3.7.2 Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2013:211. Menurut Sugiyono
2013:210 sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid harus mempunyai
validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional teoritis telah
mencerminkan apa yang diukur. Instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang ada.
3.7.2.1 Validitas Instrumen Tes Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi construct
validity validitas konstruksi dan content validity validitas isi, untuk menyusun instrumen hasil belajar yang mempunyai validitas isi maka instrumen harus
disusun berdasarkan materi pelajaran yang telah diajarkan Sugiyono, 2013: 122- 125.
3.7.2.1.1 Validitas Instrumen Tes Tertulis Instrumen berupa tes tertulis dibandingkan dengan kompetensi dasar,
indikator, dan materi yang akan diajarkan. Instrumen tes terdiri dari soal pilihan ganda, untuk menguji kevalidan soal maka diujicobakan di kelas uji coba.
Selanjutnya menganalisis butir soal dengan cara mengkorelasikan antarskor item soal dengan skor total. Adapun rumus yang digunakan untuk validitas butir soal
pilihan ganda menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= koefisien korelasi biserial
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
= rerata skor total = standar deviasi
= proporsi siswa yang menjawab benar = proporsi siswa yang menjawab salah q = 1-p
Arikunto, 2013:93 Berdasarkan hasil analisis validitas soal yang telah dihitung menggunakan
bantuan Microsoft Excel diperoleh data validitas soal pilihan ganda yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Uji Coba
Nomor Item
Koefisisen Point Biserial
Validitas Nomor
Item Koefisisen
Point Biserial
Validitas
1 0,463
Valid 26
0,508 Valid
2 0,170
Tidak Valid 27
0,385 Valid
3 0,488
Valid 28
0,463 Valid
4 0,517
Valid 29
0,435 Valid
5 0,409
Valid 30
3,232 Valid
6 0,379
Valid 31
0,483 Valid
7 0,614
Valid 32
0,2034 Tidak Valid
8 0,470
Valid 33
0,543 Valid
9 0,477
Valid 34
0,5223 Valid
10 0,450
Valid 35
-3,694 Tidak Valid
11 0,444
Valid 36
0,467 Valid
12 0,487
Valid 37
0,328 Tidak Valid
13 0,464
Valid 38
0,590 Valid
14 0,398
Valid 39
0,343 Tidak Valid
15 0,527
Valid 40
0,496 Valid
16 0,556
Valid 41
0,012 Tidak Valid
17 0,488
Valid 42
0,284 Tidak Valid
18 0,338
Tidak Valid 43
0,552 Valid
19 0,271
Tidak Valid 44
0,432 Valid
20 0,439
Valid 45
0,661 Valid
Nomor Item
Koefisisen Point Biserial
Validitas Nomor
Item Koefisisen
Point Biserial
Validitas
21 0,471
Valid 46
0,223 Tidak Valid
22 0,515
Valid 47
0,504 Valid
23 0,460
Valid 48
0,515 Valid
24 0,371
Valid 49
0,400 Valid
25 0,470
Valid 50
0,630 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2016
Berdasarkan perhitungan data menggunakan Microsoft Excel, diperoleh item soal yang valid sebanyak 40 soal, sedangkan yang tidak valid sejumlah 10
soal. Selanjutnya soal-soal tersebut disusun kembali untuk dijadikan soal pretest dan posttest.
3.7.2.1.2 Validitas Instrumen Tes Unjuk Kerja Instrumen berupa tes unjuk kerja dibandingkan dengan kompetensi dasar,
indikator, dan materi yang akan diajarkan. Kompetensi dasar yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah membuat karya kerajinan berdasarkan rancangan
sendiri dengan teknik menempel. Sedangkan indikator yang harus dikuasai siswa adalah membuat karya kerajinan kolase berdasarkan rancangan sendiri dengan
memperhatikan desain gambar rancangan, teknik pengeleman, perpaduan bahan, kebersihan dan kerapihan karya kolase serta keindahan hasil karya kolase.
Instrumen tes unjuk kerja harus sesuai dengan kompetensi dasar dan materi yang harus dicapai sehingga dapat dikatakan bahwa tes unjuk kerja memiliki derajat
validitas yang tinggi. Oleh karena itu untuk mengukur uji validitas soal tes unjuk kerja digunakan validitas isi dan validitas konstruk dengan konsultasi pada ahli
atau pakar expert judgement. Instrumen tes unjuk kerja dikonsultasikan dengan ahli atau pakar dalam hal ini ialah dosen bidang keterampilan yaitu Dra. Yuyarti,
M.Pd.
3.7.2.2 Validitas Instrumen Non Tes Observasi merupakan jenis instrumen non tes, pedoman observasi diuji
validitasnya dengan validitas konstruk yang dapat dinilai berdasarkan pendapat ahli. Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama
pembelajaran dengan model Direct Instruction berlangsung. Setelah instrumen dikonstruksikan dengan aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori-
teori, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli untuk dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Instrumen lembar observasi siswa dikonsultasikan
dengan ahli atau pakar dalam hal ini ialah dosen bidang keterampilan yaitu Dra. Yuyarti, M.Pd.
3.7.3 Reliabilitas Instrumen