Implikasi Hasil Penelitian PEMBAHASAN
pada penelitian selanjutnya yang akan mengkaji tentang penerapan model Direct Instruction.
4.2.2.2 Implikasi Praktis Implikasi praktis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian ter-
hadap pelaksanaan pembelajaran selanjutnya serta keterlibatan hasil penelitian de- ngan manfaat praktis yang diharapkan. Model Direct Instruction dapat diterapkan
pada materi pembelajaran lain. Model Direct Instruction lebih baik digunakan pada mata pelajaran SBK dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain,
walaupun demikian tidak menutup kemungkinan bahwa model Direct Instruction dapat diterapkan pada mata pelajaran selain mata pelajaran SBK.
Pengaruh model Direct Instruction dapat mendorong guru untuk berpe- ran sebagai model, fasilitator, motivator, pembimbing, dan evaluator. Guru juga
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, efektif, dan menyenangkan. Model Direct Instruction memberikan beberapa manfaat bagi siswa, yaitu: a
memudahkan siswa untuk memahami secara mendetail langkah-langkah atau tata cara membuat suatu karya; b meningkatkan partisipasi aktif siswa; c
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar; dan d meningkatkan kerjasama rekan belajar. Manfaat-manfaat yang didapatkan siswa sangat membantu siswa
dalam mengoptimalkan hasil karyanya. Sedangkan bagi sekolah, pengaruh model Direct Instruction dapat memberikan kontribusi yang lebih baik dalam
pelaksanaan pembelajaran, sehingga mutu sekolah dapat meningkat.
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis Implikasi pedagogis dapat diartikan sebagai keterlibatan hasil penelitian
dengan gambaran umum pengaruh model Direct Instruction pada pembelajaran SBK membuat karya kolase. Walaupun pada pelaksanaan penelitian telah
dilakukan pengontrolan variabel, namun pengaruh model Direct Instruction pada pembelajaran SBK membuat karya kolase tetap dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik intern maupun ekstern. Slameto 2010:54 menyatakan bahwa faktor intern meliputi faktor
kesehatan, cacat tubuh, intelegensi, perhatian, bakat, minat, motif, kematangan, dan kesiapan. Secara umum siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga memiliki
kesehatan yang baik, tidak cacat tubuh, memiliki tingkat intelegensi yang tidak terpaut jauh, dan siap menerima pembelajaran. Perbedaan perhatian, bakat, minat,
motif, dan kematangan sedikit mempengaruhi hasil keterampilan membuat karya kolase. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dan eksperimen hanya dibedakan pada penerapan model pembelajarannya saja, sementara materi, media,
kemampuan guru, dan jumlah pertemuan dikontrol atau disamakan. Faktor lain seperti faktor keluarga dan masyarakat mempengaruhi tingkat kematangan siswa
dalam berpikir. Secara umum model Direct Instruction memberikan pengaruh yang baik
apabila digunakan pada pembelajaran SBK pada materi membuat karya kolase. Model Direct Instruction juga menunjukkan aktivitas siswa yang lebih tinggi
dibandingkan dengan aktivitas siswa pada kelas kontrol.
136