lebih rendah apabila dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif.
d. Pengetahuan tentang Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
Berdasarkan penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan pada tabel 5 menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi produksi ASI mayoritas
responden menjawab benar yaitu sebanyak 90- 100 tentang faktor yang menurunkan produksi ASI dan faktor yang meningkatkan produksi ASI. Hanya
3 yang menjawab salah dalam faktor yang menurunkan produksi ASI.
Penelitian Dian 2006 menjelaskan bahwa produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi pada kelenjar payudara terutama pada
minggu pertama laktasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI antara lain faktor makanan ibu, faktor isapan bayi, frekuensi menyusui, riwayat penyakit,
faktor psikologis, berat badan lahir, jenis persalinan, umur kehamilan saat melahirkan, konsumsi rokok, konsumsi alkohol, cara menyusui yang tidak tepat,
rawat gabung dan perawatan payudara.
Kondisi psikologis ibu dalam hal ini keyakinan dan motivasi untuk menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil
penelitian 80 lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui, begitu kita tidak yakin maka secara
bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin produksi ASI untuk bekerja lambat, dan akhirnya produksi ASI menurun
Prasetyono, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Memompa ASI secara manual dengan tangan pada hari-hari pertama setelah melahirkan dapat meningkatkan angka menyusui pada bayi, dibandingkan
menggunakan pompa ASI. Tindakan memompa ASI secara manual ini diamati berhasil meningkatkan produksi ASI. Selain itu, para ibu yang ikut serta dalam
penelitian ini juga mengaku merasa lebih nyaman melakukannya dibandingkan menggunakan pompa ASI. Rasa percaya diri mereka untuk terus menyusui juga
semakin bertambah, sehingga mereka akan terus berusaha untuk menyusui secara eksklusif. Sementara para bayi juga akan dapat menikmati manfaat dari ASI
eksklusif dalam jangka waktu lebih lama. Demikian menurut hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood.
Peneliti menyatakan bahwa memompa ASI adalah metode paling cepat dan efisien untuk merangsang produksi ASI. Mereka juga menyarankan para ibu
untuk belajar memompa ASI dengan cara manual selain menggunakan pompa, terutama jika bayinya kekurangan ASI akibat belum dapat mengisap dengan baik.
Penelitian epidemiologis dan survei membuktikan bahwa orang yang makan yang bernutrisi mampu meningkatkan produksi ASI Santoso, 2010
e. Pengetahuan tentang Cara Pemberian ASI