Pohon KESIMPULAN DAN SARAN 35

tipe ekosistem hutan hujan tengah agak khas, misalnya di Aceh dan Sumatera Utara terdapat spesies pohon Pinus merkusii, dan Jawah Tengah terdapat spesies pohon Albizzia Montana dan Anaphalis javanica, di beberapa daerah Jawa Timur terdapat spesies pohon Cassuarina spp. Di Sulawesi terdapat kelompok spesies pohon anggota genus Agathis dan Podocarpus. Di sebagian daerah Indonesia timur terdapat spesies pohon anggota Trema, Vaccinium, dan pohon Podocarpus imbricatus, sedangkan spesies anggota pohon anggota famili Dipterocarpaceae hanya terdapat pada daerah- daerah yang memiliki ketinggian tempat 1.200 m dpl Soerianegara dan Indrawan, 1998. Menurut Sunarto dan Sudarsono 1997, ekosistem hutan hujan atas hanya ada di Irian Jaya dan di sebagian daerah Indonesia Barat. Pada ekosistem hutan hujan atas di Irian Jaya banyak mengandung spesies pohon Conifer Pohon berdaun jarum, genus Dacrydium, Libecedrus, Phyllocladus, dan Podocarpus. Di samping itu, mengandung juga spesies pohon Eugnia spp, dan Calophylum, sedangkan di sebahagian daerah Indonesi Barat dijumpai juga kelompok-kelompok tegakan Leptospermum, Tristania, dan Phyllocladus yang tumbuh dalam ekosistem hutan hujan atas pada daerah yang memiliki ketinggian tempat lebih dari 3.300 m dpl.

II.5. Pohon

Pohon merupakan organisme yang kompleks. Dari hasil pembiakan vegetatif atau sel telur yang telah dibuahi yang kemudian tumbuh menjadi embrio yang terselubung dalam suatu biji mungil, pohon tumbuh menjadi suatu oerganisme terbesar yang hidup di alam. Untuk keperluan inventarisasi, pohon dibedakan menjadi stadium seedling, sapling, pole, dan pohon dewasa. Wyatt-Smith 1963, dalam Soerianegara Indrawan 1998, membedakan sebagai berikut : 1 Seedling semai yaitu permudaan mulai kecambah sampai setinggi 1,5 m. 2 Sapling pancang, sapihan yaitu pemudaan yang tingginya 1,5 dan lebih sampai pohon-pohon muda yang berdiameter kurang dari 10 cm. 3 Pole tiang yaitu pohon-pohon muda yang berdiameter 10-35 cm. 10 Universitas Sumatera Utara 4 Pohon dewasa yaitu pohon yang berdiameter lebih dari 35 cm yang diukur 1,3 meter dari permukaan tanah. Menurut Sutarno Soedarsono 1997, pohon hutan merupakan tumbuhan yang berperawakan pohon, batangnya tunggal berkayu, tegak dan biasanya beberapa meter dari tanah dan tidak bercabang, mempunyai tajuk dengan percabangan dan daun seperti kepala. Pohon didominasi hutan tropis, bentuk kehidupan pohon berpengaruh pada fisiognomi umum, produksi dasar dan lingkaran keseluruhan dari komunitas. Banyak ciri-ciri pohon tropis berbeda dengan pohon pohon pada daerah lain mengingat ciri-ciri tertentu seperti percabangan, daun-daunan, buah-buahan dan sistem perakaran Longman Jenik 1987. Berbagai penelitian tentang keanekaragaman pohon telah banyak dilakukan di berbagai hutan diantaranya kawasan hutan tropis yang menunjukkan tingginya keanekaragaman jenis. Di Borneo dengan luas plot 2 ha ditemukan 740 individu pohon dengan jumlah jenis sebanyak 199 jenis. Di Malay Peninsula Bukit Lagong dengan luas 2 ha di temukan 559 individu pohon dengan jumlah jenis sebanyak 215 jenis Kusmana, 1995. Di Asia Tenggara umumnya ditemukan lebih dari 100 jenis spesies pohon yang berbeda tiap hektarnya, tidak termasuk tingkat seedling semai walaupun beberapa dugaan terdahulu menyatakan bahwa kadang-kadang jumlah keseluruhan spesies pohon mungkin hampir 400 spesies per hektar Longman Jenik, 1987. Tegakan hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau, Tegakan hutan adalah keseluruhan pohon yang tumbuh di hutan. Tegakan hutan yang akan diteliti meliputi seluruh pohon dan tiang.

II.6. Analisis Komunitas Tumbuhan