KERANGKA BERPIKIR KAJIAN PUSTAKA

Klahr, David dan Milena Nigam pada tahun 2006 berjudul “Effects of Direct Instruction and Discovery Learning”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fokus, eksplisit, dan pelatihan didaktik dalam pembelajaran menggunakan Direct Instruction menghasilkan proporsi master CVS yang lebih tinggi dan dijadikan sebagai ahlinya. Sedangkan bila menggunakan Discovery Learning siswa belajar kemudian mendemonstrasikan yang lebih banyak, lebih otentik, dan penilaian ilmiah. Berdasarkan kajian empiris di atas, dapat dilihat bahwa dalam penelitian eksperimen menggunakan model Direct Instruction terbukti keefektifannya terhadap aktivitas dan hasil belajar. Dengan demikian dapat menjadi acuan oleh peneliti dalam penelitian berjudul “Pengaruh Model Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar SBK Materi Membuat Karya Kolase Siswa Kelas IV SDN Gugus Kenanga Kabupaten Kebumen”.

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Dalam pelaksanaan pembelajaran SBK di SD, siswa dituntut untuk dapat memahami pengetahuan dasar dan mengaplikasikan langkah-langkah secara prosedural pada karya yang akan dibuat. Pengetahuan dasar adalah pengetahuan berupa deklaratif pengetahuan tentang sesuatu dan prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu. Seringkali penggunaan pengetahuan prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif. Oleh sebab itu, kedua macam pengetahuan ini perlu dilatihkan kepada siswa agar mereka melakukan kegiatan yang dapat diaplikasikan pada pembelajaran SBK. Namun kenyataannya, tuntutan pada siswa dalam pembelajaran SBK belum terpenuhi dibuktikan dengan data hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga Kabupaten Kebumen sebagian besar belum mencapai KKM. Oleh karena itu peneliti menerapkan sebuah model yang sesuai dengan pembelajaran SBK karena selama ini metode konvensional yang kurang sesuai pada pembelajaran SBK. Untuk mengatasi hal tersebut, model yang meliputi pengetahuan deklaratif dan prosedural adalah model Direct Instruction karena model ini dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif dan prosedural yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Model Direct Instruction sebenarnya merupakan model yang bersifat teacher centered karena guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan pada siswa. Oleh karena itu, guru dituntut menjadi seorang model yang menarik bagi siswa agar pembelajaran SBK menyenangkan. Agar pengetahuan dasar dapat dilatihkan kepada siswa dengan baik, maka perlu dikembangkan dan digunakan suatu perangkat pembelajaran yang sesuai dengan konsep materi yang diajarkan. Dalam menerapkan perangkat pembelajaran tersebut, guru harus dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tahapan-tahapan model Direct Instruction. Terdapat lima tahapan yang harus dilakukan guru yaitu: 1 penyampaian tujuan pembelajaran; 2 mendemonstrasi- kan ilmu pengetahuan dan keterampilan; 3 memberi latihan terbimbing; 4 me- ngecek pemahaman dan memberikan umpan balik; 5 pemberian perluasan latihan dan pemindahan ilmu. Untuk mengetahui pengaruh model Direct Instruction dalam pembelajaran SBK, maka dilakukan penelitian eksperimen dengan menetapkan kelas kontrol dan kelas eksperimen pada siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga Kabupaten Kebumen. Kedua kelas diasumsikan homogen dengan memperhatikan faktor latar belakang kebudayaan, tingkat kecerdasan, ruangan kelas, waktu belajar, guru dan cara mengajarnya. Sebelum pelaksanaan trearment, peneliti memberikan pretest pada masing-masing kelas untuk mengetahui kemampuan awal siswa, kemudian memberikan treatment pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen menggunakan model Direct Instruction, setelah itu memberikan posttest pada masing-masing kelas. Hasil posttest pasca treatment dibandingkan untuk mengetahui pengaruh model Direct Instruction dalam pembelajaran SBK siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga Kabupaten Kebumen. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut. Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian Materi Membuat Karya Kolase Masalah  Guru belum menyampaikan pengetahuan faktual serta prosedural.  Guru belum memberikan contoh demonstrasi dan pembimbingan sehingga siswa masih mengalami kesulitan dalam pembuatan karya Menurut Suprijono 2012:50 model Direct Instruction adalah model yang menekankan pada proses pendemonstrasian dan pembimbingan. Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pretest Pretest Metode Konvensional Model Direct Instruction Posttest Posttest Dibandingkan Hasil Belajar SBK dan Aktivitas Siswa treatment 1. Estabilishing Set 2. Demonstrating 3. Guded Practice 4. Feedback 5. Extended Practice

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN