sectional yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 145-146.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto, 2010: 173. Populasi dalam penelitian ini adalah semua waria pekerja seks yang
ada di Kabupaten Kudus tahun 2015 yang sejumlah sebanyak 42 orang. 3.6.2
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
suatu populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk
itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative mewakili Sugiyono, 2010:62-67. Jumlah dari populasi yang bekerja
sebagai waria pekerja seks sebanyak 42 orang. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan metode
total sampling. Total sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel atau responden
Sugiyono, 2009. Dengan demikian, maka penelitian mengambil sampel dari seluruh waria yang bekerja sebagai pekerja seks yang berjumlah 42 orang.
Karena penelitian ini menggunakan analisis bivariat, maka besar sampel
mengacu pada rule of thumb, yaitu setiap penelitian yang datanya minimal 30 subjek penelitian Notoatmodjo S, 2005:89.
3.7 Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 jenis data penelitian, yaitu data primer dan data sekunder.
3.7.1 Sumber Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sendiri. Sumber informasi primer bersumber dari hasil pengamatan observasi peneliti di tempat penelitian dan wawancara
terstruktur terhadap narasumber penelitian. Dalam penelitian ini, data primer
diperoleh melalui serangkaian pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.
3.7.1.1 ObservasiPengamatan
Pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 93. Pengamatan dilakukan pada kelompok komunitas waria terutama pada waria
pekerja seks tentang bagaimana gaya dia ketika menjajakan diri dan
bagaimana perilakunya terhadap pencegahan penularan HIVAIDS.
3.7.1.2 Wawancara Semiterstruktur
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu. Wawancara semiterstruktur termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan
dengan wawancara terstrukstur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang di ajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti harus mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan Sugiyono, 2008:234. Selain pengamatan yang dilakukan pada kelompok waria, wawancara juga dilakukan secara khusus
kepada ketua kelompok komunitas yang menjelaskan hal-hal apa saja yang sering mereka lakukan selama menjadi pekerja seks.
3.7.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian-penelitian lain dan referensi mengenai perilaku pencegahan penularan HIVAIDS.
Sumber informasi sekunder antara lain: 1.
Data Kunjungan VCT Komunitas Waria di Kudus Tahun 2014. 2.
Data Kunjungan VCT Komunitas Waria di Kudus Tahun 2015.
3.8 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data