merupakan konsep yuridis, yaitu suatu perbuatan yang bertentangan dengan aturan hukum pidana.
Merujuk pada pengertian tindak pidana seperti diuraikan di atas, maka yang dimaksud dengan tindak pidana ekonomi adalah perbuatan yang melanggar atau
bertentangan dengan peraturan hukum pidana ekonomi. Adapun tindak pidana ekonomi itu terdiri dari
71
a. Tindak Pidana Ekonomi dalam arti sempit, yaitu perbuatan yang
melanggar aturan Undang-Undang Nomor 7DrtTahun 1995; dan :
b. Tindak Pidana Ekonomi dalam arti luas, yaitu perbuatan yang melanggar
aturan hukum pidana di bidang ekonomi Undang-Undang Nomor 7DrtTahun 1995 dan undang-undang lainnya.
3. Bentuk-Bentuk Kejahatan Ekonomi
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana secara nyata perkembangan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan ekonomi, karena kedua perkembangan ini saling mendukung satu sama lain, maka jika dilihat adari aspek hukumnya khususnya di bidang hukum
pidana ekonomi perkembangan teknologi dan perekonomian ini justru menentukan perkembangan kejahatan ekonomi itu sendiri.
72
71
H. A. K. Moch. Anwar, Hukum Pidana di Bidang Ekonomi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1990, hal. 17-27.
Hubungan dialetika antara
72
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya turut ditentukan oleh kemajuan di bidang ekonomi karena perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tidak dapat disangkal
sangat membutuhkan dana, khususnya untuk riset atau transfer dari negara lain. Di lain pihak kemajuan teknologi itu sendiri merupakan pendorong kemajuan ekonomi karena teknologi
memberikan nilai tambah yang besar dalam setiap kegiatan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
perkembangan teknologi dan ekonomi dihubungkan dengan perkembangan kejahatan ekonomi dikemukakan bahwa
73
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tersebut akan memacu pertumbuhan jenis-jenis kejahatan tertentu, karena setiap perkembangan
budaya manusia selalu diikuti dengan perkembangan kriminalitas, crime is a shadow of civilization. Hukum pidana harus mengikuti perkembangan
kriminalitas itu, sehingga diharapkan rasa keadilan dalam masyarakat dapat dijamin serta hukum tidak ketinggalan zaman. Bahkan hukum harus dapat
mencegah dan mengatasi kejahatan-kejahatan yang bakal muncul. :
Dalam kaitan antara ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi selanjutnya
disebut IPTEK dan kejahatan, maka dapat dikemukakan bahwa perkembangan kejahatan sebagai akibat dari kemajuan ekonomi dan IPTEK dapat dilihat dari segi
pelaku atau siapa yang melakukannya dan modus operandi cara melakukan dan sasarannya. Dari segi modus operandi, maka pengaruh ekonomi dan IPTEK itu dapat
diklasifikasikan sebagai berikut : a.
Pemanfaatan kemajuan IPTEK terhadap cara melakukan dan alat yang digunakan melakukan kejahatan sebagai sarana melakukan kejahatan;
b. Menjadikan institusi-institusi baru karena kemajuan ekonomi dan IPTEK
sebagai sasaran melakukan kejahatan.
B. Tinjauan Umum Tentang Merek
Merek dikonstruksikan sebagai salah satu bagian Hak Milik Industri Industrial Property Rights merupakan bagian dari sekumpulan hak yang dinamakan
73
Bakat Purwanto, Bentuk-Bentuk Kejahatan Baru Akibat Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Makalah pada Seminar Tentang White Collar Crime dan Perkembangan
IPTEK, Jakarta: BPHN, 1994, hlm. 2.
Universitas Sumatera Utara
Hak Kekayaan Intelektual Intellectual Property Rights yang pengaturannya terdapat dalam ilmu hukum dan dinamakan hukum Hak Kekayaan Intelektual HKI.
74
World Intellectual Property WIPO sebagai organisasi internasional yang mengurus bidang
Hak Kekayaan Intelektual HKI memakai istilah intellectual property yang mempunyai pengertian luas dan mencakup, antara lain karya kesusasteraan, artistik
maupun ilmu pengetahuan scientific, pertunjukan oleh para artis, kaset, dan penyiaran audio visual, penemuan dalam segala bidang usaha manusia, penemuan ilmiah, desain
industri, merek dagang, nama usaha, dan penentuan komersial commercial names and designation, dan perlindungan terhadap persaingan curang.
75
Merek merupakan alat untuk membedakan barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu perusahaan dengan maksud untuk menunjukkan ciri dan asal usulnya
Indication of Origin suatu barang atau jasa yang sekaligus juga menjadi pembeda dari barang-barang dan jasa-jasa yang lain.
76
74
Rachmadi Usman, Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual: Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia, Bandung: PT. Alumni, 2003, hal. 1.
Pemberian merek terhadap barang dan jasa akan mempengaruhi citra perusahaan di mata konsumen atau dapat dikatakan
akan menaikkan citra perusahaan. Pemberian merek ini juga akan menunjukkan
75
M. Djumhana dan R. Djubaedillah, Hak Milik Intelektual, Sejarah, Teori dan Prakteknya di Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003 hal. 20. Dahulu secara resmi sebutan
Intellectual Property Rights IPR diterjemahkan dengan Hak Milik Intelektual atau Hak atas Kekayaan Intelektual dan di negeri Belanda istilah tersebut diintrodusir dengan sebutan Intellectuele
Eigendomsrecht. GBHN 1993 maupun GBHN 1998 menerjemahkan istilah Intellectual Property Rights tersebut dengan Hak Milik Intelektual. Namun, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Program Pembangunan Nasional Tahun 2000-2004 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari GBHN 1999-2004 menerjemahkan istilah Intellectual Property Rights ini dengan Hak atas Kekayaan
Intelektual, yang disingkat HaKI. Istilah Intellectual Property Rights ini berasal dari kepustakaan sistem hukum Anglo Saxon.
76
Budi Agus Riswandi dan Syamsudin M, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, hal. 84
Universitas Sumatera Utara
jaminan kualitas quality quarantee dari barang dan jasa tersebut dan juga berusaha mencegah terjadinya peniruan. Merek juga berfungsi sebagai sarana promosi means
of trade promotion dan reklame bagi produsen atau pengusaha-pengusaha yang memperdagangkan barang atau jasa yang bersangkutan.
77
Merek sangat penting dalam dunia periklanan dan pemasaran karena publik sering mengkaitkan suatu image, kualitas atau reputasi barang dan jasa dengan merek
tertentu.
78
Sebuah merek dapat menjadi kekayaan yang sangat berharga secara komersial, bahkan merek suatu perusahaan dapat lebih berharga dibanding dengan
aset riil sebuah perusahaan. Begitu pentingnya merek dalam kegiatan perdagangan, Insan Budi Maulana menyebut merek sebagai “roh” bagi suatu barang atau jasa.
79
1. Pengertian Merek