3. Pemakaian Merek Tanpa Hak
Pelanggaran jenis ini sebetulnya sama dengan kedua bentuk pelanggaran yang tersebut di atas. Perbedaannya dalam pemakaian tanpa hak, produk
yang dipalsukan benar-benar diusahakan sama dengan aslinya. Dalam pelanggaran ini yang dirugikan adalah pemilik merek dan konsumen.
Selanjutnya, adapun bentuk-bentuk pelanggaran merek terkenal menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Persaingan Curang Unafair Competition
Manfaat dari persaingan dalam arti umum bagi konsumen adalah akan memperoleh produk dengan mutu terjamin produk dengan kualitas tinggi tetapi
dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau, tanpa kekhawatiran telah terjadi penyesatan, pemalsuan atau peniruan produk. Para pelaku bisnis dan pengusaha yang
menjalankan usahanya dengan jujur, patut untuk mendapatkan perlindungan hukum dari negara dan tentu saja para pelaku bisnis ini tidak mengharapkan adanya
persaingan curang atau tidak jujur terjadi. Persaingan yang tergolong sebagai persaingan curang terutama dengan tujuan antara lain untuk menguasai pangsa pasar
pada segmen tertentu yang dilakukan dengan merugikan pesaingnya yang memproduksi barang danatau jasa sejenis.
Dalam Pasal 10 bis Konvensi Paris memuat ketentuan bahwa negara peserta Uni Paris terkait untuk memberikan perlindungan yang efektif agar tidak terjadi
Universitas Sumatera Utara
persaingan curang atau tidak jujur. Pada ayat keduanya ditentukan bahwa tiap perbuatan yang bertentangan dengan Honest Practise Industrial and Commercial
Maters dianggap sebagai perbuatan persaingan curang atau tidak jujur. Persaingan curang dengan sendirinya bersifat melawan hukum, karena hukum memberikan
perlindungan terhadap pergaulan yang tertib dalam dunia usaha. Pasal 382 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang memuat istilah persaingan curang oneerlijke
concurrentie mengatakan sebagai berikut
174
“Barang siapa untuk mendapatkan, melangsungkan atau memperluas hasil perdagangan atau perusahaan milik sendiri atau orang lain, melakukan
perbuatan curang untuk menyesatkan khalayak umum atau seseorang tertentu, diancam, jika permuatan itu menimbulkan kerugian bagi konkuren-
konkurennya atau konkuren-konkuren orang lain, karena persaingan curang, dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda
paling banyak tiga belas ribu lima ratus rupiah”. :
Unsur-unsur dari perbuatan pidana persaingan curang secara umum antara lain adalah :
a. Adanya perbuatan yang bersifat menipu dengan maksud menyesatkan khalayak
ramai atau orang tertentu. Penipuan ini berupa pemakaian merek sebagai hasil pemboncengan reputasi merek terkenal secara tanpa hak dalam produksi dan
perdagangan. Maksud dari adanya unsur memperdaya publik ini adalah timbulnya penyesatan terhadap suatu hasil produksi, atau menyesatkan sesama pengusaha
174
Pasal 382, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Universitas Sumatera Utara
yang memproduksi barang atau jasa sejenis. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menarik keuntungan dari pasaran produk maupun penguasaan pangsa pasar pada
segmen tertentu yang telah dikuasai pihak lain, secara tanpa hak. b.
Karena perbuatan tersebut dapat timbul kerugian pada pesaingnya, yang dapat berupa pesaing pengusaha itu sendiri maupun pesaing orang lain.
2. Itikad Baik Good Will