangkan faktor pengatur tumbuh hormon, keseimbangan air dan genetik dimasukkannya ke dalam faktor dalam dari pohon.

II.8. Peranan karbon dalam keseimbangan sumber hayati

Perubahan iklim global yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena terganggunya keseimbangan energi antara bumi dan atmosfil. Keseimbangan tersebut dipengaruhi antara lain oleh peningkatan gas-gas karbondioksida CO 2 , metana CH 4 dan nitrogen oksida N 2 O yang lebih dikenal dengan gas rumah kada GRK. Kenaikan konsentrasi CO 2 dan GRK lain di atmosfer dapat terjadi secara alamiah, misalnya dari erupsi gunung berapi yang melepaskan sekitar 130-200 juta ton CO 2 per tahun. Namun kenyataannya, pasca revolusi industri emisi CO 2 yang dihasilkan manusia mencapai 27-30 milyar ton per tahun, lebih dari 130 kali lipat dibandingkan emisi dari gunung berapi Hairiah dan Rahayu, 2007. Gas-gas tersebut memiliki kemampuan menyerap radiasi gelombang panjang yang bersifat panas sehingga suhu bumi akan semakin panas jika jumlah gas-gas tersebut meningkat di atmaofer Najiati et al., 2005. Faktor Lingkungan dan Silvikultur Potensi Keturunan Proses Fisiologi Internal Pertumbuhan Pohon 13 Universitas Sumatera Utara Menurut Hairiah dan Rahayu 2007, konsentrari GRK di atmosfer meningkat sebagai akibat adanya pengolahan lahan yang kurang tepat, antara lain adanya pembakaran vegetasi hutan dalam skala luas pada waktu yang bersamaan dan adanya pengeringan lahan gambut. Kegiatan-kegiatan tersebut umumnya dilakukan pada awal alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian. Kebakaran hutan dan gangguan lahan lainnya telah menempatkan Indonesia berada di bawah Amerika Serikat dan China, dengan jumlah emisi yang dihasilkan mencapai dua miliar ton CO 2 pertahunnya atau menyumbang 10 dari emisi CO 2 Tumbuhan memerlukan sinar matahari, air H didunia. 2 O dan gas asam arang CO 2 , melalui proses fotosintesis, CO 2 di udara diserap oleh tanaman dan di ubah menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tanaman dan akhirnya ditimbun dalam tubuh tanaman berupa daun, batang, ranting, bunga dan buah. Proses penimbunan C dalam tubuh tanaman hidup dinamakan proses sekuestrasi C sequestration. Dengan demikian mengukur jumlah C yang di simpan dalam tubuh tanaman hidup biomasa pada suatu lahan dapat menggambarkan banyaknya CO 2 Hutan berperan dalam upaya penyerapan CO di atmosfir yang di serap oleh tanaman Hairiah dan Rahayu, 2007. 2 di mana dengan bantuan cahaya matahari dan air dari tanah, vegetasi yang berklorofil mampu menyerap CO 2 Lebih lanjut Hairiah dan Rahayu 2007, menyatakan tanaman atau pohon berumur panjang yang tumbuh di hutan maupun di kebun campuran agroforestry merupakan tempat penimbunan atau penyimpanan C rosot C = sink yang jauh lebih besar dari pada tanaman semusim. Oleh karena itu, hutan alami dengan keragaman jenis pepohonan berumur panjang merupakan gudang penyimpanan C tertingi. dari atmosfer melalui fotosintesis. Hasil fotosintesis ini antara lain disimpan dalam bentuk biomassa yang menjadikan vegetasi tumbuhan menjadi lebih besar dan tinggi Adinugroho et al., 2009 14 Universitas Sumatera Utara

II.9. Perdagangan Karbon