dengan wawancara terstrukstur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang di ajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti harus mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan Sugiyono, 2008:234. Selain pengamatan yang dilakukan pada kelompok waria, wawancara juga dilakukan secara khusus
kepada ketua kelompok komunitas yang menjelaskan hal-hal apa saja yang sering mereka lakukan selama menjadi pekerja seks.
3.7.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari penelitian-penelitian lain dan referensi mengenai perilaku pencegahan penularan HIVAIDS.
Sumber informasi sekunder antara lain: 1.
Data Kunjungan VCT Komunitas Waria di Kudus Tahun 2014. 2.
Data Kunjungan VCT Komunitas Waria di Kudus Tahun 2015.
3.8 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data
3.8.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data Soekidjo Notoatmodjo, 2002: 48. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar pernyataan yang tersusun dengan baik dan sudah matang dimana responden
tinggal memberikan jawaban. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui perilaku kesehatan responden, terlebih dalam hal kesehatan reproduksi.
3.8.1.1 Soal Tes Pada Kuesioner
Jumlah item soal pada kuesioner sebanyak 70 soal tertutup yang bersifat multiple choice dengan menggunakan check list yang sesuai dengan
persepsi responden Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 125. Kuesioner berisi tentang persepsi kerentanan yang dirasakan, persepsi
keseriusan yang dirasakan, persepsi manfaat yang dirasakan, persepsi hambatan yang dirasakan, persepsi isyarat untuk bertindak, persepsi
keyakinan diri dengan pilihan jawaban “Sangat Tidak Setuju”, “Tidak Setuju”, “Ragu-ragu”, “Setuju” dan “Sangat Setuju”, dan perilaku pencegahan
penularan HIVAIDS pada waria pekerja seks dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak” Suharsimi Arikunto, 2010: 283. Uji coba instrumen dilakukan
untuk mendapat masukan terhadap instrumen. Tabel 3.2 Item Pernyataan pada Kuesioner
Pembahasan Nomor Soal
1 2
3
1 Persepsi Kerentanan yang
Dirasakan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
2 Persepsi Keseriusan yang
Dirasakan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
3 Persepsi Manfaat yang Dirasakan
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 4
Persepsi Hambatan yang Dirasakan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
5 Persepsi Isyarat untuk bertindak
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 6
Persepsi Keyakinan Diri 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
7 Perilaku Pencegahan Penularan
HIVAIDS 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Penentuan skor dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.
Penskalaan model Likert merupakan perskalaan pernyataan yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berisikan pernyataan yang berupa pernyataan yang merupakan pendapat dari responden. Dalam
perskalaan model Likert responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap isi pernyataan dalam lima
macam kategori, yaitu Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Ragu-ragu R, Setuju S, Sangat Setuju SS. Kelima penilaian tersebut
diberi bobot sebagai berikut: Tabel 3.3 Taraf Penskalaan Penilaian Variabel Bebas
No Skala
Skor Favorable
Unfavorable 1
2 3
1 Sangat Tidak Setuju
1 5
2 Tidak Setuju
2 4
3 Ragu-ragu
3 3
4 Setuju
4 2
5 Sangat Setuju
5 1
Sedangkan pada perilaku pencegahan penularan HIVAIDS pada waria
pekerja seks terdiri atas: “Tidak” dan “Ya” . Kedua penilaian tersebut diberi
bobot sebagai berikut: Tabel 3.4 Taraf Penskalaan Penilaian Kuesioner Variabel Terikat
No Skala
Skor Favorable
Unfavorable 1
2 3
1 Tidak
1 2
Ya 1
3.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner digunakan untuk memperoleh data primer, dilakukan uji validitas dan reabilitas pada item-item pertanyaan dalam kuesioner. Jadi
kuesioner yang valid dan reliable merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable pula Sugiyono, 2010:348;
Notoatmodjo S, 2005:116.
3.8.2.1 Validitas
Kuesioner diujikan pada Komunitas Waria Pati. Peneliti melakukan uji validitas kuesioner pada Komunitas Waria pekerja seks di Kabupaten Pati
karena komunitas tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel penelitian. Jumlah sampel pada uji validitas kuesioner sebanyak 30
responden. Pengujian validitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan software SPSS versi 16.0. Untuk mengetahui bahwa item-item pernyataan
pada kuesioner tersebut jika r hitung lebih besar dari r tabel product moment pearson. Jika responden berjumlah 30 dengan taraf signifikansi 5,
maka diketahui bahwa r tabel product moment pearson sebesar 0,361. Hasil menunjukkan bahwa dari 70 item pernyataan pada kuesioner, ada 25
pernyataan yang dinyatakan tidak valid. Untuk mengetahui kuesioner tersebut benar-benar valid, maka dilakukan lagi validasi dengan
menggunakan komputer dengan syarat item-item pernyataan yang tidak valid dihilangkan ke dalam entri data. Hasil menunjukkan bahwa 45 item
pernyataan pada kuesioner tersebut valid. Berdasarkan uji validitas, didapatkan hasil instrumen yang tidak valid
diantaranya: Tabel 3.5 Instrumen Penelitian yang Tidak Valid
Variabel Pernyataan yang tidak valid
1 2
Persepsi kerentanan yang dirasakan 5 dan 9
Persepsi keseriusan yang dirasakan 2, 5, 7 dan 10
Persepsi manfaat yang dirasakan 7 dan 10
Persepsi hambatan yang dirasakan 2, 5, dan 7
Persepsi isyarat untuk bertindak 2, 6, 8 dan 9
Persepsi keyakinan diri 3, 4, 6, 9 dan 10
Perilaku pencegahan penularan HIVAIDS 2, 3, 6, 7 dan 9
Dari data hasil uji validitas yang didapatkan, maka pernyataan yang tidak valid sebaiknya disingkirkan dan tidak dijadikan sebagai instrumen
penelitian. 3.8.2.2
Reliabilitas Setelah melakukan uji validitas maka selanjutnya melakukan uji
reabilitas. Syarat item-item pernyataan dalam kuesioner penelitian reliable, yaitu r alpha lebih besar dari r tabel product moment pearson, r tabel
tersebut sama dengan r tabel saat dilakukan uji validitas karena jumlah responden dan taraf signifikansinya sama, jadi r tabel dalam uji reabilitas
sebesar 0,361. Setelah dilakukan perhitungan terhadap ke-45 item pernyataan pada kuesioner yang valid maka diperoleh alpha diatas 0,361. Jadi item-
item kuesioner pada semua variabel adalah reliable. Tabel 3.6 Nilai Reliabilitas Instrumen
Variabel Alpha
Simpulan 1
2 3
Persepsi kerentanan yang dirasakan 0.723
Reliabel Persepsi keseriusan yang dirasakan
0.743 Reliabel
Persepsi manfaat yang dirasakan 0.861
Reliabel Persepsi hambatan yang dirasakan
0.773 Reliabel
Persepsi isyarat untuk bertindak 0.77
Reliabel Persepsi keyakinan diri
0.76 Reliabel
Perilaku pencegahan penularan HIVAIDS 0.711
Reliabel
3.8.3 Teknik Pengumpulan Data
3.8.3.1 Penelitian Lapangan Field Research
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti untuk mengumpulkan data, teknik yang digunakan adalah wawancara
dengan para anggota Komunitas Waria Kudus.
1 Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian responden,
atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut face to face Soekidjo Notoatmojo, 2005: 102. Dengan melakukan
wawancara terhadap responden, peneliti dapat mengetahui identitas responden, persepsi yang ia miliki dan bagaimana perilaku
kesehatannya terutama tentang kesehatan reproduksi. 2
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan berbagai sumber tulisan yang berkenaan dengan objek penelitian.
Metode ini digunakan untuk mengambil data tentang sampel penelitian yang tercatat dalam komunitas waria di Kabupaten Kudus.
3.8.3.2 Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teori yang bermanfaat sebagai acuan dan pembanding dengan penelitian
yang diperoleh, yaitu cara membaca, mempelajari dan memahami literatur dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Statistik