5. Biayatarif
Biayatarif kendaraan bermotor yaitu ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus dan atau memperoleh pelayanan dari
penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.
Biayatarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemberian pelayanan.
Dasar Pengenaan biaya Pengesahan STNK 1 tahun sebagai berikut: 1.
Dasar hukum pengenaan PKB dan BBNKB a.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara.
2. Pengelolaan pungutan PKBBBN-KB pada UPT dilaksanakan melalui
kewenangan pada samsat yang unsur terdiri dari Polri Ditlantas, Pemprovsu Dispendasu, dan PT.Jasa Raharja.
3. Dasar hukum mekanisme pengenaan PKB dan BBN- KB :
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2010 tentang
perhitungan dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.
4. Objek PKB adalah kepemilikan dan atau penguasaan Kendaraan Bermotor.
a. Objek Pajak Bea Balik Nama Kenadaraan Bermotor
Universitas Sumatera Utara
b. Dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor adalah nilai jual
kendaraan dikalikan bobot kendaraan. c.
Dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah nilai jual Kendaraan Bermotor adalah nilai jual Kendaraan Bermotor.
d. Dasar pengenaan PKBBBN-KB ditetapkan oleh Mendagri setiap
tahun. e.
Cara menetapkan PKBBBN-KB adalah tarif dikalikan dasar pengenaan.
Tarif PKBBBN-KB sebagai berikut : 1. Tarif PKB
a. 1,75 kepemilikan pertama
b. 1 untuk kendaraan bermotor angkutan umum
c. 0,5 untuk kendaraan ambulans, pemadam kebakaran, sosial keagamaan,
PemerintahTNIPOLRI dan pemerintah daerah. d. 0,2 untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar.
2. Tarif BBN-KB a. Penyerahan Pertama sebesar 15
b. Penyerahan Kedua dan seterusnya sebesar 1 . c. khusus untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar tidak
menggunakan jalan umum tarif pajak ditetapkan masing-masing sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. penyerahan pertama sebesar 0,75 , dan
2. penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075 .
d. Subjek pajak wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor.
5. Dikecualikan dari Objek Pajak adalah Kepemilikan oleh :
a. PKB
1. Kereta api
2. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan
pertahanan dan keamanan negara. 3.
Kendaraan bermotor yang dimiliki danatau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dan asas timbal balik dan
lembaga-lembaga Internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah; dan
4. Kendaraan bermotor yang dioperasikan di atas air.
b. BBN-KB
1. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
2. Kendaraan konsulat, perwakilan negara asing dan lembaga-
lembaga Internasional dengan azas timbal balik. 3.
Pemerintah kabupatenkota. 6.
Sanksi admninistrasi
Universitas Sumatera Utara
a. Setiap wajib pajak terlambat mendaftarkan kendaraan bermotor
dikarenakan sanksi administrasi sebesar 25 dari besaran pokok BBN- KB.
b. Keterlambatan membayar setelah jatuh tempo masa pajak dikenakan
sanksi bungadenda 2 sebulan. 7.
Intensifikasi : a.
Gubernur dapat memberikan keringanan, pembebasan dalam intensif baru
b. Tata cara pemberian keringanan, pembebasan dan intensif ditetapkan
dengan peraturan gubernur c.
Instansi yang melaksanakan pemungutan pajak daerah dapat diberikan intensif atas dasar pencapaian kinerja
d. Pemberian intensif sebagaimana ditetapkan melalui anggaran pendapatan
dan belanja daerah e.
Tata cara pemberian dan pemanfaatan intensif diatur dengan peraturan gubernur dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi kedua dan seterusnya untuk kendaraan roda dua atau lebih, tarif pajaknya ditetapkan secara progresif.
Kepemilikan kendaraan bermotor didasarkan atas nama dan atau alamat yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya tarif progresif sebagaimana pada ayat 1 Pasal 9 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara
sebagai berikut : a.
Kepemilikan kedua 2 ; b.
Kepemilikan ketiga 2,5 ; c.
Kepemilikan keempat 3 ; d.
Kepemilikan kelima dan seterusnya sebesar 3,5 . Adapun tata cara pengenaan pajak progresif diatur dengan Peraturan
Gubernur. Adapun Dispenda Tebing Tinggi sudah mensosialisasikan agar melaporkan kendaraan mereka yang sudah dijual tersebut ke kantor samsat UPT
Dispendasu Tebing Tinggi ke loket pengaduan, setelah dilakukan pengaduan maka petugas samsat akan memblokir kendaraan sesuai dengan identitas
pemiliknya. Hal tersebut bertujuan agar ketika kendaraan tersebut sudah dibeli dengan orang lain maka orang tersebut harus mem-BBN kan kendaraan yang
telah dibelinya tersebut agar pemilik sebelumnya tidak terkena pajak progresive. Pelaporan dan pemblokiran hanya ada di kantor induk atau kantor bersama
Samsat UPT Dispendasu Tebing Tinggi. Adapun prosedur didalam melapor harus mengisi formulir yang terdiri dari 2 lembar, dan salah satunya adalah
surat pernyataan melaporkan bahwa kendaraan sesuai dengan identitas pemiliknya tersebut telah menjual, kemudian dilengkapi dengan matrai 6000.
Adapun, fungsi dari melapor agar :
Universitas Sumatera Utara
1. Masyarakat taat akan peraturan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Masyarakat harus berhati-hati dengan kepemilikan kendaraan bermotor dan
tidak boleh meminjamkan KTP nya kepada orang lain, 3.
Disangsikan jika terjadi sesuatu dengan mobil yang telah dijual tersebut, maka kita akan terkait dalam masalah tersebut jika kita tidak melaporkan
kepada samsat UPT Dispendasu Tebing Tinggi bahwa kendaraan tersebut sudah dijual, karena data yang terdapat pada kepemilikan kendaraan
bermotor tersebut masih terdapat identitas pemilik sebelumnya jika kita tidak melaporkan bahwa kendaraan kita telah dijual.
6. Produk Pelayanan